Dua yang diinginkan Rossi Bos Yamaha, Lin Jarvis, merasa yakin MotoGP 2013 yang akan dimulai pada Minggu (7/4/2013) malam di Qatar, bakal menghadirkan balapan yang lebih heboh dan menghibur dibandingkan musim lalu. Pasalnya, jumlah pebalap yang kompetitif kian bertambah, termasuk hadirnya sangat legenda MotoGP, Valentino Rossi.
Memang, beberapa pekan menjelang GP Qatar akhir pekan ini, publik sudah disuguhkan dengan persaingan empat pebalap yang digadang-gadang bakal beradu kehebatan, saat uji coba pra-musim. Juara dunia dua kali yang berstatus juara bertahan, Jorge Lorenzo, serta rekan setimnya di Yamaha, Rossi, dan duo Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez, sangat menyita perhatian.
Inilah yang membuat Jarvis memperdiksi persaingan MotoGP 2013 akan jauh lebih menarik dibandingkan sebelumnya, ketika 28 seri balapan MotOGP dimenangkan oleh Lorenzo, Pedrosa atau pebalap Australia yang sudah pensiun, Casey Stoner. Kali terakhir pebalap lain yang menjadi pemenang selain Lorenzo, Pedrosa atau Stoner adalah ketika Ben Spies meraih satu-satunya kemenangan dia di MotoGP saat menjuarai GP Belanda di Assen, hampir dua tahun silam.
“Saya pikir ini akan menjadi musim yang sangat mengagumkan dan lebih dibandingkan tahun lalu,” ujar Jarvis kepada MCN. “Hadirnya Valentino yang kembali menunggang motor yang kompetitif merupakan hal yang bagus bagi olahraga ini, bagi kami dan juga baginya. Jorge sedang dalam puncak penampilannya dan motor kami jauh lebih baik dibandingkan tahun lalu.
“Honda pun melakukan pekerjaan yang bagus dan kami melihat bagaimana tangguhnya Dani pada paruh kedua musim 2012. Dan sekarang kita memiliki Marquez sebagai pendatang baru, yang cepat. Saya pikir kita akan mendapatkan sejumlah balapan yang sangat hebat.
“Keuntungan kami saya harap memiliki Jorge yang akan berada pada puncak penampilan dan Valentino dengan segudang pengalamannya, kecepatan dan gairah yang besar untuk menang, sehingga kami akan melakukan secara maksimal untuk memenangi tiga gelar, begitu juga dengan Honda. Saya pikir ini akan menjadi pertarungan yang hebat.”
Valentino Rossi memasang target naik podium dalam musim pertamanya bersama Yamaha, pada seri pembuka MotoGP 2013 di Sirkuit Losail, Qatar, 7 April. Hasil uji coba pra-musim menjadi acuan “The Doctor” sehingga dia berani mencanangkan target tersebut.
“Saya sangat senang dengan pekerjaan yang dilakukan di Jerez dan selama musim dingin. Saya cepat dan segalanya berjalan dengan baik, dan kami memiliki motor yang kompetitif untuk bertarung memperebutkan podium,” ujar Rossi, yang menjadi juara di Losail pada 2010 bersama Yamaha, seperti dikutip dari Crash.net.
“Saya yakin di Qatar takkan mudah; ini trek yang sedikit sulit bagiku, tetapi saya pikir saya bisa bertahan untuk mendapatkan hasil bagus. Saya senang berada di podium: itulah targetku.”
Dalam dua musim terakhir bersama Ducati, Rossi hanya tiga kali naik podium tanpa meraih kemenangan. Ini menjadi prestasi terburuk sepanjang kariernya, karena selama membela Honda dan Yamaha dari 2000 hingga 2010, pebalap berusia 34 tahun ini tujuh kali menjadi juara dunia kelas premier dan mencatat rekor peraih kemenangan terbanyak.
Frustrasi dengan pencapaiannya bersama tim Italia tersebut, pada awal musim 2013 ini Rossi memutuskan untuk kembali bergabung dengan Yamaha, yang pernah dibelanya sejak 2004 hingga 2010. Ternyata, Rossi tak menemui kesulitan untuk menyatu lagi dengan YZR-M1, yang pernah membawanya empat kali merajai kelas premier.
Dari hasil uji coba pra-musim yang berlangsung di Sepang (dua kali) dan Jerez, serta uji coba privat di Austin, Rossi cukup kompetitif. Bahkan pada hari kedua uji coba resmi di Jerez, peraih sembilan gelar juara dunia grand prix ini menjadi yang tercepat.
Nah, hasil tersebut membuat Rossi cukup optimistis menghadapi seri pembuka yang akan berlangsung pada malam hari. Meskipun sebagai underdog, dia yakin bisa mengimbangi rekan setimnya yang juga juara bertahan, Jorge Lorenzo, serta duo Repsol Honda, Dani Pedrosa dan Marc Marquez.
Rossi pernah mengatakan bahwa Pedrosa dan Lorenzo berada di level tertinggi, sehingga dia dan Marquez akan bersaing memperebutkan podium terakhir. Akan tetapi, seperti halnya balapan di Laguna Seca pada 2008, memberikan bukti bahwa jika Rossi bisa mendekati para pebalap di depan, maka apapun bisa terjadi.