Site icon nuga.co

Marquez Terbantu Mesin dan Gaya Balap

Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez sukses meraih kemenangan di MotoGP Prancis, Sirkuit Le Mans, pada Minggu lalu, lagi-lagi dengan gaya yang dominan.

Ini adalah kemenangannya yang ketiga musim ini,

Start dari pole, Marquez sempat bertarung sengit dengan Jack Miller  dan Danilo Petrucci  pada tujuh lap pertama.

Usai menjalani beberapa aksi saling salip, Marquez mampu menjauh dari para rivalnya itu dan  melenggang sampai garis finis

“Pertarungan yang menyenangkan dengan Danilo dan Jack. Target saya adalah langsung memimpin karena saya sangat nyaman sejak lap pemanasan dan yakin punya ritme yang baik,” ujar Marquez, seperti dilansir Crash.

“Saya berkendara dengan sangat baik, hanya sempat kesulitan dengan Danilo dan Jack. Terlepas dari itu, saya bisa memahami ban dan motor saya,” ucapnya saat sesi jumpa pers setelah balapan MotoGP Prancis.

Balapan ini menandai pertama kalinya dalam musim ini Marquez memakai ban depan lunak, dan untuk pertama kali pula ia tak membuatnya aus karena mampu menghilangkan kebiasaannya melakukan pengereman agresif. Hal ini ia akui mengurangi risiko di tikungan, hingga ia bisa meraih catatan waktu yang konsisten.

“Saya senang, ini pertama kalinya kami pakai ban depan lunak, mampu berkendara dengan 2-3 cara berbeda. Tahun lalu kami coba menemukan catatan waktu di titik pengereman,” papar Marquez.

“Tahun ini kami agak tertinggal di pengereman, namun untung di area lain, dan ini arah yang tepat, karena pengereman punya risiko tinggi,” tuturnya.

Marquez menyatakan performa mesin  yang jauh lebih baik dari tahun lalu membuatnya bisa sesuka hati memilih ban, dan ini berarti ia bisa menggunakan berbagai gaya balap berbeda untuk beradaptasi dengan kondisi lintasan. Tenaga mesin yang lebih baik juga mampu membuatnya menyaingi Ducati, yang selama ini dikenal sebagai mesin paling bertenaga.

“Saya bisa pakai berbagai ban dan gaya berbeda. Ini bikin saya makin percaya diri bisa konsisten. Tentu ada kelemahan dan kelebihan, tapi salah satu poin berbeda dengan Ducati adalah mesin, dan kini kami punya mesin yang lebih baik. Tahun lalu saya kuat di kualifikasi, mungkin kini tak terlalu lagi. Tapi saya lebih kuat dalam ritme balap,” ungkapnya.

Kemenangan yang diraih di sirkuti Le Mans,  membawa pembalap Repsol Honda tersebut melesat di posisi pertama papan klasemen dengan koleksi  sembilan puluh lima poin.

Marquez terpaut delapan poin dari pembalap Ducati, Andrea Dovizioso yang berada di urutan kedua. Sedangkan posisi ketiga ditempati oleh pembalap Suzuki Ecstar, Alex Reins .

Ini merupakan kemenangan ketiga yang diraih Marquez musim ini.

Penampilan Marquez di MotoGP Prancis sebenarnya awalnya tidak terlalu meyakinkan.

Marquez baru menunjukkan ketangguhannya saat sesi kualifikasi setelah berhasil merebut pole position. Kesempatan ini tidak disia-siakannya saat tampil pada balapan keesokan harinya. Start dari urutan pertama, Marquez segera melesat dan berusaha meninggalkan rival-rivalnya.

Namun upaya Marquez mendapat perlawanan ketat dari trio Ducati, Andrea Dovizioso Danilo Petrucci, dan Jack Miller. Dovi akhirnya finis di urutan kedua dan Petrucci di tempat ketiga. Wakil Ducati lain, Miller, berada di posisi empat disusul Valentino Rossi di urutan kelima.

“Hari ini balapannya menarik sejak awal dengan dua pembalap Ducati, Petrucci dan Miller. Target saya adalah memimpin balapan, sebab saat pemanasan saja saya sudah merasa sangat baik dan saya pikir, ‘Baiklah kecepatan bakal ada di sana,’,” ujar Marquez dilansir Crash.

“Saya balapan sangat bagus, hanya ada dua momen dengan Danilo dan Miller. Tapi di luar semua itu saya memahami ban dan sepeda motor saya,” beber pembalap 26 tahun itu.

Namun bagi Baby Alien, hasil yang diraih di Le Mans terasa berbeda dari dua kemenangan sebelumnya. Sebab tidak hanya membawanya melesat di papan klasemen, hasil pada balapan di Prancis juga menunjukkan peningkatan terhadap performa sepeda motor yang ditungganginya musim ini.

Mesin motor yang lebih bertenaga membuat Marquez mampu memangkas kehilangan waktu saat pengereman telat yang selama ini akrab dengan gaya balapannya selama ini.

“Saya senang karena ini kali pertama (musim ini) kami balapan dengan ban depan yang lembut tapi musim ini kami bisa balapan dengan dua atau tiga gaya yang berbeda,” kata Marquez.

“Tahun lalu, kami berusaha mencari waktu terbaik pada titik pengereman. Tahun ini kami mungkin kehilangan sedikit di titik tersebut, tapi kami meningkat di area lain dan ini jalan yang tepat sebab selalu di titik pengereman itu beresiko dan itu berarti sulit konstan,” bebernya.

Di awal musim, Marquez sempat cemburu melihat kecepatan motor pembalap-pembalap Ducati.

Untuk memangkas jarak, Marquez pun berusaha bermanuver di titik pengereman. Namun masalah ini kini sudah terpecahkan dengan kehadiran mesin baru yang menjanjikan. Dengan mesin yang lebih bertenaga, Marquez mengaku punya lebih banyak cara untuk balapan.

“Itu semua karena kami performa mesin kami lebih baik. Dan ketika Anda punya mesin yang lebih baik–sekarang saya paham cara berkendara Dovi dan Lorenzo tahun lalu. Maksud saya, Anda bisa menanganinya dengan cara yang berbeda,” beber Marquez.

“Saya bisa balapan dengan gaya tahun lalu (pengereman telat) atau saya bisa balapan dengan gaya lain. Dan ini membuat kepercayaan diri saya konstan,” ujar Marquez menambahkan.

Meski demikian, perubahan menurut Marquez belum sempurna. Masih ada sejumlah kelemahan yang perlu diperbaiki.

“Namun salah satu poin yang membedakan kamid engan Ducati adalah mesin dan tahun ni kami punya mesin yang lebih baik yang memberi saya kepercayaan diri untuk balapan dengan cara dan menemukan waktu putaran dengan cara berbeda,” katanya.

Pembalap Ducati, Dovizioso, juga menyadari perubahan yang dilakukan Marquez. Bahkan Dovi mengingatkan sinyal bahaya yang ditebarkan oleh Baby Alien pada MotoGP musim ini. Menurut Dovizioso, Marquez bersama Honda sudah bisa mengimbangi Ducati di trek lurus.

“Marquez dan Honda sedikit lebih kuat dibandingkan kami. Kami harus temukan sesuatu untuk perbaiki waktu lap jadi kami bisa mengelola ban dengan lebih baik”

Exit mobile version