Site icon nuga.co

Rossi Alami Insiden Terbanyak Musim Ini

Sampai dengan sembilan putaran balapan MotoGP musim ini,  Valentino Rossi untuk pertama kalinya mengalami masalah dengan motornya dan tercatat sebagai persoalan terbanyak sepanjang eksistensinya di perlombaan.

“Setelah sembilan tahun tak pernah memiliki masalah dengan tunggangannya, Valentino Rossi gagal menyentuh garis finis setelah motornya mengalami kerusakan mesin untuk musim ini,” tulis “speedweek,” Rabu, 20 Juli 2016.

Hal itu yang paling menyedihkan terjadi di GP Italia ketika  Rossi kembali mengalami kerusakan mesin setelah terakhir kali merasakannya di GP San Marino, sembilan tahun silam

Bagi Rossi, setelah sembilan seri balapan yang ia lalui terjadi sejumlah momen menarik yang sulit untuk dilupakannya begitu saja.

Pertarungan Valentino Rossi-Jorge Lorenzo-Marc Marquez di catat oleh “speedweek,” telah menghasilkan sejumlah kejadian menarik yang tetap menjadi topik utama,

Lantas apa sajakah yang terjadi di paruh pertama musim balapan tahun ini selain kasus Rossi?

Selain masalah Rossi dunia balap berduka setelah pebalap Moto2, Luis Salom, mengalami kecelakaan fatal yang merenggut nyawanya di sesi latihan bebas kedua GP Katalonia.

Salom kehilangan kendali atas motornya di tikungan dua belas dan meluncur hingga menabrak pembatas. Insiden ini membuat otoritas balapan memutuskan untuk mengubah jalur lintasan balap ketika balapan berlangsung.

Selain itu terjadi kejutan ketika Rossi-Marquez berjabat tangan usai MotoGP Malaysia yang membuat mereka “perang” kata-kata di tahun lalu.

Kasus di Sepang, MotoGP Malaysia itu dikenang sebagai  insiden ‘tendangan’ Rossi kepada Marquez yang menandai  rivalitas keduanya dan tensi antara kedua pebalap itu semakin meruncing.

Namun, semua itu berakhir setelah Rossi menjabat tangan Marquez di GP Katalonia, mengakhiri pekan penuh drama di Sirkuit Katalonia.

Saat itu Rossi jadi juara dan Marquez duduk di posisi kedua.

Selain itu ada hal kejutan baru ketika pebalap non-pabrikan jadi juara

Nama Jack Miller mungkin tak pernah masuk dalam daftar prediksi pebalap yang akan memenangi seri balapan MotoGP musim ini.

Namun, pebalap non-pabrikan itu justru menjadi yang tercepat di GP Belanda, menjadi pebalap non-pabrikan pertama yang mampu menjuarai seri MotoGP sejak 2006 silam.

Kejayaan Miller di GP Assen sendiri tak lepas dari banyaknya pebalap yang terjatuh lantaran tak mampu mengatasi situasi lintasan yang licin karena hujan.

Dalam paro musim ini juga Ianonne mendapat julukan “si tukang tabrak”

Baru sembilan seri balapan berlangsung, Andrea Ianonne telah mencatatakan prestasi buruk lantaran dua kali menabrak pebalap lain hingga jatuh.

Pertama, Iannone menabrak rekannya sendiri, Andrea Dovizioso, pada balapan di GP Argentina, dan kemudian hal tersebut berlanjut saat pebalap Italia itu menjatuhkan Jorge Lorenzo di GP Katalonia.

Selain itu ada kasus ketika Marquez dituding “curi” skuter

Saat mengalami kecelakaan di sesi kualifikasi GP Belanda, Marquez bisa saja mendapatkan hasil kualifikasi yang buruk jika ia tak berpikir cepat dan ‘mencuri’ skuter seorang wartawan yang ada di pinggir lapangan.

Melihat ada skuter dengan kunci masih tergantung,

Marquez lantas meminjam motor milik Tino Martino sehingga dapat cepat kembali ke paddock untuk mengganti motor baru. Marquez pun akhirnya mampu start di posisi keempat.

Ada lagi kejadian unik terjadi di GP Perancis ketika dua pebalap terjatuh di tikungan yang sama pada saat yang bersamaan plus dengan gerakan yang serupa kendati tidak saling bersentuhan.

Dovizioso dan Marquez yang masuk ke tikungan ketujuh terjatuh berbarengan dengan gaya yang serupa membuat insiden itu menjadi satu hal yang masih diingat penggemar MotoGP dari paruh pertama balapan musim ini.

Selain kasus unik itu ada hal yang harus diperhatikan ketika pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi, mendukung digunakannya radio tim dalam balapan sepeda motor Grand Prix.

The Doctor mengatakan radio tim akan sangat membantu pebalap dalam menjalani balapan.

Dengan sejumlah seri di MotoGP 2016 diwarnai hujan, balapan sistem flag-to-flag atau dikenal dengan pergantian motor dengan ban lebih cocok di tengah balapan pun harus dilalui pebalap hingga paruh musim. Selain di GP Argentina, GP Belanda, dan terakhir di GP Jerman akhir pekan lalu.

Satu-satunya alat komunikasi antara pebalap dengan tim di paddock adalah menggunakan papan di pinggir sirkuit.

Kondisi itu membuat pebalap terkadang tidak bisa melihat perintah yang diberikan tim dari pinggir lapangan.

Hal itu terjadi dalam dua seri terakhir di GP Belanda dan GP Jerman yang diwarnai hujan. Sejumlah pebalap telat menyadari pesan yang diberikan timnya dari paddock.

“Tentunya jika pebalap bisa komunikasi langsung dengan paddock, maka akan lebih mudah. Terkadang dengan papan pengumuman sulit untuk melihatnya,” ujar Rossi seperti dikutip dari Motorsport.com.

“Sangat memungkinkan memiliki radio tim. Saya tidak tahu kenapa MotoGP tidak memilikinya. Mungkin harganya mahal, saya tidak tahu,” sambungnya.

Rossi, yang saat ini tertinggal 59 poin dari Marc Marquez, menganggap dengan adanya radio tim maka dirinya mungkin tidak akan mengalami kecelakaan ketika sedang memimpin balapan GP Belanda.

“Contohnya di GP Belanda. Jika tim memberitahu kalau saya punya keunggulan hingga dua detik, maka saya bisa menurunkan kecepatan. Saya bisa terhindar dari melakukan kesalahan,” ucap Rossi.

Exit mobile version