Pergelaran musim ini begitu menghibur. Apalagi jika berbicara tentang potensi daya saing dari seluruh pembalap MotoGP di musim ini.
Hampir semua pembalap punya peluang menang di setiap race-nya, termasuk di MotoGP Ceko, pekan depan.
Peta persaingan MotoGP saat ini memang cukup merata. Karena hampir setiap pembalap memiliki kesempatan untuk berada di depan.
Ini membuktikan bahwa gelaran balap di kelas elite semakin baik ketimbang zaman Kevin Schwantz di era awal tahun dua ribuan
Legenda hidup balap motor itu menuturkan, MotoGP tahun ini adalah produk yang lebih menyenangkan bagi para penggemar karena daya saingnya.
Pasalnya, ada tiga tim papan atas yang bersaing menempatkan pembalapnya untuk berada di depan yakni Yamaha, Honda, dan Ducati.
Pernyataan itu bukan isapan jempol belaka.
Tengok saja apa yang terjadi pada klasemen sementara MotoGP. Sebab posisi pertama hingga keempat hanya selisih sepuluh poin.
“Saya pikir sekarang lebih baik dari perspektif fans. Setiap motor memiliki kemampuan, mungkin dulu tim KTM sulit berada di depan, tapi sekarang ada kesempatan lain untuk berada di depan,” kata Schwantz seperti dikutip dari Motorsport, Selasa, 01 Agustus.
Schwantz menganggap, ketidakpastian yang datang dari setiap pembalap dalam perebutan tempat di posisi terdepan adalah hal yang menempatkan ajang MotoGP tahun ini begitu menghibur.
“Saya tidak tahu apakah Aprilia mengalami kemajuan atau tidak tahun ini dan hanya Aleix Espargaro yang mengendarainya dengan baik,” ujar Schwantz.
Dia menambahkan, “Tapi semua pembaap Ducati yakni Alvaro Bautista, Hector Barbera, Petrucci, dan Loris Baz pernah merasakan berada di depan pada beberapa kesempatan di musim ini. Itu bagi saya bagus karena membuat balapan yang jauh lebih seru.”
Sementara itu apakah hubungan Maverick Vinales dan Valentino Rossi tak lagi harmonis di tubuh tim Movistar Yamaha?
Dan Wilco Zeelenberg membantahnya.
Kepala kru Vinales itu juga menampik jika disebut pembalapnya tak suka Rossi bersinar di MotoGP musim ini.
Zeelenberg menyebut, Vinales justru mengakui bahwa juara dunia tujuh kali di kelas utama MotoGP selalu menjadi pembalap utama Yamaha. Dan, kata Zeelenberg, situasi ini tidak akan berubah sampai dia memutuskan pensiun.
“Bahkan, dalam beberapa kesempatan, Vinales selalu mengatakan Rossi akan selalu berada di depan selama balapan dimulai. Saya tahu dia sekarang karena saya sudah mengenal Vinales lama dua tahun,” ungkap Zeelenberg seperti dikutip dari Speedweek.
Menariknya, Vinales bisa dikatakan jauh lebih baik ketimbang seniornya tersebut. Setidaknya, jika melihat statistik penampilan Vinales dan Rossi di paruh musim MotoGP.
Vinales telah mengukuhkan tiga kemenangan, sementara Rossi baru sekali mengumpulkan podium pertama dari sembilan balapan terakhir.
Kemenangan yang diraih The Doctor terjadi di MotoGP Belanda, di Sirkuit Assen.
Itu merupakan kemenangan yang sangat fenomenal buat Rossi. Pasalnya, dia telah memenangkan balapan di Sirkuit Assen sebanyak sepuluh kali.
Berkat kemenangan ini, pembalap asal Italia itu sukses mencatatkan rekor baru di dunia balap MotoGP, sebagai peraih podium tertua di semua kelas