Site icon nuga.co

Rossi Beri Sinyal Ancaman di Losail

Valentino Rossi memberi sinyal ancaman usai menempati posisi dua tercepat di sesi latihan pertama MotoGP musim ini dengan status sebagai pembalap tercepat kedua. Rossi hanya kalah dari rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang sukses mencatatkan waktu tercepat

Rossi seperti dikatakannya kepada “crash,” mengaku puas dengan hasil yang diraihnya tersebut. Terlebih dalam selama mengikuti sesi latihan pramusim beberapa waktu lalu, ia memang kerap meraih hasil yang kurang memuaskan.

“Latihan pertama berjalan sangat baik untuk kami, dan saya cukup puas dengan hasil yang telah kami dapatkan sepanjang hari ini,” ucap Rossi, seperti dikutip dari situs resmi MotoGP, Jumat, 18 Maret 2016.

“Sebab berada di posisi kedua tidaklah terlalu buruk untuk kami. Terlebih jika melihat catatan waktu putaran kami di lintasan tadi juga sangat baik,” tuntas pemilik gelar juara dunia MotoGP sebanyak tujuh kali tersebut.

Sebelum memulai sesi latihan pertama, Rossi, dengan terus terang mengungkapkan masih tidak dapat melupakan perseteruan antara dirinya dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang, Malaysia.

Akibat insiden tersebut Marquez harus rela berada di posisi terbelakang, sementara Rossi memulai balapan di Valencia dari posisi terakhir.

Rossi tak menampik bahwa gelaran MotoGP musim ini tetap akan diselimuti atmosfer panas.

“Setiap pembalap pasti akan mengeluarkan kekuatan penuh dan coba mencapai posisi terdepan. Saya kira balapan seri musim lalu berbeda dengan biasanya. Sejujurnya saya ingin tampil beda musim ini dan lebih baik lagi. Pastinya saya memilih untuk menang ketimbang kalah,” ujar Rossi.

The Doctor menyatakan optimis musim ini akan menjadi balapan yang menarik.

Insiden musim lalu, diakui Rossi akan dijadikan modal untuk memulai musim ini.

“Ini adalah tahun yang menarik karena setiap pembalap memiliki tekad masing-masing. Kami akan mencoba bertarung untuk meraih gelar juara.”

“ Pengalaman musim lalau adalah modal bagi saya untuk memulai musim ini. Saya akan terus berjuang meraih kemenangan hingga Valencia,” tegasnya.

Hasil tes pramusim telah membuat pebalap veteran MotoGP, Valentino Rossi, memiliki kepercayaan diri tinggi.

Musim lalu Rossi hampir menjadi juara, namun ia terpeleset di tiga seri terakhir akibat insiden dengan pebalap Repsol Honda Marc Marquez.

Walhasil, Rossi harus merelakan gelar juara dunia kepada rekan satu timnya, Jorge Lorenzo.

“Sepertinya tahun ini segalanya akan sangat menarik karena kami memiliki banyak perbedaan, khususnya soal mengendarai motor lantaran ban yang digunakan berbeda dan juga soal sistem elektronik. Tahun ini akan sangat menyenangkan dan lebih kompetitif,” kata Rossi seperti yang dikutip dari Crash.

“Dari sudut pandang pebalap, ini artinya Anda harus bekerja keras dan siap balap.”

Rossi mengaku cukup puas dengan serangkaian tes musim coba yang telah ia lakukan sebelumnya. Rossi mengaku awalnya ia sempat khawatir dengan penggunaan ban resmi baru dari Michelin.

Salah satu kekhawatirannya adalah akibat kendala-kendala yang dihadapi dalam uji coba tahun lalu.

“Tim kami di Jepang membuat banyak pekerjaan untuk menemukan keseimbangan yang tepat menggunakan ban Michelin,” ucap Rossi.

Michelin kembali lagi menjadi ban resmi untuk MotoGP setelah selama tujuh musim terakhir dikuasai Bridgestone.

Pembalap Tim Movistar Yamaha, Valentino Rossi, menyebut momen terbesar yang terjadi di ajang MotoGP.

The Doctor –julukan Rossi– berujar koalisi antara Jorge Lorenzo, Marc Marquez dan Dani Pedrosa pada MotoGP musim lalu merupakan hal yang dimaksud.

Pada awal musim lalu, keempat pembalap tersebut sejatinya diunggulkan menjadi juara. Namun, setelah menyelesaikan lima belas seri, gelar juara hanya memungkinkan diraih dua Movistar Yamaha yakni Rossi dan Lorenzo.

Seri ke-enam belas pun di gelar di Phillip Island, Australia dan Marquez mampu menjadi yang terbaik saat itu.

Meski mampu menjadi tercepat, The Baby Alien –julukan Marquez– justru dituduh Rossi sengaja menghambat pergerakannya.

Sebab menurut Rossi, sejak awal balapan Marquez sebenarnya mampu menyodok ke depan tanpa harus membayanginya. Singkat cerita, Rossi menyebut Marquez dan Pedroda telah berkoalisi membantu Lorenzo untuk memenangi MotoGP.

Indikasi itu semakin jelas pada race terakhir di Sirkuit Ricardo Tormo, Valencia.

Saat itu Rossi menilai Marquez dan Pedrosa yang menduduki posisi dua dan tiga hanya terlihat membayangi Lorenzo tanpa ada keinginan untuk mengejar.

Rossi yang memulai balapan dari posisi buncit pada race tersebut hanya finis di posisi empat. Di sisi lain Lorenzo berhasil menjadi yang tercepat sekaligus meraih gelar juara MotoGP 2015.

“Saya pikir kejadian itu merupakan momen terbesar di MotoGP. Mungkin ada beberapa pihak yang tidak berpendapat demikian. Namun, banyak fans dan pembalap yang ramai membicarakan hal itu,” jelas Rossi

Sementara itu untuk musim ini pembalap Tim Repsol Honda, Marc Marquez, belum mau memprediksikan persaingan di atas lintasan.

Namun, ia yakin di seri berikutnya motor pabrikan asal Jepang tersebut mampu bersaing dengan rider lainnya.

Penerapan sistem perangkat lunak dan penggunaan jenis ban baru mempersulit persiapan pembalap asal Spanyol. Sebab, Marquez masih membutuhkan beberapa adaptasi dari setting-an kuda besi miliknya.

Memiliki beberapa masalah pada sasisnya tak membuat tekad Marquez menurun. Pasalnya, ia masih ada kesempatan untuk memperbaiki kinerja motor di beberapa sikuit berikutnya.

“Balapan nanti akan sengit, tetapi setelah kami pergi ke Argentina dan Austin, kami akan melihat bagaimana perbedaan dengan tim lain dan di mana posisi kami,” ucap Marquez

Exit mobile version