Valentino Rossi tak peduli dengan provokasi media yang menulis miring kemenangannya di Assen Circuit, seri kedelapan MotoGP, Sabtu malam WIB, 27 Juni 2015, karena memotong gravel, keluar dari trek, untuk mengalahkan Marc Marquez dalam duel bak “motocross” di lap terakhir.
“ Itu kemenangan yang sah dan sangat penting untuk persaingan yang ketat. Saya telah memetik hasil maksimal saat dalam kondisi optimal,” kata Rossi kepada “cras,” 29 Juni 2015, dengan nada enteng.
Rossi memenangi balapan di sirkuit Assen, dan itu menjadi kemenangan ketiganya sepanjang musim ini, setelah sebelumnya di MotoGP Qatar dan Argentina.
Pebalap gaek itu sejak awal sudah merasa yakin bisa memetik hasil bagus. Sebab sepanjang akhir pekan catatannya konsisten di barisan depan.
Dia tak pernah keluar dari posisi tiga sepanjang sesi latihan. Rossi jadi yang tercepat di sesi pertama dan ketiga, sementara di sesi kedua ada di posisi tiga. Laju itu kemudian terkonfirmasi di kualifikasi di mana dia mendapatkan pole.
“Saya tahu punya kesempatan bagus karena saya sudah kompetitif sepanjang akhir pekan. Jadi di persaingan kejuaraan yang seperti ini, penting untuk mengambil hasil maksimal saat Anda dalam kondisi tangguh, ketika Anda merasa nyaman dengan motor dan treknya sejak latihan pertama,” kata Valentino Rossi dikutip Crash.
“Saya rasa saya menjalani balapan yang sangat bagus. Saya konsentrasi sejak awal dan melakukan start yang amat bagus dari posisi terdepan, dan itu sedikit lebih mudah daripada di baris ketiga.”
“Saya berusaha dan punya laju bagus sejak awal dan saya melihat bahwa Jorge sudah berada di belakang saya. Jadi saya rasa saya melakukan putaran pertama yang bagus dan pekerjaan yang apik di awal.”
“ Penting bagi saya untuk mencoba finis di depan Jorge di akhir pekan itu karena di empat seri terakhir dia melakukan pekerjaan yang bagus dan menipiskan dua puluh delapan poin dengan saya,” imbuhnya
Dengan kemenangan itu, Rossi pun memperlebar keunggulan dari rekan setimnya, sekaligus rival terdekatnya dalam persaingan gelar juara dunia, Jorge Lorenzo.
Pebalap Italia itu kini memuncaki klasemen dengan nilai keunggulan sepuluh angka dari Lorenzo di urutan kedua.
Kemenangan di Assen sangat penting mengingat keduanya sebelumnya cuma terpisahkan satu angka saja. Makin istimewa karena itu adalah kemenangan kesembilannya di Assen sepanjang karier.
“Sepuluh poin dan berapa banyak balapan lagi sampai akhir musim? Mungkin sepuluh atau sebelas, jadi ini masih sangat panjang. Penting di akhir pekan seperti ini untuk memetik keuntungan maksimal karena sejumlah trek pastinya akan lebih sulit,” ujar Rossi.
“Ya, sembilan kali di Assen seperti di Mugello. Jadi ini adalah salah satu favorit saya pastinya. Sulit untuk disebut ini kemenangan terbaik di Assen karena di enam tahun lalu itu kemenangan yang ke-seratus di Grand Prix. Tapi jelas ini sangat penting untuk kejuaraan,” demikian dia.
Valentino Rossi membela diri terkait insidennya dengan Marc Marquez. Menurutnya, dia sudah berada di depan Marquez sebelum insiden tersebut terjadi.
Pada balapan MotoGP Belanda yang berlangsung di Sirkuit Assen, Sabtu (27/6) malam WIB, kedua pebalap terlibat pertarungan sengit menjelang garis finis. Pada chicane terakhir, keduanya berduel dengan jarak yang amat berdekatan.
Pada akhirnya, Rossi mengaku terpaksa keluar dari lintasan. Setelahnya, dia langsung menggeber gas dan memotong jalan. Akibat aksi ini, Rossi pun finis lebih awal sehingga Marquez merasa “dicurangi”.
“Mungkin, sebaiknya kita sama-sama melihat berbagai gambar yang ada karena tiap orang punya sudut pandang masing-masing,” ujar Rossi seperti dilansir Autosport.
“Sudut pandang saya adalah saya sudah berada di depan.”
“Saya mengerem dengan keras, saya tetap berada di tengah dan saya sudah masuk ke bagian pertama chicane ketika dia datang ke arah saya.”
“Saya hanya melihat bannya dan dia menyentuh siku saya. Saya ingin melewati chicane itu dan saya sudah berada di jalur saya.”
“Sayangnya, dia menyentuh saya dan membuat saya keluar. Saya tidak punya kesempatan untuk tetap berada di jalur saya.”
“Ketika saya berada di gravel, reaksi pertama saya adalah menggeber gas sekencang-kencangnya, karena saya tidak tahu seberapa dalam gravel-nya.”
“Saya beruntung bisa tetap mengontrol motor saya. Ini adalah versi saya, kita semua sudah tahu versinya,” kata Rossi.
Menurut race director MotoGP, Mike Webb, Rossi juga sudah berada di depan ketika insiden itu terjadi. Webb menilai, setelah melihat berbagai sudut pandang dari berbagai kamera –termasuk kamera helikopter–, kejadian antara kedua pebalap adalah sah.
crash, motogp.com dan mcn