Tiga hari menjelang lomba pembuka MotoGP, seri pertama musim 2015, di Losail Circuit, Qatar, Minggu, 29 Maret, pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenze, masih dihantui perasaan “plus-minus” untuk bisa mengalahkan Marc Marquez dari Repsol Honda.
Seperti ditulis “Crash,” Kamis,, 26 Maret 2015, dan dikutip “nuga,” rider yang membela Movistar Yamaha ini masih menyelesaikan “pe-er” untuk memperbaiki performa mesin dan elemen penting lainnya dari motor yang akan dipacu.
“Pramusim sudah berakhir dan sekarang saya tidak sabar memulai balapan ini. Persiapan kami selama uji coba berjalan sangat baik. Kami sudah tahu apa saja yang harus diperbaiki pada motor,” tutur Lorenzo.
Tidak hanya fokus secara teknis, Lorenzo juga berusaha melupakan memori kecelakaan pada MotoGP musim lalu. Pembalap asal Spanyol ini mengalami kecelakaan pada lap pertama di Qatar dan memaksanya harus menyelesaikan balapan lebih awal.
“Saya ingin melupakan kecelakaan tahun lalu. Kami yakin dapat melakukan yang lebih baik pada serie pertama tahun ini. Kami optimis untuk memulainya,” tandasnya.
Rider Movistar Yamaha ini terang-terangan menyatakan keinginannya untuk menyabet gelar MotoGP ketiganya tahun ini.
Lorenzo yakin karena motor Yamaha berkembang musim ini.
“Seperti biasanya, saya selalu berharap mampu mencoba dan bertarung untuk titel. Apakah Anda menang atau tidak, bergantung pada banyak faktor, tapi setidaknya kami harus menjalani musim dengan niatan bertarung untuk titel,” kata Lorenzo diberitakan laman resmi MotoGP, Kamis, 26 Maret 2015.
Lorenzo yakin dapat mengalahkan Marquez yang telah memenangkan MotoGP dua kali berturut-turut.
“Saya pikir jika motor bekerja dengan baik dan saya berada di kondisi fisik yang oke, saya dapat melakukannya. Motor lebih baik musim ini dan saya akan mencoba mengalahkan Marquez yang menang dua musim beruntun,” Lorenzo bertekad.
“Sejak Marquez bergabung di MotoGP, tidak ada yang pernah mengalahkannya. Tapi saya pikir kami dapat melakukannya jika kami menemui semua persyaratan yang dibutuhkan,” yakinnya.
Di samping optimismenya yang besar, Jorge Lorenzo juga tak membantah bahwa Honda. RC213V disebutnya lebih favorit ketimbang Yamaha YZR-M1.
Soal kemajuan yang didapat motor Yamaha sebenarnya sudah terlihat sejak beberapa seri terakhir musim lalu. Yamaha mulai bisa meraih kemenangan setelah di sepuluh seri perdana Honda dan Marc Marquez selalu tampil sebagai juara.
Hasil tes pramusim kemudian makin menegaskan perkembangan Yamaha ke arah yang positif. Apalagi tim tersebut juga mulai menerapkan teknologi seamless shift gearbox yang diaplikasikan secara penuh.
Tapi jelang balapan pembuka di Qatar pada akhir pekan ini, Lorenzo tak sungkan menyebut Honda masih lebih unggul dari Yamaha.
“Kami bisa membandingkan motor kami dengan merek lain, tapi setiap tim yang jadi favorit juara punya kualitasnya masing-masing. Jika kami membandingkan YZR-M1 dengan Honda, yang saat ini merupakan favorit, kami bisa melihat kalau mereka punya mesin yang sangat baik di lintasan lurus,” analisa Lorenzo dalam wawancaranya dengan Crash.
“Sementara kami saat ini punya kecepatan lebih saat mengerem, tapi kalah dalam akselerasi dan ini menurut kami merupakan titik lemah. Kami harus mencari solusi atas titik lemah ini dan kami harus berkembang. Kami harus mengatasi titik lemah kami yang lain,” lanjutnya.
Jika Honda dianggap Lorenzo masih jadi unggulan di 2015, maka Ducati diprediksinya akan menjadi kejutan terbesar. Turun di kategori Open Entries, pabrikan asal Italia itu diuntungkan dengan beberapa regulasi sementara mereka sudah punya mesin oke.
“Jika Anda bertanya pada saya hari ini, maka saya akan jawab Ducati. Itu jelas di saat ini mereka punya keuntungan teknis dengan jatah mesin lebih banyak, bahan bakar lebih banyak dan ban yang berbeda,” tuntas juara dunia dua kali itu.
Tentang kemungkinan terjadinya persaingan antara dirinya dengan rekan sesame satu timnya, Valentino Rossi, Lorenzo mengatakan, kemungkinan itu sangat terbuka.
Ia juga menegaskan, tidak punya dendam pada Valentino Rossi akibat kekalahan menyabet posisi runner up di musim 2014.
Sepanjang partisipasi di kelas MotoGP, itu adalah kali pertama Lorenzo kalah dari rekan setimnya. Kondisi yang membuat musim 2014 menjadi salah satu yang terburuk yang pernah dia lalui.
Menjelang musim baru 2015, Lorenzo memastikan kalau membalas dendam atas kekalahan dari Rossi tak masuk dalam targetnya. Fokusnya hanya merebut kembali gelar juara dunia.
“Saya tidak mau direpotkan dengan itu (balas dendam). Jelas Anda bisa memperbaiki hasil yang diraih. Saya bukan pebalap sempurna dan saya tidak akan pernah menjadi sempurna, tapi saya pikir saya sudah melakukan pekerjaan yang hebat dalam beberapa tahun terakhir,” sahut Lorenzo dalam wawancaranya dengan Crash.
“Saya sudah memenangi dua gelar juara dunia dan memenangi balapan serta kejuaraan saat bersaing dengan Rossi, Stoner, Pedrosa dan pebalap cepat lain di atas lintasan. Tentu saja mereka juga meraih kemenangan atas diriku, itulah yang terjadi. Seperti sepakbola, Anda bisa menang dan kalah, tapi saya tidak pernah ingin membalas dendam pada siapapun,” lanjut Lorenzo.
Kalau ada yang sangat ingin dikalahkan Lorenzo di musim 2015 maka dia adalah Marquez. Sejak melakukan debut di 2013 rider muda yang juga asal Spanyol itu langsung merebut dua gelar juara dunia, dan bahkan tampil sangat dominan musim lalu.
“Saya akan mencoba mengalahkan Marquez, yang sudah menang dua tahun beruntun. Sejak dia bergabung di MotoGP tidak ada yang bisa mengalahkannya, tapi saya pikir kami akan mampu melakukannya jika kami memenuhi semua hal yang kami inginkan (pada motor),” yakinnya.
sumber : crash, motogp.com dan mcn