Site icon nuga.co

Sulitnya Rossi Melupakan Drama Valencia

Valentino Rossi mengungkap sangat sulit untuk melupakan drama balapan di Valencia walau pun ia ingin tampil lebih baik dalam musim mendatang. Kepada “crash,” Kamis, 12 November 2015 Rossi mengaku masih sulit menerima keadaan tersebut.

“Sejauh ini, ya, itu adalah hasil yang sulit. Dan itu masih sulit sampai saat ini,” ujar The Doctor seperti dilansir Crash

“Meski demikian, hari ini jauh lebih baik. Sangat penting untuk saya mengumpulkan kembali energi pada musim dingin ini. saya akan bersantai dan mengumpulkan motivasi untuk kembali ke puncak,” tutup Rossi.

Untuk menghadapi musim depan, Valentino Rossi mendapatkan semangat dari Kevin Schwantz, mantam juara dunia.

Schwantz mengaku dirinya langsung membesarkan hati Valentino Rossi usai pebalap Italia tersebut gagal memenangi titel juara dunia MotoGP musim ini.

Rossi bangkit pada musim ini setelah dalam beberapa musim sebelumnya tak lagi bersaing di jalur perebutan titel juara dunia. Sayangnya setelah memimpin sejak awal musim, Rossi harus gigit jari di akhir musim.

Penalti tiga poin dari insiden Sepang membuat Rossi harus start dari posisi belakang. Meski sukses melewati banyak pebalap dan duduk di peringkat keempat, hal itu tidak cukup bagi Rossi karena Jorge Lorenzo berhasil jadi yang tercepat di GP Valencia.

“Setelah GP Valencia selesai, saya mengirimkan pesan kepadanya yang berbunyi,’ Hei, itu adalah perlombaan terbaik yang bisa kamu lakukan dan harapkan, tentunya kecuali satu hingga dua pebalap Honda terjatuh. Bangkit dan kalahkan mereka tahun depan.’,” ujar Schwantz seperti dikutip dari Motorsport.

Menurut Schwantz, peluang juara Rossi memang benar-benar hanya bergantung pada duo Honda saat dirinya dipastikan start dari belakang.

“Rossi memang tampil luar biasa dengan melewati banyak pebalap hingga akhirnya ia duduk di posisi keempat saat lomba baru setengah jalan.”

“Namun, Rossi benar-benar memforsir ban motornya untuk bisa sampai ke posisi keempat karena ia terus memacu motornya dengan agresif. Akibatnya, ia kesulitan untuk mengejar posisi tiga besar terlebih dia sudah tertinggal sebelas detik,” ucap Schwantz.

Menariknya, Schwantz juga menilai peluang juara dunia Rossi tetap dalam ancaman meskipun ia tak terkena hukuman penalti dan harus start dari belakang.

“Rossi mengalami masalah di akhir musim. Andaikata ia tak mendapat penalti, ia pun harus start dari posisi dua belas berdasarka hasil kualifikasi.”

“Saya pikir Rossi tak akan memiliki kecepatan untuk menandingi tiga besar Lorenzo-Marquez-Pedrosa di Valencia. Selain itu, Rossi pun kesulitan mendapatkan kecepatan terbaik di sirkuit tersebut seperti tahun-tahun sebelumnya,” ucap Schwantz.

Valentino Rossi sepertinya sudah mengungkapkan seluruh kekecewaannya usai balapan di GP Valencia.

Karena itulah ia menanggapi dengan dingin pemakluman Jorge Lorenzo terhadap kritik yang dikeluarkannya.

Lorenzo menegaskan bahwa dirinya sangat maklum dengan kondisi Rossi yang terus melontarkan kritik pada banyak pihak setelah gagal menjadi juara dunia.

Pebalap asal Spanyol tersebut menyadari besarnya kekecewaan yang dialami Rossi dan meyakini bahwa dirinya juga bakal melakukan hal yang sama jika berada di posisi Rossi.

Setelah melakukan tes dengan ban Michelin, Rossi pun diadang oleh sejumlah media untuk mengomentari pernyataan tersebut. Namun Rossi tak lagi meledak-ledak seperti beberapa hari sebelumnya.

“Apa yang harus saya katakan tentang hal itu?”

“Saya memilih untuk tidak lagi membahas masalah tersebut,” ujar Rossi.

Rossi lebih tertarik untuk membahas ban Michelin yang bakal jadi ban motor di MotoGP musim mendatang menggantikan Bridgestone.

Menurut Rossi, dirinya masih butuh adaptasi untuk bisa tampil bagus dengan ban Michelin.

“Saya menilai bahwa kami butuh setelan berbeda untuk ban ini. Ban depan yang saya jajal hari ini tidak mentolerir sedikit pun kesalahan. Itu terbukti dari banyaknya pebalap yang jatuh saat tes dilakukan.”

“Situasi akan berubah. Selain butuh setelan motor, gaya membalap juga perlu disesuaikan dengan karakter ban ini,” kata Rossi meyakini.

Setelah gagal meraih titel kedelapan di kelas premier, Rossi tetap menegaskan tekadnya untuk berkompetisi di musim ini.

Lantaran sudah berumur, banyak yang menyebut bahwa Rossi bakal makin sulit untuk bersaing di papan atas.

Meski demikian pergantian ban dari Bridgestone ke Michelin ini bisa jadi salah satu celah bagi Rossi.

Pasalnya dengan pergantian seperti ini, tim yang lebih dulu menemukan pengaturan yang pas bakal mendapatkan keuntungan di awal musim.

Exit mobile version