Valentino Rossi tak pernah peduli dengan pertanyaan mendasar tentang usia pensiunnya, dan dalam usia se”gaek” sekarang, tiga puluh enam tahun, lebih antusias mengejar rekor yang pernah ditorehkan sang legendanya, Giacomo Agostini.
Seperti ditulis “crash,” Senin, 14 Desember 2015, pebalap Movistar Yamaha itu, mengabaikan setiap pertanyaan pensiun dari ajang MotoGP dan secara bergurau selalu mengaku ingin memiliki usia sepululuh lebih muda ketimbang saat ini
Dengan usia yang lebih muda, kemungkinan tampil lebih lama di lomba balap motor paling prestisius tersebut praktis lebih besar.
Rossi sudah memastikan akan tampil pada MotoGP 2016 dan hal itu berarti Rossi akan tetap mengaspal hingga usia tiga puluh tujuh tahun!
Kontrak Rossi bersama Yamaha akan berakhir pada akhir dua musim mendatang.
Bahkan bukan tak mungkin saat kontraknya habis bersama Yamaha ia tak langsung memutuskan mundur dari ajang MotoGP.
Sebab pabrikan Jepang lainnya, Tim Suzuki Ecstar dikait-kaitkan dengan juara dunia tujuh kali kelas MotoGP tersebut.
Kehadiran Rossi nantinya diharapkan bisa membimbing rider muda Suzuki, Maverick Vinales, yang diprediksi memiliki karier gemilang di adu balap roda dua tersebut.
“Saya sangat bangga dengan pujian yang kerap menghampiri saya. Yang pasti, saya lebih suka dianggap berusia dua puluh enam tahun. Namun, saya tetap bangga dengan usia saya saat ini,” jelas Rossi seperti mengutip dari MCN.
Sejak memulai kiprahnya di lomba balap motor kompetitif sembilan belas tahun silam, total sudah sembilan gelar juara dunia yang diraih Valentino Rossi.
Gelar itu terbagi di tiga kelas berbeda.
Raihan gelar itu sebenarnya banyak, dan pria berjuluk The Doctor tersebut dapat dikategorikan salah satu rider tersukses sepanjang sejarah dunia balap roda dua.
Namun, nyatanya raihan sembilan gelar bukanlah yang terbanyak.
Rossi masih tertinggal enam gelar juara dunia di bawah legenda balap Italia, Giacomo Agostini.
Selama lima belas tahun mentas di lomba balap motor kompetitif, Ago –sapaan akrab Agostini– berhasil meraih lima belas gelar juara dunia. Gelar itu direbut di dua kelas berbeda
Dengan usia yang telah mencapai tiga puluh enam tahun, sulit bagi Rossi meraih enam gelar juara dunia tambahan untuk menyamai catatan Ago.
Catatan sembilan gelar juara dunia juga tidak menempatkan Rossi di peringkat dua peraih trofi terbanyak.
Di atas pembalap Tim Movistar Yamaha itu bercokol dua pembalap legendaris lainnya, Angel Nieto dan Mike Hailwood.
Rossi sendiri bangga dengan raihan gelar yang didapat selama tampil di ajang balap motor profesional.
Raihan gelar tersebut membuat rider berjuluk The Doctor begitu menikmati hidupnya selama ini.
Ada siklus unik tiap Rossi meraih gelar juara dunia pertamanya di masing-masing kelas.
“Saya sangat bangga terlahir sebagai pembalap. Yang pasti, saya senang dapat memenangi banyak gelar selama menjadi pembalap,” jelas Rossi seperti mengutip dari MCN, Senin, 14 Desember 2015.
Setelah gagal menjadi juara pada MotoGP musim ini, Rossi berambisi meraih gelar dunia kesepuluh pada musim depan.
Namun, ia harus mengalahkan Jorge Lorenzo dan Marc Marquez yang siap menjegal langkah rider berpaspor Italia tersebut.
Bersamaan dengan era Valentino Rossi belum juga habis, pada tujuh tahun silam muncul pembalap pesaing bernama Jorge Lorenzo.
Selang lima tahun kemudian, muncul kembali ke permukaan pembalap kompetitif di ajang MotoGP yakni Marc Marquez.
Terbukti Lorenzo dan Marquez berhasil mengikis dominasi Rossi yang sempat terjadi lomba balap motor prestisius pada satu dekade awal milenium baru.
Namun, raihan mereka masih kalah bila dibandingkan raihan gelar juara dunia Rossi selama tampil di MotoGP.
Total rider berusia tiga puluh enam tahun itu meraih tujuh trofi dunia MotoGP bersama dua tim berbeda, Honda dan Yamaha.
Raihan tujuh gelar bukan pencapaian maksimal Rossi.