Valentino Rossi, buka rahasia di balik suksesnya menjaga motivasi di arena MotoGP hingga usia empat puluh tahun.
Seperti diketahui, Sabtu lalu, usia pembalap MotoGP asal Italia ini genap menyentuh kepala empat.
Valentino Rossi menyebut sumber motivasinya.
Dia merasa seharusnya bisa memenangi gelar pada musim empat tahun lalu, tapi gagal pada balapan terakhir.
The Doctor masih penasaran menggenapi titel juara dunia menjadi sepuluh. Dia belum kehilangan minat meskipun kali terakhir merengkuh titel juara dunia sekitar sepuluh tahun lalu.
“(Merengkuh titel kesepuluh adalah impian yang masih sangat saya percayai. Tapi, itu juga penyesalan terbesar, karena saya merasa mendapatkannya,” kata Rossi, pada wawancara dengan Gazzetta dello Sport, pada hari ulang tahunnya
“Saya kehilangan dua titel pada balapan terakhir. Saya juga sering jadi runner-up Jadi, karier saya layak dapat sepuolugh titel. Alasan itulah yang membuat saya terus berusaha,” imbuh Valentino Rossi.
Penyesalan Rossi saat gagal pada MotoGPdua belas tahun lalu sangat mendalam. Dia merasa seharusnya bisa memenangi balapan terakhir di Valencia itu.
“Pada Valencia jika saya tenang dan tidak terjatuh, saya seharusnya menang. Kemudian ada beberapa hal yang saya tak tahu apakah itu kesalahan atau tidak, yaitu pindah ke Ducati, atau pindah ke Yamaha dibanding tetap terus menang bersama Honda,” ungkap Rossi.
“Kemudian apa yang terjadi pada akhir empat tahun lal, ketika saya sangat disayangkan kehilangan gelar (dari Lorenzo, juga di Valencia). Tapi, kesalahan besarnya adalah dua belas tahun lalu, seharusnya saya bisa menang,” imbuh Valentino Rossi.
Rossi sendiri belum memutuskan apakah akan terus mengaspal di MotoGP atau pensiun usai kontraknya di Monster Energy Yamaha berakhir tahun depan
Tapi, dia menyebut, apa pun keputusannya nanti, dirinya puas lantaran mampu menjawab keraguan pengkritiknya.
Rossi akan memasuki musim kedua puluh di ajang MotoGP pada tahun ini. Pembalap yang pada Sabtu tepat berusia empat puluh tahun ini sudah berkiprah di ajang grand prix sejak 1996.
Dalam beberapa kesempatan, beberapa pihak menilai Rossi seharusnya sudah gantung helm sejak beberapa musim lalu.
Apalagi, Rossi sudah tak lagi mencicipi gelar juara dunia sejak sepulouh tahun lalu. Namun, faktanya The Doctor masih terus bersaing di MotoGP, setidaknya hingga kontraknya dengan Yamaha habis pada tahun depan.
“Sejujurnya, saya tidak tahu,” kata Rossi saat ditanya kontraknya bersama Yamaha itu adalah yang terakhir, seperti dilansir Motorsport. “Itu mungkin jadi yang terakhir, mungkin tidak. Kita sekarang bicara tentang sesuatu yang akan berakhir bahkan sebelum dimulai,” imbuh pembalap asal Italia itu.
“Saya punya gairah besar. Ada dua tahun lagi. Tapi, saya juga mulai berpikir itu mungkin yang terakhir. Saya belum memutuskan,” imbuh Valentino Rossi.
Rossi juga mengaku sangat puas karena mampu membuktikan pendapat pengkritiknya salah, terutama soal pensiun. Mereka beranggapan Rossi seharusnya sudah pensiun sejak bertahun-tahun lalu.
“(Anggapan seperti itu) pertama kali muncul pada dua belas tahun silam. Saya sudah memenangi lima gelar . Orang berpikir saya sudah di senja karier. Tapi, saya memenangi dua gelar lagi. Di atas itu, setelah sepuluh tahun saya masih di sini,” kata Rossi.
“Itu membuat saya tertawa. Saya tak kuat saat tes, atau saya finis keempat dan kemudian diminta berhenti. Itu sedikit ekstrem,” imbuh Valentino Rossi.