Site icon nuga.co

Rossi Memenangkan Bandingnya di CAS?

Valentino Rossi mendapat angin segar untuk bisa memenangkan bandingnya di CAS lewat pengurangan poin penalti yang akan menyebabkan ia bisa tampil memperebutkan posisi start melalui sesi latihan bebas dan kualifikasi.

“Valentino Rossi berpotensi mendapat pengurangan hukuman terkait insiden yang melibatkannya dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang pada 25 Oktober 2015.” Berita dari “La Gazzeta dello Sport,” Rabu, 04 November 2015.

Rossi mendapat angin segar bila menilik banding dan kasus serupa pada masa sebelumnya. Sejauh ini sudah adalah sembilan puluh lima kasus serupa dengan Rossi dan sembilan puluh dua di antaranya hanya mendapat hukuman satu poin penalti.

Jika nantinya Rossi benar-benar hanya mendapat satu poin penalti, ia tak harus memulai balapan dari posisi paling belakang di Valencia.

Sebab, total Rossi hanya mengemas dua poin penalti satu poin lagi akibat hukuman di Misano dan jumlah tersebut tak memengaruhi posisi balap rider gaek tersebut di Valencia.

Menurut peraturan Federasi Balap Motor Internasional, seorang pembalap baru akan terkena hukuman jika minimal mengemas empat poin penalti.

Jika mendapat empat poin, seorang pembalap harus memulai balapan dari posisi paling belakang.

Menderita tujuh poin harus start dari pit lane, sementara minus sepuluh poin tak diperbolehkan ambil bagian di satu balapan.

Jika benar Rossi hanya mendapat satu poin penalti, praktis memperbesar peluangnya meraih gelar juara dunia ke-10 pada musim ini.

MotoGP 2015 masih menyisakan satu seri tepatnya di Valencia. Saat ini Rossi unggul tujuh angka dari Lorenzo yang membuntuti tepat di bawahnya.

Dengan tidak start dari posisi paling belakang tentu mempermulus jalan Rossi meraih posisi terbaik di Valencia.

Setelah sepuluh hari beredarnya petisi online untuk “membebaskan” Valentino Rossi dari sanksi yang didapatnya dari Sepang, empat hari sebelum balapan final, akankah dukungan itu mencapai angka satu juta

Saat berita ini diturunkan, Rabu sore WIB, dukungan untuk pencabutan hukuman Rossi, yaitu harus start dari posisi buncit di MotoGP Valencia, kalah jumlah suara.

Petisi itu digagas seorang berkebangsaan Inggris bernama Nicholas Davis, ditujukan kepada Race Director Mike Webb, ofisial FIM dan UFIM, serta Managing Director Yamaha Motor Racing Lin Jarvis.

Awalnya, dukungan mengalir cepat. Hanya dalam waktu empat hari, angka dukungan langsung menembus lima ratus ribu. Target pun dinaikkan menjadi satu juta.

Rossi sendiri sudah melakukan upaya hukum supaya sanksinya itu bisa dicabut, yakni melalui Pengadilan Arbitrase Olahraga internasional (CAS). Dia tentu berharap ada keputusan sebelum balapan dimulai pada hari Minggu mendatang.

Sementara itu, Presiden Honda, Shuhei Nakamoto diam-diam mengakui kehebatan Valentino Rossi. Setidaknya, Rossi pernah memberikan jasanya untuk membawa Honda menjadi juara dunia pada musim tiga belas tahun lalu.

Sayang kekaguman Nakamoto harus dibayar mahal dengan aksi Rossi yang dinilai telah mencederai sportivitas menyusul insidennya dengan Marc Marquez di Sirkuit Sepang, 25 Oktober 2015.

Nakamoto tetap ngotot kalau Rossi menendang Marquez saat itu.

“Rossi adalah pembalap yang pernah meraih juara bersama kami. Kami percaya dia melakukan pekerjaan yang besar tahun ini dan jika menang kejuaraan musim ini, dia layak mendapatkannya,” ucap Nakamoto

Nakamoto mengatakan kalau apa yang diperlihatkan Rossi musim ini tak lepas dari konsistensi dan bisa menjaga kecepatannya sepanjang tahun ini.

“Apa yang dibuatnya meningkatkan rasa hormat. Karenanya kami tidak mengerti dengan tuduhan adanya konspirasi saat di Phillip Island dan insiden di Sepang. Kami berharap Rossi bisa memahami kesalahannya,” sambungnya.

Orang nomor satu di Honda itu mengaku sangat menyesal dengan situasi yang ada seperti sekarag ini.

“Tuduhan kalau Marquez telah melakukan konspirasi di Phillip Island tidak terbukti. Jelas tidak mungkin ia mendukung pembalap lain mengingat Marquez sendiri ngotot ingin jadi pemenang,” tandasnya.

Exit mobile version