The Legend Valentino Rossi hari ini, Selasa, pas berumur empat puluh dua tahun. Umur gaek yang masih eksis di balapan “maut” MotoGP.
Ya, The Doctor membuktikan usia hanyalah sebuah angka penggenap setelah memastikan akan tetap berlomba di MottoGP tahun ini
Rossi yang lahir di Urbinio, Italia enam belas Februari tahun seribu sembilan ratus tujuh puluh sembilan mmenggenapi usianya di angka empat puluh dua tahun.
Dan ia masih tetap sebagai seorang pembalap di kejuaraan grandprix motor dunia setelah era Michael Doohan, dengan titel juara dunia di empat kelas yang berbeda yang diraihnya dalam waktu tujuh tahun berkarier.
Rossi dicatatkan oleh banyak media sebagai salah seorang pembalap tersukses sepanjang masa, dengan tujuh gelar juara dunia di kelas puncakdan dua gelar di kelas bawahnya
Menurut majalah olahraga terbitan Amerika, Sports Ilustrated, Rossi adalah salah satu olahragawan bergaji terbesar di dunia. Ia diperkirakan digaji tiga puluh empat juta dollar pada empat belas tahun silam
Untuk diketahui, Rossi adalah putra dari mantan pembalap, Graziano Rossi dan Stefania Palm,ayamg juga pemegang banyak rekor dan prestasi
Total pembalap eksentrik ini membukukan sembilan gelar juara dunia,
Lantas bagaimana eksistensi Rossi pada musim mendatang?
MotoGP musim mendatang akan menjadi parisipasi keduapuluh dua yang akan dijalaninya.
Rossi sudah tercatat sudah melalui enmpat ratus empat belas balapan Grand Prix di semua kelas.
Sebanyak seratus lima belas kemenangan diraih dan enam ribu tiga ratus tiga belas poin dikoleksi pembalap yang identik dengan nomor 46 tersebut.
Rossi sering disebut sebagai pembalap terhebat dalam sejarah MotoGP. Namun, belakangan kariernya terus menurun di MotoGP.
Bahkan musim lalu Rossi meraih hasil terburuk dalam karier di MotoGP dengan hanya meraih enam puluh enam poin dan finis di posisi lima belas klasemen di akhir musim.
MotoGP lalu benar-benar musim yang ingin dilupakan Rossi. The Doctor hanya mampu satu kali naik podium, lima kali gagal finis, dan dua kali absen karena positif virus corona.
Penampilan buruk di MotoGP itu membuat Rossi didepak Yamaha dari tim pabrikan. Rossi kemudian direkrut Petronas Yamaha untuk tampil di MotoGP musim depan.
Rossi akan berduet dengan mantan muridnya di VR46 Academy, Franco Morbidelli.
Ini adalah kali kedua Rossi memperkuat tim satelit di kelas primer Grand Prix. Pada musim dua puluh tahun silam Rossi juga membela tim satelit Nastro Azzurro Honda.
Rossi tidak peduli dengan banjir kritikan yang menyebut dia sudah terlalu tua untuk bersaing dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP ini. Rossi masih berambisi menggenapkan jumlah juara dunia menjadi sepuluh gelar.
Rossi ingin membuktikan Yamaha telah melakukan kesalahan dengan mendepaknya dan memilih Fabio Quartararo di tim pabrikan untuk MotoGP tahun ini.
Peluang Rossi membungkam kritikan cukup terbuka lebar. Pasalnya, Rossi akan tetap mendapatkan sepeda motor M1 tim pabrikan di Petronas Yamaha musim ini.
Terlebih musim lalu Petronas Yamaha justru lebih kompetitif daripada tim pabrikan Yamaha dengan meraih enam kemenangan lewat Quartararo dan Morbidelli.
Rossi ingin membuktikan usia bukan halangan untuk meraih prestasi di MotoGP mendatang. Dengan usia dan tim baru, Rossi memberi kejutan musim ini.