Valentino Rossi untuk pertama kalinya mengalami kegagalan finis ketika terjatuh di lap kedua MotoGP Austin, Texas, Amerika serikat, Senin dinihari WIB lalu, dan itu menjadi tren terburuknya di Grand Prix untuk dua puluh lima kali balapan.
Rossi tak menyembunyikan kesalahannya ketika terlalu cepat memasuki tikungan kedua di lap kedua..
Seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Rossi untuk kali pertama dalam dua puluh lima balapan terakhir gagal merebut poin di ajang MotoGP.
Kali terakhir pebalap “tua” ini gagal mendapatkan poin terjadi pada GP Aragon dua tahun lalu, atau tepatnya 28 September 2014.
GP Aragon dua tahun lalu juga menjadi kali terakhir Rossi gagal menyelesaikan balapan sebelum terjatuh di GP Austin. Total Rossi sudah dua puluh duakali gagal finis di kelas primer Grand Prix sejak promosi di enam belas tahun silam.
Kegagalan di MotoGP Austin membuat Rossi kehilangan posisi di peringkat kedua klasemen sementara MotoGP 2016.
The Doctor turun ke posisi tiga klasemen dengan torehan tiga puluh tiga poin, tertinggal hingga tiga puluh tiga poin dari Marc Marquez yang memenangi balapan.
Rossi mengaku telah melakukan kesalahan sejak awal balapan setelah membakar kopling saat start berlangsung.
Setelah itu Rossi melakukan kesalahan di lap ketiga setelah melaju terlalu cepat saat memasuki tikungan kedua.
“Sangat disayangkan untuk Rossi, saat melakukan start dia harus menarik kopling dan sejak saat itu terus berputar. Ketika berhasil memulihkan kopling, dia berusaha mendekat dengan pebalap terdepan dan terjatuh,” ujar direktur balap Movistar Yamaha, Massimo Meregalli.
“Meski mengalami kecelakaan, ini akhir pekan yang menjanjikan dan kami mampu melakukan kemajuan yang signifikan. Kami mendapatkan pengalaman yang berharga.”
Rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, berhasil finis di posisi kedua. Hasil tersebut membuat juara bertahan MotoGP naik ke posisi dua klasemen dengan koleksi empat puluh lima poin.
Rossi mengaku melakukan kesalahan sejak awal
Seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Rossi mengatakan sudah melakukan kesalahan sejak start.
Memulai balapan dari posisi ketiga, pebalap asal Italia itu mengaku sedikit merusak kopling sepeda motornya.
“Sangat disayangkan, karena saya membakar kopling. Saya ada di posisi ketiga, tapi kopling sangat selip, jadi saya harus sedikit menurunkan kecepatan dan berusaha memulihkan kopling. Saya kehilangan sejumlah posisi,” ujar Rossi.
“Di saat yang sama posisi saya tidak terlalu jauh, saya merasa oke dengan motor. Tim bekerja dengan baik sepanjang akhir pekan dan saya merasa cepat.”
Setelah berhasil memulihkan kopling, Rossi mulai mendapatkan kembali ritme kecepatan. Meski berada di posisi keenam, mantan pebalap Ducati itu optimistis bisa setidaknya meraih podium.
Namun, saat balapan memasuki lap ketiga, Rossi mengalami kecelakaan di tikungan kedua. Dia mengaku melakukan kesalahan dengan memasuki tikungan terlalu cepat.
“Saya merasakan kopling sudah kembali normal, tapi saat memasuki tikungan kedua saya tidak merasa terlalu cepat. Tapi ternyata saya mungkin terlalu cepat. Sangat disayangkan karena kami gagal mendapatkan poin dan seharusnya bisa meraih balapan yang bagus,” ucap Rossi.
“Hal positifnya kami terlihat kuat dan cepat, jadi kami akan siap untuk tampil di Jerez,” sambungnya.
Terlepas dari masalah ban, Rossi mengaku memang sudah tampil tidak maksimal sejak awal.
Rossi mengungkapkan, akselerasinya saat balapan di Circuit of the Americas sangat tidak memuaskan. Menurutnya, hal itu terjadi lantaran kopling motor yang turut menghadirkan masalah untuknya.
“Masalah lain saya hari ini adalah kopling saya sudah terbakar sejak awal. Untuk beberapa alasan, kopling musim ini membuat kami berada dalam sedikit masalah,” ungkap Rossi, sebagaimana diwartakan Crash
The Doctor menjelaskan, ini bukan pertama kalinya ia merasakan adanya masalah pada kopling. Pada balapan di seri sebelumnya yakni GP Argentina, ia mengaku sudah merasa bermasalah dengan kopling pada kuda besi motornya.
“Tapi kali ini saya membakar kopling dengan berlebihan, sehingga saya banyak mengalami masalah di dua lap awal,” jelas juara dunia tujuh kali MotoGP tersebut.