Valentino Rossi, Minggu malam WIB, 13 September 2015, akan kembali ke trek dengan perasaan “homesick,” ketika membalap di “kampung halamannya,” Misano Circuit, San Marino, dan berjanji akan membuat “kegaduhan” lewat aksinya menggoyang klasemen MotoGP dengan terus berada di puncak.
Rossi kini menghadapi ancaman serius dari rekan satu timnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang berada di posisi dua dan berjarak dua belas poin, tapi ia telah menyatakan akan mempersulit sang rekan mengalahkannya.
Rossi berjanji akan memberi nilai plus untuk performanya di Misano
“Secara psikologis, Valentino jelas lebih siap. Dia selalu bekerja keras demi memenangkan gelar juara dunia. Kapan pun mendapat kesempatan, dia selalu gunakan untuk menyerang,” tulis crash, Kamis, 10 September 2015.
Rossi, tulis crash, kini menjelma sebagai seorang monster.diusianya yang tak lagi muda dan dia telah memenangkan banyak gelar
The Doctor kini berada dalam performa terbaik dalam kariernya. Baginya, juara dunia tujuh kali itu telah menunjukkan bahwa usia bukanlah hambatan untuk bertarung menjadi yang terbaik.
Dia mampu bertarung dengan dua pembalap yang super kuat dan rival yang lebih muda. Dia masih sama dan bahkan jauh lebih baik dari Rossi yang saya tahu sebelumnya
Sementara itu Rossi sendiri, merasakan tekanan jelang usahanya mempertahankan posisi di puncak klasemen sementara MotoGP 2015 di GP San Marino.
Kemenangan di Sirkuit Misano akan membuat Rossi semakin dekat dengan gelar juara dunia MotoGP pertamanya sejak enam tahun lalu..
Meski berstatus sebagai juara bertahan MotoGP San Marino, Rossi mengaku selalu merasakan beban jelang tampil di Sirkuit Misano, yang notabene sirkuit ‘rumah’ The Doctor.
“Akan ada tekanan yang saya rasakan, terutama dari fans, teman, dan keluarga yang menyaksikan langsung. Tapi saya sangat menyukai trek ini,” ujar Rossi seperti dilansir GP Update.
Rossi yakin balapan MotoGP San Marino akhir pekan ini akan berlangsung menarik. Dengan karakteristik Sirkuit Misano cocok dengan motor M1 Yamaha, Rossi yakin Lorenzo akan memberikan perlawanan sengit.
Pebalap asal Spanyol itu punya rekor impresif jika tampil di MotoGP San Marino, dengan meraih tiga kemenangan dan empat posisi runner-up dalam tujuh musim terakhir.
“Tahun lalu saya tampil hebat, tapi begitu juga Lorenzo yang sangat cepat. Jadi, ini akan jadi persaingan yang menarik. Saya harus mengatasi situasi dengan cara yang benar,” ujar Rossi.
“Ini akan sulit, tapi yang terpenting ini adalah sirkuit di mana saya selalu tampil cepat dan Yamaha biasanya sangat kuat.”
Sementara juara dunia dua musim terakhir, pebalap Repsol Honda, belum pernah menang di Sirkuit Misano.
“Jelas kami semakin jauh dari gelar juara dunia, tapi kami akan berusaha bersaing di depan. Sekarang kami akan tampil di Misano, sebuah trek yang kecil dan lamban,” ujar Marquez seperti dilansir situs resmi MotoGP.
Marquez menganggap karakteristik Sirkuit Misano tidak cocok dengan Honda, yang kali terakhir meraih kemenangan di GP San Marino pada lima tahun lalu lewat Dani Pedrosa.
“Sulit untuk mencari keseimbangan di trek yang rumit ini, dan mudah-mudahan cuacanya bagus sepanjang akhir pekan ini,” tegas Marquez.
Sirkuit Misano kali pertama menjadi tuan rumah GP pada tiga puluh lima tahun lalu.
Kala itu balapan berlangsung sebanyak empat puluh lap . Pada balapan yang menggunakan sistem melawan arah jarum jam itu, pebalap asal Amerika Serikat, Kenny Roberts, menjadi pemenangnya.
Sirkuit Mugello dan Imola merupakan dua trek selain Misano yang pernah menjadi tuan rumah GP San Marino. Misano sempat vakum menjadi tuan rumah selama tiga belas tahun menyusul kecelakaan yang dialami Wayne Rainey
Misano kembali menggelar ajang balap motor Grand Prix pada delapan tahun lalu Yamaha menjadi tim tersukses sejak GP San Marino kembali ke Misano dengan meraih enam kemenangan. Honda dan Ducati sama-sama mengoleksi satu kemenangan.
Misano merupakan satu-satunya sirkuit di kalender Grand Prix saat ini di mana Honda gagal meraih kemenangan kelas MotoGP dalam empat musim terakhir.
Kemudian, keberhasilan Valentino Rossi merebut gelar di MotoGP San Marino musim lalu telah menghentikan dominasi pebalap Spanyol di kelas MotoGP.