Dua hari menjelang balapan MotoGP Jerman di Sachsenring, Minggu mendatang, mantan pebalap Casey Stoner memuji Valentino Rossi sebagai pebalap dengan kekuatan nomor satu saat ini.
Stoner menyebut alasan Rossi tak kompetitif di klasemen MotoGP adalah karena pebalap lainnya terbantu oleh sistem elektronik pada motor.
Hal ini yang kemudian menyeimbangkan kekuatan para pebalap.
“Rossi seperti saya: jika bukan karena seluruh alat elektronik yang membantu motor, jika tenaga motor hanya dikendalikan oleh pergelangan tangan pebalap, Rossi akan tetap nomor satu di lintasan,” ujar Stoner seperti dikutip dari GP One.
Kemenangan terakhir Rossi diraih di sirkuit Assen di MotoGP Belanda, tahun lalu. Sejak saat itu Rossi kerap kali naik podium tapi tak bisa meraih nomor satu, demikian pula dengan rekan setim Rossi di Yamaha, Maverick Vinales.
Di musim ini, Rossi empat kali meraih podium tiga, sementara Vinales satu kali di podium dua dan satu kali podium tiga.
Raihan ini kontras dengan Marc Marquez yang menjadi juara musim lalu. Pebalap Spanyol itu juga telah meraih empat kali juara dan dua kali podium dua.
Stoner pun pesimistis Marquez bisa dihentikan.
“Memang ada pebalap kuat. Rossi dan Vinales memang menguntit Marc, meski mereka belum mendapatkan satu pun kemenangan. Sekarang, sejujurnya Valentino tidak memiliki kecepatan untuk memenangi kejuaraan,” ujar Stoner.
“Meski demikian ia tetap pebalap yang top, selalu di posisi top dan siap untuk merebut podium.”
Stoner juga menyebut Marquez sebagai yang tercepat dan memang pantas untuk menduduki posisi nomor satu di klasemen saat ini.
“Michelin sebagai penyuplai tunggal ban dan juga sistem elektronik yang sama membuat kekuatan lebih merata, dan menghasilkan balapan yang mengagumkan seperti di Assen,” kata pria asal Australia tersebut.
“Tapi tetap saja pebalap tercepat yang akan membuat perbedaan. Di Belanda, Marquez menang lagi, dan menegaskan dirinya memang pantas menduduki posisi satu di klasemen umum.”
Rossi sendiri, usai balapan di Assen menginginkan tampil lebih fresh.
Rossi, mengakui ingin segera memacu motornya di lintasan Sirkuit Sachsenring pada MotoGP Jerman, akhir pekan ini.
Ia termotivasi oleh seri sebelumnya yaitu MotoGP Belanda di Sirkuit Assen yang berlangsung ketat hingga ke garis akhir. Sepanjang balapan pun terjadi beberapa kali pergantian posisi pebalap di deretan terdepan.
“Assen adalah balapan yang mengagumkan, sehingga saya ingin kembali lagi ke lintasan,” kata Rossi, pebalap yang kini menduduki peringkat dua klasemen sementara MotoGP
“Saya tak tahu jika kami bisa kembali menampilkan balapan seperti itu di Sachsenring, tapi kami akan coba melakukan yang kami bisa untuk berada di depan dengan para pebalap top.”
Rossi sendiri menghadapi tantangan berat di MotoGP Jerman karena sirkuit itu dikuasai sang musuh bebuyutan, Marc Marquez.
Secara total, Marquez pernah sembilan kali juara di sana dengan lima di antaranya di kelas premier dan dilakukan secara beruntun.
Sementara itu, Rossi musim lalu hanya mendapatkan tempat kelima dengan rekan setimnya, Maverick Vinales, lebih baik satu posisi.
Terakhir kalinya Rossi menang di hadapan publik Jerman adalah pada 2009 silam.
“MotoGP Jerman tahun lalu bukan pekan yang positif bagi kami, sehingga akan jadi sangat pentinguntuk memahami potensi kami pekan ini,” ujar Rossi.
“Kami harus bekerja keras, mulai dari sesi latihan bebas pertama pada Jumat. Tapi saya percaya diri. Saya merasa baik dan tim saya juga bekerja dengan sangat baik.”
Keyakinan Rossi mendapat hasil baik di Jerman juga senada dengan optimisme Massimo Meregalli sebagai Direktur Tim Yamaha.
“Sirkuit Sachsenring cocok dengan motor kami, hanya saja pengaturan motor punya peran vital. Untuk menyesusaikan pengaturan motor dengan sifat lintasan yang sempit, kami harus memulai akhir pekan ini dengan cara yang benar,” ujarnya.
Sachsenring sendiri merupakan arena milik pebalap Repsol Honda Marc Marquez.
Marquez, menyebut kondisi Sirkuit Sachsenring memang bisa berubah sewaktu-waktu sehingga harus dihadapi dengan penuh kewaspadaan.
Marquez akan turun di MotoGP Jerman pada akhir pekan ini untuk berusaha merebut kemenangan kelima musim ini.
Pebalap itu datang dengan kondisi mental yang sangat baik terutama setelah mendapat kemenangan fantastis di MotoGP Belanda yang disebut seri terbaik dan terketat musim ini.
Marquez mengenal benar sirkuit Sachsenring karena pernah sembilan kali menang di sana di semua level balapan.
Bahkan di lima musim MotoGP terakhir Marquez selalu menduduki podium pertama.
Marquez tetap mempertahankan kewaspadaannya meski akan turun dengan menggenggam fakta tersebut.
“Cuaca bisa berperan penting, seperti yang kami lihat di masa lalu,” ujar Marquez, seperti dikutip dari GP One.
“Jika terjadi hujan, atau trek dalam kondisi yang bercampur, maka segala sesuatunya bisa berubah dengan cepat dan Anda harus siap. Saya akan segera ke Sachsenring dan coba untuk melihat di mana posisi kami sehingga bisa mendapatkan awalan yang kuat.”
Kemenangan di MotoGP Jerman bukan hanya akan menegaskan status Marquez sebagai Raja Sachsenring, tapi juga membuatnya semakin kokoh di puncak klasemen tahun ini.