Direktur Olahraga Ducati MotoGP, Paolo Ciabatti, menyakini Yamaha akan menjalin kerja sama dengan tim VR46 milik Valentino Rossi di MotoGP dalam beberapa tahun ke depan.
Ciabatti yakin Yamaha tidak akan melepas Rossi yang dianggapnya sebagai ‘Pebalap Emas’.
Menyusul berakhirnya kerja sama dengan Tech3 mulai musim tahun depan, Yamaha dipastikan tidak memiliki pabrikan musim depan. Rumor yang beredar Yamaha akan menjadikan VR46 sebagai tim satelit sebagai pengganti Tech3.
Rossi tidak menutup kemungkinan akan memiliki tim di MotoGP dan bekerja sama dengan Yamaha. Tapi, pebalap asal Italia itu memastikan tim MotoGP VR46 tidak akan terwujud hingga musim dua tahun mendatang
Pasalnya, Rossi masih ingin membalap hingga dua musim ke depan.
Ciabatti yakin Yamaha akan sabar menunggu Rossi pensiun demi bisa menjadikan VR46 sebagai tim satelit mereka. Ciabatti menganggap Rossi terlalu berharga untuk dilepas Yamaha.
“Cepat atau lambat VR46 akan hadir di MotoGP dan itu akan terjadi bersama Yamaha. Setelah pernyataan Rossi, semuanya akan direncanakan hingga Rossi memutuskan pensiun.
Rossi adalah aset berharga bagi Yamaha, dan baik Yamaha dan Rossi sadar itu,” ujar Ciabatti kepada Corriere dello Sport.
“Rossi masih jadi pebalap cepat. Memiliki pebalap seperti Rossi dalam tim sangat penting, terlepas dari ketenarannya, karena dia masih kompetitif dan protagonis saat balapan. Bagi Yamaha, Rossi bernilai besar,” sambungnya.
Dengan bergabungnya Tech3 dengan KTM, posisi Johann Zarco kini menjadi tanda tanya.
Pebalap asal Perancis itu kemungkinan besar akan hengkang dari Tech3. Zarco sebelumnya mengatakan hanya ingin memperkuat tim pabrikan yang membuatnya bisa menjadi juara dunia pada tahun depan.
Ciabatti tidak memungkiri Zarco adalah salah satu pebalap terbaik di MotoGP saat ini. Tapi, Ciabatti memastikan Ducati tidak tertarik merekrut juara dunia Moto2 dua kali tersebut.
“Kami tidak memikirkan Zarco karena Ducati masih masih memiliki kontrak dengan pebalap dan kami puas. Sebelum melihat taman orang lain, kami harus melihat taman sendiri. Kami masih punya Danilo Petrucci dan Jack Miller. Kami juga sudah merekrut Francesco Bagnaia,” ucap Ciabatti.
Sementara itu, Marc Marquez yang jadi calon kuat sebagai pebalap ikon besar MotoGP sepeninggal Valentino Rossi nanti mengaku penasaran untuk mengetahui rahasia karier panjang Rossi.
Marquez tahun ini baru berumur dua puluh lima tahun namun ia sudah mengantongi empat titel juara dunia MotoGP dan enam gelar juara dunia secara keseluruhan.
Marquez pun diprediksi bisa melampaui torehan gelar juara dunia milik Rossi mengingat usianya masih sangat muda.
Marquez pernah menyatakan bahwa dirinya belum memasang batas usia pensiun dalam karier MotoGP-nya. Namun semua itu bergantung pada gairah yang dirasakan olehnya di lintasan.
Karena itu Marquez mengaku dirinya kagum dengan Rossi yang bisa terus balapan hingga berumur tiga puluh sembilan tahun dan bahkan mungkin akan terus melanjutkan kariernya dalam beberapa tahun ke depan.
“Saya rasa Rossi akan melanjutkan kariernya dan hal itu bagus untuk MotoGP dan Kejuaraan Dunia.”
“Tentu saya penasaran untuk bertanya pada Rossi tentang dimana ia bisa menemukan motivasi untuk terus melanjutkan kariernya,” kata Marquez dalam wawancara dengan AS.
Rossi sebelumnya telah mengatakan bahwa kemungkinan besar musim 2018 bukanlah musim terakhirnya di dunia MotoGP. ‘The Doctor’ masih ingin terus berkompetisi setidaknya untuk dua tahun ke depan.
Setelah pensiun dari MotoGP, Rossi disebut bakal memiliki tim di ajang MotoGP. Tim milik
Juara bertahan MotoGP Marc Marquez menilai Johann Zarco sebagai pebalap Yamaha terkuat saat ini bila dibandingkan Valentino Rossi dan Maverick Vinales jelang musim MotoGP 2018.
Marquez merupakan favorit juara MotoGP musim ini namun ia harus menghadapi tantangan berat dari sejumlah pebalap papan atas lainnya mulai dari Andrea Dovizioso, Jorge Lorenzo, Valentino Rossi, Maverick Vinales, hingga Johann Zarco.
Selain mengasah diri di tiga tes pramusim, Marquez juga sudah memerhatikan perkembangan para kompetitornya.
Salah satu penilaian Marquez adalah menganggap Zarco sebagai pebalap dengan motor Yamaha terbaik saat ini meskipun ia hanya ada di tim satelit.
“Di Yamaha, saya melihat pebalap terkuat adalah Zarco, namun Rossi tetap tak bisa diremehkan begitu saja.”
“Mungkin Vinales adalah pebalap yang paling kesulitan dengan motor Yamaha musim ini namun ia tak bisa dianggap keluar dari persaingan,” kata Marquez dalam wawancara dengan AS.
Marquez juga menilai Dovizioso sebagai pebalap Ducati yang paling kuat dibandingkan Jorge Lorenzo yang akan menjalani musim keduanya di Ducati.
“Saya rasa yang terkuat di Ducati adalah Dovizioso. Lorenzo memang melaju dengan cepat, namun ia masih harus melalui ujian tampil konsisten di seluruh sirkuit.”
“Tahun ini Dovizioso tahu apa yang harus ia lakukan dan dia adalah pebalap yang pastiharus diwaspadai,” ujar Marquez.
Marquez mengakui bahwa hasil tes yang dijalani bersama timnya cukup membuatnya puas.
“Kami baru saja menjalani pramusim yang luar biasa. Kami tampil stabil dan bisa meningkatkan ritme serta makin memahami pengaturan motor,” kata pebalap