Valentino Rossi yang kecewa dengan hasil balapan pembuka MotoGP musim ini di Sirkuit Losail, GP Qatar, dua pekan lalu, karena berada di posisi empat, kembali menegaskan akan kembali ke podium dalam lomba di akhir pekan ini di GP Argentina.
“Sebagai juara tahun lalu di GP ini, saya bertekad akan kembali ke podium,” tegasnya seperti dikutip “crash,” Kamis, 31 Maret 2016.
Dan sebagai juara bertahan MotoGP Argentina, Valentino Rossi dengan sangat santai mengungkapkan tidak memiliki target muluk-muluk pada balapan yang akan berlangsung di Sirkuit Termas de Rio Hondo akhir pekan ini.
Rossi berhasil merebut trofi GP Argentina musim lalu setelah memenangi duel melawan pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, saat balapan menyisakan dua lap.
Marquez terjatuh setelah menyenggol ban belakang Rossi.
“Saya senang bisa kembali ke Argentina. Di tempat ini saya punya banyak pendukung dan selalu menyenangkan bisa merasakan hasrat pendukung di sini,” ujar Rossi seperti dilansir Crash.net.
“Saya punya kenang indah di sini. Tahun lalu saya melalui balapan yang hebat. Sulit untuk mengulanginya musim ini, tapi saya akan berusaha keras.”
Rossi gagal mempertahankan kemenangan di GP Qatar dua pekan lalu setelah hanya finis di posisi keempat pada balapan di Sirkuit Losail. Itu adalah untuk kali pertama sejak 2012 Rossi gagal meraih podium di GP Qatar.
Rossi tidak sepenuhnya kecewa dengan hasil di GP Qatar.
The Doctor hanya terpaut tipis dari rekan setimnya di Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, yang memenangi balapan.
Untuk GP Argentina, Rossi mengaku targetnya adalah kembali ke podium.
“Saya gagal merebut podium di Qatar, tapi itu balapan yang bagus. Tim bekerja dengan baik sepanjang akhir pekan. Di Argentina kami akan melakukan hal yang sama, tapi kami akan berusaha mendapatkan balapan yang lebih bagus untuk bisa meraih podium,” ucap Rossi.
Direktur tim Movistar Yamaha, Massimo Meregalli, berharap Lorenzo dan Rossi akan kembali menjadi pebalap terdepan di GP Argentina.
Namun, Meregalli khawatir GP Argentina akan menyulitkan kedua pebalapnya karena belum pernah melakukan tes di Argentina menggunakan ban Michelin dan sistem elektronik yang baru.
“Kami terus menambah pengetahuan sejauh mana kemampuan ban Michelin dari balapan pertama. Tapi akan menarik untuk melihat bagaimana performa ban di sirkuit yang belum pernah kami tes sebelumnya,” ujar Meregalli.
Sirkuit Autodromo Termas de Rio Hondo tercatat sebagai pemicu konflik Rossi dengan Marquez usai insiden kontroversial
Semuanya bermula di antara tikungan kelima dan enam, ketika balapan menyisakan dua lap.
Rossi dan Marquez bersaing ketat untuk memperebutkan posisi pertama.
Setelah bersenggolan saat memasuki tikungan kelima, Marquez kemudian mengalami kecelakaan sebelum memasuki tikungan setelah ban depannya mengenai ban belakang Rossi.
Rossi kemudian mengakhiri balapan sebagai pemenang, sementara Marquez gagal finis. Pebalap asal Spanyol itu sempat berlari dan berusaha mengangkat motor. Namun, Marquez tidak mampu mengangkat motornya.
Usai balapan tidak tampak konflik antara Rossi dengan Marquez.
Namun, Marquez dikabarkan kesal dengan tindakan Rossi yang menahan lajunya hingga terjatuh. Menariknya Rossi justru menganggap Marquez melakukan kesalahan.
“Sangat disayangkan Marquez terjatuh, tapi saya pikir dia melakukan kesalahan. Marquez adalah pebalap yang mengambil risiko terlalu besar.”
“Dia melakukan semua hal setelah saya menyalipnya, tapi mungkin dia terlalu berlebihan,” ujar Rossi seperti dilansir Autosport.
Marquez berusaha menyembunyikan kekesalannya terhadap Rossi dengan tetap menganggap pebalap asal Italia itu sebagai idolanya. Namun, sejumlah media ketika itu mengklaim Marquez mulai kesal dengan tindakan Rossi.
Konflik Rossi dengan Marquez semakin menjadi-jadi pada balapan di Sirkuit Assen, Belanda.
Ketika itu Rossi berhasil memenangi balapan dengan mengalahkan Marquez setelah ‘memotong’ jalur di dua tikungan terakhir.
Setelah itu muncul insiden kontroversial di GP Malaysia, ketika Rossi melakukan manuver berbahaya hingga membuat Marquez terjatuh.
Di seri itu pula Rossi mengklaim Marquez sengaja memberikan dukungan kepada Jorge Lorenzo untuk menjadi juara dunia setelah dendam kepadanya.