Pebalap Yamaha, Valentino Rossi, mengaku tidak tahu apa yang membuatnya masih menjadi pebalap MotoGP paling tenar di seluruh dunia.
Rossi pengoleksi sembilan gelar juara dunia Grand Prix.
Namun, pebalap asal Italia itu sudah tidak pernah merebut gelar juara dunia sejak MotoGP sembilan tahun silam.
Musim ini, Rossi hanya mampu finis di posisi tiga klasemen akhir.
Meski sudah tidak menjadi juara dunia, Rossi tidak pernah kehilangan karisma di ajang MotoGP. The Doctor masih menjadi pebalap dengan pendukung terbanyak di setiap balapan, meski seri berlangsung di Spanyol sekalipun.
Pendukung Rossi tidak hanya orang dewasa atau sudah lanjut usia. Banyak penonton usia muda yang terlihat mendukung Rossi di setiap seri balapan.
Mereka menggunakan topi, baju, dan membawa bendera kuning dengan logo nomor 46 ciri khas The Doctor.
Rossi mengaku tidak mengerti kenapa masih terus mendapat dukungan paling banyak meski sudah dua puluh tiga tahun berkarier di ajang balapan motor Grand Prix.
“Saya beruntung karena sepanjang karier, saya selalu mendapat dukungan hebat, begitu juga di luar Italia. Saya pikir itu adalah hasil selalu berada di level atas lebih dari 20 tahun,” ujar Rossi dikutip dari The Telegraph.
“Saya pikir banyak orang yang datang ke sirkuit tumbuh bersama saya, melihat televisi, jadi kami tumbuh bersama. Tapi, di luar pendukung [yang] itu, saya tidak tahu kenapa!” sambung Rossi.
Meski termasuk salah satu atlet terhebat sepanjang sejarah, Rossi mengaku tetap kaget banyak orang di seluruh dunia mengenal dirinya.
“Ini perasaan yang hebat. Terkadang saya terkejut karena banyak orang yang mengenal saya di seluruh dunia. Saya melihat banyak orang senang melihat wajah saya. Itu sesuatu yang spesial, karena artinya saya lebih dari seorang pebalap MotoGP,” ucap Rossi.
Selain masalah ketenaran Rossi mengaku tidak bisa membedakan mesin baru yang sedang diuji bersama tim Yamaha dalam sesi tes MotoGP Valencia di Sirkuit Ricardo Tormo.
Rossi menyelesaikan latihan hari kedua dengan menempati peringkat kesembilan atau turun enam peringkat dibanding latihan pada Selasa
Sementara rekan satu timnya Maverick Vinales stabil menempati peringkat teratas dalam daftar catatan waktu terbaik.
Pebalap gaek itu menilai penurunan peringkat disebabkan para pesaing yang memacu motor lebih kencang. Sementara untuk urusan mesin, Rossi menilai tidak ada perbedaan antara mesin yang digunakan pada latihan hari pertama dan kedua.
“Kami bisa berkembang dibandingkan kemarin, tapi sayangnya lawan-lawan kami mampu lebih berkembang. Dengan ban baru performa kami tidak buruk, tetapi setelah beberapa lap kami kesulitan dan kecepatan kami tidak bagus,” terang Rossi dilansir Crash.
“Hal yang utama adalah mencoba mesin kedua yang akan digunakan tahun depan. Kami mencobanya secara beruntun, tapi tidak ada perbedaan besar jadi performa kami lebih kurang sama saja. Mesin hari ini sangat serupa dengan mesin kemarin,” tambahnya.
Setelah menyelesaikan sesi tes di Valencia, Rossi dan Yamaha akan kembali menguji mesin yang akan digunakan pada musim depan di Sirkuit Jerez akhir November.
Setelah latihan di Jerez, Rossi dan Yamaha kemungkinan akan segera memutuskan mesin yang akan dipakai pada MotoGP musim depan
“Tes di Jerez sangat penting karena pada saat balapan bulan Mei lalu kami tidak cukup cepat, jadi kami harus meyakinkan bahwa kami bisa cepat,” ujar Rossi.
Mengenai keberadaan mesin ketiga yang akan diuji untuk musim depan, Rossi mengaku tidak mengetahuinya.
“Kami masih memiliki waktu untuk lainnya. Tapi saya tidak tahu rencana Yamaha, jika ada mesin baru saat ini atau pada Februari mereka bisa membawa sesuatu yang lebih baik,” tukas Rossi
Selain itu Rossi mengapresiasi upaya tim Movistar Yamaha untuk melakukan perubahan pada motor YZR-M1 menyambut musim balap MotoGP 2019. Namun Rossi mengaku belum puas dengan beragam pergantian dan inovasi.
Rossi yang mengakhiri MotoGP musim ini dengan menempati peringkat ketiga di klasemen pebalap menjalani sesi latihan MotoGP Valencia pada Selasa
Pebalap itu menjadi pebalap tercepat ketiga dan terpaut dari rekan satu timnya Maverick Vinales yang memuncaki catatan pebalap tercepat.
Pemilik tujuh gelar MotoGP itu menilai ada perubahan bagus, namun belum cukup untuk bersaing dan lepas dari hasil buruk pada dua musim terakhir.
“Ini hari yang positif. Kami tidak memiliki banyak waktu tapi kami akhirnya bisa menyelesaikan empat puluh lap dan pekerjaan penting hari ini adalah membandingkan mesin. Kami memiliki mesin yang sudah berevolusi dan sudah kami coba sepanjang musim. Kami membandingkan dengan mesin standar,” terang Rossi dilansir Crash.
“Kami selalu bermasalah dengan degradasi ban jadi kami mencoba agar mesin bisa lebih halus untuk membuat ban bisa tahan lama. Tidak terlalu buruk karena saya mencatat waktu yang baik,” sambungnya.
Rossi juga merasakan perubahan pada sistem rem dan akselerasi motor. Menurutnya semua aspek harus memperhatikan kondisi ban yang selama ini menjadi masalah tim berlambang garpu tala tersebut.
“Sepertinya setelah beberapa lap kami tergelincir. Jadi masih butuh waktu untuk bekerja, tapi semuanya menuju ke arah yang baik,” jelasnya.
Pada hari kedua tes MotoGP Valencia, Rossi akan kembali mencoba mesin lain yang juga berpotensi digunakan dalam musim depan. Rossi menganggap mesin menjadi problem utama motor yang ditungganginya.
“Bagi saya dua tes selanjutnya tidak krusial, tapi penting. Kami memiliki waktu memilih mesin sebelum Februari. Tapi di tes ini kami bisa melihat mesin yang potensial,” ujar pebalap sang pebalap