Valentino Rossi tak kecewa dengan finis pada posisi lima di Sacnsenring Circuit, MotoGP Jerman, dua hari lalu, namun begitu ia sangat terpukul bisa dikalahkan oleh rekan satu timnya Maverick Vinales, yang finis di posisi empat.
Memulai balapan dari posisi kesembilan, Rossi mampu tampil cukup bagus hingga pertengahan balapan dan menyodok ke posisi empat setelah melewati Jorge Lorenzo, Aleix Espargaro, dan Danilo Petrucci.
Namun, memasuki beberapa lap terakhir Rossi berhasil dilewati Vinales, yang memulai balapan dari posisi kesebelas.
Rossi mengaku kecewa dikalahkan rekan setimnya tersebut dalam perebutan posisi keempat.
“Sangat disayangkan. Saya ingin bersaing dengan Vinales, berusaha finis di depannya, karena itu penting untuk perebutan gelar juara. Tapi, dia lebih cepat. Dia lebih cepat 0,2 atau 0,3 detik,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net.
Finis posisi kelima membuat Rossi meraih sebelas poin, sedangkan Vinales mendapat dua poin lebih banyak daripada The Doctor.
Meski begitu, persaingan gelar juara dunia masih terbuka lebar bagi Rossi.
Meski turun ke posisi empat klasemen sementara, Rossi hanya terpaut sepuluh poin dari Marc Marquez yang memuncaki klasemen setelah merebut kemenangan di MotoGP Jerman.
Musim lalu Rossi memang berada di posisi tiga klasemen memasuki paruh musim.
Namun, ketika itu pebalap asal Italia tersebut tertinggal hingga 59 poin dari Marquez.
Rossi sendiri mengaku yakin bisa meraih podium andai mendapat posisi start yang lebih baik. Rossi juga menganggap Yamaha terbantu dengan kondisi trek yang kering.
“Saya memulai balapan dari posisi sembilan. Menurut saya jika di babak kualifikasi saya bisa memulai start dari baris kedua, saya yakin bisa bersaing dengan Dani Pedrosa yang finis posisi ketiga,” ucap Rossi
“Biasanya saya tidak senang dengan peringkat kelima, karena saya selalu berusaha keras meraih podium setiap pekannya. Tapi setelah akhir pekan ini, hasilnya tidak terlalu buruk,” ujar Rossi seperti dikutip dari Crash.net.
“Utamanya karena balapan kali ini sangat sulit dari awal hingga akhir. Saya berusaha menekan kecepatan maksimum dengan jarak amat tipis di depan pebalap lainnya.”
Rossi tepat berada di belakang rival sekaligus rekan setimnya, Maverick Vinales yang finis keempat. The Doctor juga merasa kurang beruntung di GP Jerman.
“Kami kurang beruntung karena selama latihan, saya merusak dua motor dua kali. Sayangnya, kami hanya memiliki satu sasis sehingga itu jadi masalah,” terang Rossi.
“Saya juga memulainya hanya di posisi ketiga, di sini sangat sulit untuk menyalip. Jika saya bisa mengawalinya sedikit di depan, saya rasa bisa tetap dekat dengan Pedrosa dan mungkin bisa mengupayakan poduim.”
Rossi kini melorot ke posisi keempat klasemen sementara MotoGP. Ia berselisih empat poin dari Andrea Dovizioso di peringkat ketiga dan 10 poin dari pemuncak klasemen sementara Marc Marquez yang sukses meraih pole position di GP Jerman.
“Tapi di sisi lain, kami tetap beruntung karena treknya kering. Sulit bagi kami jika treknya basah. Dan, di kompetisi seperti tahun ini kadang Anda memiliki perasaan bagus, kemudian di trek berikutnya harus mengalami kesulitan. Jadi, tetap penting bisa meraih poin,” pungkasnya.
Sementara itu, mantan rekan Rossi di Yamaha, yang kini hijrah ke Ducati, Jorge Lorenzo, mengaku belum puas dengan performa motor Desmosedici GP17 setelah hanya finis di posisi sebelas pada balapan GP Jerman di Sirkuit Sachsenring
Lorenzo mengaku sudah banyak percobaan yang dia lakukan untuk menguji ketangkasan motor Ducati di lintasan. Akan tetapi, dia dan Ducati belum mampu untuk menangani persoalan tikungan.
“Saya mencoba banyak hal mulai dari cara berkendara dan pengaturan pada motor itu sendiri. Namun tetap saja kami tidak menyelesaikan persoalan yang ada, atau kami tidak benar-benar menyelesaikan persoalannya. Kami menanti suatu hal yang baru pada motor,” kata Lorenzo seperti yang dikutip dari Crash.net.
“Motor Ducati memiliki banyak potensi. Dan jika Anda tahu bagaimana cara mengendarainya, jika Anda memiliki sebuah gaya berkendara yang berbeda, Anda bisa menjadi sangat kompetitif,” katanya menambahkan.
Lorenzo menganggap masalah utama motor Desmosedici GP17 adalah tidak mampu tampil cepat ketika keluar dari tikungan. Mantan pebalap Movistar Yamaha itu berharap waktu satu bulan jeda paruh musim bisa dimanfaatkan Ducati untuk menyelesaikan masalah yang ada.
“Di lintasan yang tidak cocok, mungkin posisi saya sedikit jauh. Akan tetapi saya yakin jika kualitas motor itu meningkat terutama di tikungan, saya akan lebih kompetitif di lintasan apapun,” ucap Lorenzo.
Lorenzo saat ini berada di peringkat sembilan dalam klasemen sementara MotoGP musim ini.