Usai dua kali mengungguli rekan satu timnya di dua seri Formula One Grand Prix Malaysia dan GP Bahrain, pembalap tim Mercedes, Lewis Hamilton menyadari ada kecendrungan balas dendam yang akan dilakukan oleh Nico Rosberg.
Saat ini, persaingan ketat untuk menjadi pembalap terbaik sedang terjadi di tim Mercedes, melalui dua pembalapnya, Lewis Hamilton dan Nico Rosberg.
Melihat persaingan ketat kedua pembalap tersebut di sirkuit, tim direktur, Toto Wolff tidak khawatir dan justru membiarkan persaingan tersebut terjadi.
Sejak GP F1 2014 dilangsungkan 16 Maret 2014 lalu di sirkuit Albert Park, GPAustralia, baik Hamilton maupun Rosberg, berebut menjadi yang terbaik dan naik ke podium dengan peringkat yang lebih baik.
Selisih waktu ketat pun menjadi bukti ketatnya persaingan kedua pembalap tersebut. Namun, alih-alih khawatir, persaingan keduanya akan memberikan kerugian untuk tim, Wolff justru memberi kebebasan untuk Hamilton dan Rosberg.
“Mereka dapat saling bersaing, selama mereka tidak melakukan aksi bunuh diri (merugikan tim) pastinya. Kami di sini untuk mengikuti perlombaan dan kami memiliki dua pengemudi terbaik untuk memenangkan perlombaan dan menjadi juara dunia,” tutur Wolff, sebagaimana diwartakan “F1plus.” Jumat, 11 April 2014.
Pendapat Wolff memberikan kebebasan kepada Hamilton dan Rosberg untuk bersaing, juga disetujui mantan pembalap dunia, Christian Danner. Ia setuju persaingan Hamilton dan Rosberg akan berdampak baik pada ajang balap jet darat bergengsi dunia tersebut.
“Mercedes sangat dominan, berbanding terbalik dengan apa yang telah kita saksikan di beberapa tahun terakhir yang terjadi di Red Bull dan Ferrari. Kali ini Rosberg dan Hamilton dapat bersaing bebas tanpa gangguan instruksi tim. Bukan hanya keputusan berani dibuat Mercedes, namun ini keputusan tepat untuk F1,” tambah Danner.
Keduanya memang telah memiliki hubungan pertemanan sejak lama, namun awal dari pertemanan mereka adalah sebuah persaingan di atas trek sirkuit. Tepatnya ketika Hamilton dan Rosberg masih berkarier di dunia Gokart.
Kala itu posisinya terbalik dengan saat ini, Rosberg yang memimpin perlombaan dari awal sedangkan Hamilton membuntutinya di posisi kedua. Namun pada lap terakhiri The Boss- julukan Hamilton, berhasil merampas posisi terdepan dari Rosberg.
Oleh karena itu, kekasih Nicole Scherzinger mewaspadai keinginan Rosberg untuk membalas kekalahannya di F1.
“Saya datang ke Italia untuk mempertahankan posisi dua saya. Pada saat itu Nico sudah menjadi superstar disana balapan gokart. Rosberg adalah pembalap utama di tim CRG. Kala itu saya berada di urutan kedua dan saya memberiknya tekanan untuk menjauh dari pembalap lainnya. Kemudian di lap terakhir, saya menyalip dia dan memenangi balapan. Itu sangat mengagumkan bagi saya!,” kenang Hamilton, dilaporkan Crash.
“Saya pikir itu adalah awal dari pertemanan dan kairi di dunia balap kami. Tapi saya berpikir bahwa dia akan berusaha membalasnya. Situasinya pun hampir sama, saya hanya berusaha melakukan yang saya bisa untuk membuatnya tetap berada di belakang,” tambahnya.
Lebih lanjut, driver asal tanah Britania tersebut juga tak mengelakkan bahwa ada persaingan antar keduanya di setiap seri F1 tahun ini. Bisa dibayangkan bila keduanya selalu bertempur untuk tempat terdepan di setiap GP maka para fans akan disugukan balapan yang mendebarkan hingga akhir musim.
“Saya pikir kami berdua berada di tepi pisau dan ketika anda berada disana resiko pun meningkat. Jika Nico memacu mobil dengan seratus persen maka saya tidak bisa melakukanya hanya dengan 95%. Dia melaju dengan fantastis jarak kami memang dekat tapi hal tersebut tidak merusak race satu sama lain. Tim menaruh kepercayaan kepada kami dan itu penting,” lanjut Hamilton.
“Saya pikir para penggemar akan sering melihatnya musim ini dan saya berharap para fans terhibur dengan aksi kami di lintasan,” tutup juara dunia 2008.
sumber: f1plus, crash dan skysports