Pebalap veteran Valentino Rossi mengaku frustrasi setelah meraih hasil terburuk sepanjang kariernya bersama Yamaha di MotoGP musim ini.
Rossi mengakhiri MotoGP musim ini tanpa mampu meraih kemenangan. Padahal dalam dua balapan terakhir pebalap gaek itu memiliki peluang besar untuk meraih kemenangan di seri Malaysia dan Valencia.
Pada balapan MotoGP Malaysia, Rossi terjatuh di tikungan satu saat memimpin balapan di empat lap tersisa. Sementara di MotoGP Valencia, akhir pekan lalu, The Doctor terjatuh saat lima lap tersisa ketika sedang bersaing dengan Andrea Dovizioso di posisi terdepan.
Kegagalan meraih kemenangan di Malaysia dan Valencia membuat Rossi untuk kali pertama sepanjang karier bersama Yamaha gagal meraih kemenangan di MotoGP.
Sebelumnya Rossi hanya gagal dua kali meraih kemenangan dalam satu musim MotoGP, yakni ketika memperkuat Ducati
“Perasaannya sangat mengecewakan. Kondisinya sangat buruk,” ujar Rossi mengomentari membuang peluang emas meraih kemenangan di MotoGP Malaysia dan Valencia.
“Sangat disayangkan. Saya minta maaf karena kami membutuhkan podium ini. Saya membutuhkan podium ini, begitu juga Yamaha, karena kami tidak pernah mampu meraih podium sejak MotoGP Jerman,” sambung Rossi dikutip dari Motorsport.
Rossi menyalahkan dirinya sendiri atas kecelakaan di Malaysia dan Valencia, meski pihak Yamaha tidak bisa memastikan apa yang terjadi. Rossi pun menganggap hasil di dua seri terakhir tetap positif bagi Yamaha.
“Saya tidak mampu menang, tapi dalam dua balapan terakhir saya mampu bersaing di posisi terdepan di kondisi basah dan kering, jadi itu perasaan yang bagus. Ketika Anda bersaing meraih kemenangan, itu merupakan hal yang positif,” ucap Rossi.
Sebelumnya Rossi menegaskan masih mengincar gelar juara dunia kesepuluh dalam dua tahun ke depan bersama tim Yamaha.
Rossi sudah sembilan tahun tanpa gelar juara dunia. Sejak MotoGP sembilan tahun lalu, Rossi selalu gagal bersaing dengan pebalap-pebalap seperti Jorge Lorenzo, Casey Stoner, dan Marc Marquez.
Prestasi terbaiknya dalam sembilan musim terakhir adalah menempati peringkat kedua klasemen pebalap
Tahun ini, Rossi kembali gagal menjadi juara dunia.
Kegagalan dalam sembilan musim dan faktor usia tidak menyurutkan ambisi Rossi meraih gelar juara dunia ke sepuluh.
“Peringkat ketiga di klasemen akhir pantas saya dapatkan karena saya selalu berusaha, meski ketika Yamaha tidak dalam performa terbaik,” ucap Rossi dikutip dari tuttomotoriweb.
“Keberhasilan menempati pole position dan tampil di podium Mugello adalah memori terbaik tahun ini. Maaf saya jatuh di Sepang karena saya rasa mampu melakukannya. Besok kami akan memulai kembali, saya masih memiliki kontrak dua tahun dan saya ingin memenangi gelar juara dunia kesepuluh,” sambungnya.
Perubahan positif yang ditunjukkan Yamaha pada seri-seri akhir musim balap lalu membawa semangat tersendiri bagi Rossi, termasuk pada saat jatuh di Malaysia dan Valencia ketika sedang berada di jajaran pebalap terdepan.
“Saya melakukan kesalahan, kami telah melakukan verifikasi data tapi kami belum mengerti apa yang terjadi. Dalam dua balapan terakhir saya berupaya menjadi yang pertama.”
“Bersama Yamaha, kami tidak beruntung selama setahun terakhi dan perkembangan hanya terjadi belakangan, kami butuh lebih dari itu untuk bisa kompetitif,” ujar Rossi.
Rossi tak sepenuhnya menyalahkan Yamaha atas kegagalannya.
Ia tetap mengapresiasi upaya tim Movistar Yamaha untuk melakukan perubahan pada motor YZR-M1 dan menyambut musim balap MotoGP mendatang. Namun Rossi mengaku belum puas dengan beragam pergantian dan inovasi.
Rossi yang mengakhiri MotoGP lalu dengan menempati peringkat ketiga di klasemen pebalap menjalani sesi latihan MotoGP Valencia pada Selasa
Pebalap gaek itu menjadi pebalap tercepat ketiga dan terpaut nol koma empat detik dari rekan satu timnya Maverick Vinales yang memuncaki catatan pebalap tercepat.
Pemilik tujuh gelar MotoGP itu menilai ada perubahan bagus, namun belum cukup untuk bersaing dan lepas dari hasil buruk pada dua musim terakhir.
“Ini hari yang positif. Kami tidak memiliki banyak waktu tapi kami akhirnya bisa menyelesaikan empat puluh lap dan pekerjaan penting hari ini adalah membandingkan mesin. Kami memiliki mesin yang sudah berevolusi dan sudah kami coba sepanjang musim. Kami membandingkan dengan mesin standar,” terang Rossi dilansir Crash.
“Kami selalu bermasalah dengan degradasi ban jadi kami mencoba agar mesin bisa lebih halus untuk membuat ban bisa tahan lama. Tidak terlalu buruk karena saya mencatat waktu yang baik,” sambungnya.
Rossi juga merasakan perubahan pada sistem rem dan akselerasi motor. Menurutnya semua aspek harus memperhatikan kondisi ban yang selama ini menjadi masalah tim berlambang garpu tala tersebut.
“Sepertinya setelah beberapa lap kami tergelincir. Jadi masih butuh waktu untuk bekerja, tapi semuanya menuju ke arah yang baik,” jelasnya.
Pada hari kedua tes MotoGP Valencia, Rossi akan kembali mencoba mesin lain yang juga berpotensi digunakan dalam musim depan. Rossi menganggap mesin menjadi problem utama motor yang ditungganginya.
“Bagi saya dua tes selanjutnya tidak krusial, tapi penting. Kami memiliki waktu memilih mesin sebelum Februari. Tapi di tes ini kami bisa melihat mesin yang potensial,” ujar pebalap yang terakhir kali menjadi juara dunia pada delapan tahun lalu.