Site icon nuga.co

Rossi Lebih Hebat dari Ali dan Maradona

Valentino Rossi dinilai pebalap legendaris, Giacomo Agostini, lebih hebat dari mantan pesepakbola Diego Maradona dan mendiang mantan petinju Muhammad Ali.

Kehebatan Rossi yang dimaksud Agostini adalah ketahanan karier di MotoGP pada usianya yang sudah empat puluh tahun.

Mantan pebalap asal Italia itu juga menganggap wajar kesulitan yang dihadapi kompatriotnya sehingga belum satu pun meraih kemenangan di MotoGP musim ini

Agostini bahkan kagum dengan Rossi yang masih bisa bersaing di posisi depan pada usia tersebut. Hal itu dinilainya tak mungkin dilakukan mantan-mantan atlet top dunia macam Maradona dan Muhammad Ali.

“Kita harus memahami bahwa tahun demi tahun berlalu bagi setiap orang. Sekadar contoh, amat mustahil melihat Maradona bisa tampil [berkarier dan bersaing ketat] sepertinya di empat puluh bahkan tidak setengahnya.”

“Hal sama berlaku bagi sejumlah atlet macam Cassius Clay [mendiang Muhammad Ali] atau yang lainnya,” kata Agostini dikutip dari AS.

Mantan pebalap 76 tahun itu menilai butuh mental dan fisik luar biasa untuk bisa bersaing di MotoGP pada usia Rossi saat ini.

“Bahkan jika Anda masih terhitung muda pada empat puluh tahun, Anda harus berurusan dengan anak-anak yang sudah pasti berbeda secara mental,” tutur Agistini.

Meski demikian, Agostini menganggap masih memungkinkan pebalap selain Rossi nantinya masih bertahan di usia yang tak lagi muda. Pasalnya, ia menilai kondisi balapan di eranya dahulu dibandingkan sekarang amat berbeda dalam hal keselamatan.

“Di masa saya, bahayanya masih sangat besar. Para pebalap meninggal setiap dua pekan. Kemudian kami mulai berpikir: ‘Mungkin saya akan mati satu jam ke depan’. Mereka tak pernah terpikir soal pakaian balap, helm, kantung udara dan standar keselamatan sirkuit.”

“[Kecelakaan] ini mungkin bisa terjadi lagi, tapi tidak sering. Selain itu, masa saya lebih banyak dipengaruhi faktor manusia. Semuanya tentang pebalap dan mekanik. Komputer baru dipelajari ketika berhenti,” ungkap Agostini.

Sebelumnya, Agostini menyatakan Marc Marquez masih menjadi pebalap favorit juara jelang MotoGP Catalunya.

Eksistensi Valentino Rossi di MotoGP belum habis untuk musim ini.

Ya, itulah yang dikatakan  peengamat MotoGP asal Italia, Carlo Pernat seusai sang pebalap asal Italia itu gagal finis di Mugello pekan lalau.

Iz  tidak setuju dengan anggapan karier Valentino Rossi sudah habis setelah gagal finis pada balapan MotoGP Italia.

Rossi mengalami salah satu balapan terburuknya di MotoGP bersama Yamaha di Sirkuit Mugello.

Hasil di MotoGP Italia  membuat Rossi dianggap sejumlah pihak sudah habis.

Sejumlah penggemar MotoGP melalui media sosial bahkan menyarankan pebalap gaek itu untuk pensiun. Namun, Pernat meyakini karier Rossi belum habis.

Pernat yang saat ini menjadi manajer pebalap Aprilia Andrea Iannone mengatakan masalah utama dari buruknya penampilan Rossi lebih karena Yamaha yang tidak mampu membuat sepeda motor YZR-M1 kompetitif.

“Ducati kompetitif, tidak seperti Yamaha yang kesulitan. Ada dua kemungkinan: antara Rossi sudah habis, yang saya pikir bukan, atau ada masalah dalam tim Yamaha. Mereka terlihat tidak tahu ke mana harus melangkah,” ujar Pernat dikutip dari GP One.

Sementara itu Maverick Vinales  yang merupakan pebalap Yamaha finis terbaik pada balapan MotoGP Italia

Pebalap asal Spanyol finis di posisi keenam, atau satu setrip lebih dari posisi start. Sementara pebalap Petronas Yamaha Fabio Quartararo yang memulai balapan dari posisi kedua hanya mampu finis di posisi kesepuluh.

“Banyak yang berharap bisa melihat Quartararo naik podium, tapi sepeda motornya tidak kompetitif. Menurut saya Yamaha tidak memiliki solusi dan keputusan penting harus dilakukan, begitu juga dari pihak Rossi. Mereka tidak bisa terus seperti ini,” ucap Pernat.

“Yamaha kini menjadi motor tercepat keempat , karena Alex Rins dan Suzuki sudah mengambil alih posisi mereka. Untuk kali pertama dalam usia empat puluh tahun terakhir saya baru melihat Yamaha seperti ini,” sambung mantan manajer Rossi tersebut.

Rossi memang menjalani balapan yang mengecewakan pada MotoGP Italia di Sirkuit Mugello

Rossi terjatuh sehingga gagal menyentuh garis finis.

The Doctor harus memulai lomba dari posisi kedelapan belas karena tak tampil optimal saat berlangsungnya sesi kualifikasi MotoGP Italia. Posisi tersebut membuat Rossi harus berjuang keras agar bisa masuk dalam deretan depan saat lomba.

Namun, Rossi malah menderita saat balapan negaranya sendiri. Pebalap berusia gaek itu bersenggolan dengan Joan Mir di tikungan keempat pada lap-lap awal balapan.

Rossi ketika itu tampak berupaya untuk melewati Joan Mir di tikungan. Hanya saja senggolan motor membuat keduanya melambat karena melebar ke gravel.

Rossi pun terlempar keluar dari posisi dua puluh besar setelah benturan tersebut. Pebalap asal Italia itu berupaya untuk memperbaiki keadaan tetapi malah mengalami nasib nahas saat balapan memasuki lap kesembilan.

Rossi kehilangan kendali saat coba melahap tikungan sembilan di Sirkuit Mugello. Setelah itu, ia tidak bisa lagi melanjutkan lomba dan harus menerima kenyataan pahit gagal menyelesaikan lomba.

Performa Rossi kali ini sangat kontras dibandingkan balapan di sirkuit yang sama musim lalu. Saat itu, juara dunia tujuh kali itu memulai lomba dari posisi terdepan.

Saat berlangsungnya balapan, Rossi bisa tampil cepat meski akhirnya hanya finis ketiga karena kalah bersaing dengan dua pebalap Ducati, Jorge Lorenzo dan Andrea Dovizioso.

Exit mobile version