Bersamaan dengan memburuknya hubungan Lewis Hamilton dengan Nico Rosberg, usai Grand Prix China di Sanghai International Circuit, tim Mercedes mengeluarkan pernyataan mengjeutkan yang akan membiarkan kedua saling sikut di trek.
Bos Mercedes, Toto Wolff, kepada crash, Kamis, 16 April 2015, mengingatkan kepada mereka untuk beradu sikut dengan mengedepankan tim.
Wolff membiarkan keduanya tetap bersaing bebas, meski Rosberg terang-terangan berkata bahwa taktik Hamilton egois di China. Bagi Wolff, terpenting mereka tetap mengedepankan kemenangan demi bendera tim.
“Ketika Anda berada di kompetisi yang penuh tensi, wajar jika emosi meningkat – dan itu bukanlah sesuatu yang ingin kami ubah. Kedua pembalap saat ini fokus memberikan performa terbaik di Bahrain, dan mobil kami seharusnya sesuai dengan tuntutan sirkuit,” ucap Wolff diberitakan Daily Mail, Kamis, 16 April 2015.
“Kami mempertahankan filosofi kami untuk membiarkan mereka berlomba, tapi mereka tahu prioritas nomor satu untuk tim adalah menang untuk Mercedes-Benz,” tegasnya.
Seri Bahrain akan berlangsung di Sirkuit Internasional Bahrain pada 19 April 2015. Rosberg yang di dua seri sebelumnya gagal menempati peringkat pertama, yakin dapat menggebah tabu di Bahrain.
“Saya tak pernah menang di Bahrain, tapi saya meraih dua pole positions di sini dan juga mencatatkan waktu tercepat di sirkuit ini pada debut di F1. Jadi saya tahu saya memiliki kecepatan yang dibutuhkan,” imbuh Rosberg.
Pembalap Mercedes, Nico Rosberg belum mampu menjadi yang tercepat pada ajang Formula One, meski tiga serie sudah digulirkan. Berbagai kelemahan menjadi faktor utama dan harus segera diperbaiki.
Rosberg masih bertengger di peringkat ketiga klasemen pembalap sementara, kalah dari rekan setimnya, Lewis Hamilton, dan Sebastian Vettel. Ia bertekad segera meningkatkan performa guna memperbaiki perolehan poin.
“Tim telah membuat awal yang luar biasa musim ini. Saya tahu, saya butuh meningkatkan (performa) sedikit lagi untuk mencapai tingkat yang lebih tinggi,” kata driver itu seperti dirilis Crash, Kamis
Selama ini, Rosberg belum pernah menang dalam grand prix Bahrain. Dalam tiga musim terakhir, pencapaian terbaiknya hanya finis di posisi dua, saat musim 2014. Untuk itu, kemenangan pertama di Bahrain diyakini akan menjadi sangat spesial.
Pembalap Jerman itu sadar kemenangan tentu tidak akan mudah begitu saja didapatkan. Peningkatan performa pembalap lain akan membuat kompetisi semakin sulit di setiap sirkuitnya.
“Kompetisi memang tidak akan mudah, tapi itu membuat balapan ini terasa lebih menyenangkan. Jadi, saya sudah tidak sabar untuk bertarung dan berjuang menjadi yang teratas,” tuntas Rosberg.
Pilar Tim Mercedes, Nico Rosberg, membantah jika ia tidak pernah berusaha menyerang Lewis Hamilton, saat keduanya berlaga di Sirkuit Internasional Shanghai, Minggu pekan lalu. Rosberg mengaku sempat menyerang rekan setimnya itu, meski tidak menghasilkan apa-apa.
Rosberg secara blak-blakan menyemprot dan menyebut Hamilton sebagai sosok egois. Namuun The Boss –julukan Hamilton– menanggapi santai serangan verbal partnernya itu. Ia menilainya pembalap Jerman itu tidak berani berjuang untuk menjadi juara.
“Mengapa saya tidak mencoba menyerang Lewis? Alasannya adalah, sejujurnya saya sudah mencoba melakukan itu menyerang. Tapi sayangnya hal itu tidak berdampak apa-apa,” ungkap driver 29 tahun itu, seperti dilansir PlanetF1
Rosberg melanjutkan, serangan yang ia lakukan hanya berakhir sia-sia dan malah menghancurkan beberapa bagian bannya. Setelah kejadian itu, ia pun tidak berniat melakukannya lagi, karena tahu itu hanya akan membahayakan keselamatan dan posisinya di lintasan.
Mantan pembalap Williams itu tidak ingin memperpanjang insidennya dengan Hamilton.
Menurutnya, apa yang sudah dibicarakan tidak perlu dibesar-besarkan. Saat ini ia hanya ingin kembali fokus untuk GP selanjutnya, yang diadakan pekan depan di Bahrain.
“Sudah banyak kritik membangun akibat kejadian ini, tapi mari-lah akhiri semua ini. Saatnya kami fokus untuk Bahrain,” tutupnya.
crash, daily mail dan motogp.com