Valentino Rossi hanya bisa geleng-geleng kepala ketika hasrat dan kemampuan motornya yang di kira sudah sip, tapi masih digerogoti problem ban yang “meng-intercept” jangkauannya dari podium Circuit Austin, GP Americas, Senin dini hari WIB, 14 April 2014.
Sempat gagal start bagus, joki veteran Movistar Yamaha ini terperosok ke posisi delapan. Namun Rossi bereaksi sampai akhirnya bisa bertarung berebut tempat ketiga dengan pembalap Pramac Ducati, Andrea Iannone.
Rossi mengawali lomba di Austin dari posisi keenam. Ia sempat terlempar ke posisi kesembilan seusai start, tapi mampu mengejar lawan-lawan dan dalam beberapa lap kemudian dia sudah berada di posisi keempat.
Pada pertengahan balapan, Rossi sempat berduel dengan Andrea Iannone untuk memperebutkan posisi ketiga.
Namun, bukannya merebut posisi ketiga, Rossi malah kehilangan kecepatannya. Posisi pebalap Yamaha itu terus melorot dan dia akhirnya menyentuh garis finis di posisi kedelapan.
“Ban depan di sisi kanan benar-benar hancur. Saya mengalami masalah yang sama sepanjang akhir pekan, tapi tidak separah ini,” ujar Rossi seperti dikutip Crash.
“Pagi sebelumnya kami membuat langkah yang bagus dan dengan ban yang telah dipakai. Saya bisa menuntaskan semua sesi pemanasan. Jadi, kami cukup positif,” lanjutnya.
“Sayangnya, setelah tujuh atau delapan lap, ban depan mulai aus dan saya harus melaju tiga detik lebih lambat,” kata Rossi.
Rossi menambahkan, insiden jump start yang dilakukan oleh rekan setimnya Jorge Lorenzo juga sempat mengganggu fokusnya. Akan tetapi, dia masih yakin bisa naik podium andai ban motornya tak bermasalah.
“Dengan kesalahan yang dibuat Jorge sayangnya saya kehilangan momen. Itu agak menakutkan. Saya berpikir apa yang terjadi?’ Lampu di garis start padam. Saya banyak melintir di sisi kotor trek dan membuat start yang buruk sekali,” jelasnya.
“Saya pikir saya bisa saja meraih posisi ketiga kalau tidak ada masalah ban. Sangat disayangkan kehilangan poin di dalam kejuaraan,” kata Rossi.
Rossi saat ini menduduki posisi ketiga di klasemen pebalap dengan dua puluh delapan poin. Dia berada di bawah dua pebalap Honda, yakni Marc Marquez dan Dani Pedrosa.
The Doctor juga menyadari bahwa dirinya harus menghindari crash. Alhasil, Rossi pilih “main aman” walau mesti disalip beberapa pembalap di belakangnya dan di akhir balapan hanya bisa finis kedelapan.
“Ban depan saya koyak, hancur sama sekali di sisi kanan. Saya punya masalah yang sama di sesi latihan, tapi tak seburuk ini. Di sesi pagi, kami mendapati progres bagus dengan ban ini, saya pun melakukan warm up cukup lancar dengan tipe ban yang sama,” ungkap Rossi.
Menurut pembalap “gaek”itu, berada di barisan kedua dikala start tidaklah buruk.
“Saya senang tentang hasil kualifikasi, terutama karena dari cuaca dan kami mampu meningkatkan performa motor dan di kualifikasi saya cukup cepat, ” ucap Rossi ..
“Saya senang berada di baris kedua,posisi enam. Itu tidak buruk sama sekali. Kecepatan motor saya bagus, meskipun kami masih harus bekerja. Saya pikir lomba nanti akan menjadi hari yang baik bagi kami,” tegasnya.
“Baris kedua bukan tempat yang buruk untuk memulai dengan balapan yang panjang. Cuaca bisa membuat hal-hal yang menarik untuk semua pembalap, jadi mari kita lihat pada lomba nanti,” tutup pembalap asal Italia tersebut.