Konspirasi Spanyol untuk “mengalahkah” Valentino Rossi agar tak jadi juara musim ini di seri terakhoi lomba MotoGP, Valencia Circuit, Minggu malam WIB, 08 November 2015, terbukti dengan cara paling konyol lewat tontonan “telanjang” berupa pembiaran Jorge Lorenzo finis pertama oleh Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
Jorge Lorenzo yang dihimpit secara terus menerus di sepanjang balapan oleh Marc Marquez dengan nyaman menyelesaikan lomba untuk keluar sebagai juara seri Valenciaq, sekaligus juara dunia.
Bahkan, ketika di enam lap terakhir sebelum finis, Dani Pedrosa sepertinya berupaya mengamankan Lorenzo untuk melaju dengan mengintai posisi Rossi yang berada jauh di posisi empat.
Harian San Marino, “della Sporta,” dengan nada berang menulis kekonyolan balapan di Valencia sebagai pertunjukan badut.
“Ambil juara dunia mu Lorenzo. Persembahkan kepada negeri mu. Dan agar kamu tahu inilah lomba yang penuh dengan kekonyolan dari pertunjukan sirkus oleh badu-badut Spanyol,”tulis “della Sporta” dengan nada marah, 09 November 2015.
Usai balapan, Rossi langsung melontarkan kecamannya terhadap Marquez.
Dia menilai pebalap Honda itu ‘mengawal’ Lorenzo agar tak terusik di posisi terdepan hingga garis finis.
Saat Valentino Rossi berjuang keras menyalip dua puluh dua rider untuk bisa naik ke posisi empat klasemen, di posisi terdepan persaingan berjalan kurang seru.
Meski rapat, Jorge Lorenzo dan Marc Marquez cuma berjalan beriringan.
Memulai balapan dari posisi terdepan, Lorenzo sama sekali tak tersentuh oleh para pesaingnya untuk bisa menjejak podium tertinggi.
Semula, meski dijagokan menang, Lorenzo diprediksi akan dapat perlawanan ketat sepanjang balapan. Keberadaan duo Honda di posisi dua dan tiga adalah alasannya.
Sejak lap-lap awal jarak keunggulan Lorenzo dengan Marquez terus bertahan di bawah satu detik. Meski sudah sangat rapat, Marquez tak kunjung bisa menyalip rekan senegaranya itu.
Marquez kemudian seakan-akan ‘melindungi’ Lorenzo. Itu terjadi setelah Dani Pedrosa bangkit di seperempat terakhir balapan.
Sampai balapan berakhir Lorenzo tidak terusik, Marquez finis kedua, Pedrosa di podium ketiga.
“Saya melakukan yang bisa saya lakukan, tapi ada situasi aneh di mana Marquez jadi pengawal Lorenzo. Itu memalukan untuk olahraga ini,” sahut Rossi usai balapan.
“Semoga saja otoritas olahraga ini akan bisa menyelesaikannya. Ini akhir yang buruk dari sebuah kejuaraan yang harusnya berjalan menarik,” cetus Rossi seperti dikutip dari Reuters.
Rossi sudah melakukan yang terbaik yang bisa dia lakukan untuk meraih gelar juara dunianya di Sirkuit Ricardo Tormo, Minggu malam WIB dia akhirnya kalah meski sudah melewati dua puluh dua pebalap.
Setelah upaya penangguhan hukumannya di tolak CAS, Rossi harus menerima keputusan kalau dia memulai MotoGP Valencia di posisi belakang. Diakuinya sebelum balapan, situasi tersebut menipiskan peluangnya menjadi juara dunia.
The Doctor pada akhirnya tak mampu mempertahankan puncak klasemen yang dia punya. Cuma finis keempat, sementara Jorge Lorenzo jadi juara, membuat keunggulan tujuh poin yang sebelumnya dipunya kini telah disalip.
Meski gagal naik podium, Rossi menunjukkan salah satu penampilan terbaiknya sepanjang musim ini saat dia merangkak dari posisi paling belakang sampai akhirnya finis di urutan keempat.
Sesaat setelah start, Rossi langsung mendahului enam pebalap sekaligus, dan bertambah menjadi delapan di tikungan pertama. Sebelum lap pertama tuntas rider tua itu sudah berada di urutan enam belas.
Beberapa pebalap lain yang disalip Rossi di lap kedua adalah: Yonny Hernandez dan Alvaro Bautuista Keberhasilan Rossi mendahului Nicky Hayden mengantar dia naik ke urutan empat belas.
Di lap tiga Rossi kembali naik ke urutan sebelas, setelah dia menyalip Steven Bradl di tikungan pertama. Pada lap ini Rossi sudah tertinggal lima detik dari Lorenzo di posisi terdepan.
Setelah melewati Pirro, Rossi akhirnya masuk sepuluh besar di lap keempat. Dua pebalap yang kini ada di depan Rossi adalah Danilo Petrucci dan Bradley Smith.
Di lap keenam Rossi naik ke urutan delapan usai menyusul Smith di tikungan delapan. Satu lap berselang giliran Petrucci yang dilewati Rossi, yang membuat dia kini sudah bertengger di posisi tujuh. Di momen ini jarak Rossi dengan Lorenzo sudah melebar.
Upaya Rossi merangsek ke posisi atas tidak sepenuhnya berjalan mulus. Dia melebar pada lap delapan, yang membuat jaraknya dengan rombongan di depannya sempat kembali menjauh.
Namun di lap ini Rossi punya peluang untuk naik ke posisi empat karena tiga pebalap di depannya punya jarak berdekatan yakni Andrea Dovizioso, Aleix Espargaro dan Pol Espargaro.
Memasuki lap tiga belas Rossi sudah melewati Espargaro bersaudara dan duduk di posisi lima. Dia kini mengincar Dovizioso yang ada di urutan empat.
Di lap empat belas Rossi akhirnya menduduki posisi empat setelah dia menyalip rekan senegaranya itu. Namun begitu, jarak Rossi dengan rombongan pebalap terdepan sudah sangat jauh.
Dengan Dani Pedrosa, yang saat itu ada di posisi tiga, dia tertinggal sebelas detik lebih.
Meski sejak Rossi berhasil menempati posisi empat balapan masih menyisakan lima belas putaran lagi, The Doctor tak pernah berhasil mendekati Pedrosa, Marquez, dan Lorenzo yang berada di barisan terdepan.
Posisi empat adalah hasil terbaik yang didapat Rossi di Sirkuit Ricardo Tormo. Hasil yang membuatnya harus puas dengan posisi dua klasemen akhir musim 2015.
Situasi tersebut lantas dimanfaatkan oleh netizen untuk menghasilkan gambar-gambar kocak Lorenzo dan Marquez menjadi sorotan utama dalam olok-olok mereka.
Simak saja gambar yang diunggah oleh salah satu akun twitter dengan nama @janganserius. Dalam meme tersebut, Lorenzo tampak menjabat tangan Marquez.
Gambar tersebut juga disertai tulisan yang menggambarkan keduanya sedang melakukan sebuah kesepakatan.
Berikutnya juga ada gambar yang menyamakan Lorenzo dengan iring-iringan mobil kepresidenan. Dalam meme tersebut, sebuah mobil sedan yang diberi nomor 99 tampak dikawal oleh polisi di sisi kiri dan kanannya.
Meme lain menggambarkan Marquez sebagai umbrella girl yang mendampingi Lorenzo di garis start. Sementara gambar lain menunjukkan keduanya membalap di atas satu motor yang juga disertai dengan tulisan ‘RIP MotoGP’.
Tudingan dirinya jadi bodyguard Jorge Lorenzo di MotoGP Valencia dianggap Marc Marquez sebagai penghinaan.
Marquez menyebut dirinya sudah melakukan yang terbaik untuk bisa merebut posisi terdepan.
“Jika saya memang seperti itu(menjadi pengawal Lorenzo saya akan melambat lima sampai sepuluh detik di belakang Lorenzo, bukan dua persepuluh detik. Itu akan lebih mudah karena saya tidak perlu mengambil risiko,” seru Marquez usai balapan di Valencia.
Memulai balapan dari posisi dua, Marquez menyentuh garis finis di posisi yang sama. Sepanjang tiga puluh putaran balapan berlangsung dia terus membayangi Lorenzo.
Marquez sepertinya akan bisa menyalip Lorenzo setelah jarak kedua pebalap di sekitar seperempat terakhir race cuma no koma dua detik.
Tapi momen yang ditunggu-tunggu itu tidak datang. Marquez seperti kehilangan agresivitasnya dan tak seperti biasanya yang nekat melakukan manuver menyalip.
Kondisi itulah yang kemudian membuat Rossi melontarkan tudingan lain pada Marquez. The Doctor menyebut Marquez sudah bertindak sebagai bodyguard untuk mengamankan jalan Lorenzo ke podium teratas.
“Itu tudingan yang sulit diterima…karena saya sudah memberikan seratus persen”
“Anda tahu, dia sudah mengatakan itu setelah di Phillip Island. Itu hal yang tidak saya mengerti karena di Phillip Island saya memberi Rossi lima poin dengan menyalip Lorenzo jelang balapan tuntas dan menjadi juara. Inannone memberinya empat poin.”
“Setelah di Phillip Island dia datang ke saya, mengatakan maaf, menjabat tangan dan yang lainnya. Lalu kami tiba di Malaysia dan dia berbicara di hari Kamis itu menuding Marquez mendukung Lorenzo jadi juara dunia,” ucap Marquez di Motorsport.com.