Musim balapan MotoGP 2015 telah mencoreng nama Marc Marquez sebagai calon kuat juara dan menempatkan Valentino Rossi dan Jorge Lorenzo sebagai pesaing kuat. Marquez sendiri sudah memberitahu bahwa ia akan sulit untuk mengejar jarak poin dengan kedua pebalap itu setelah ketinggalan enam puluh sembilan poin dari Rossi di puncak klasemen.
Pembalap Repsol Honda itu makin menderita setelah terjatuh di lap ketiga saat menjalani seri Katalunya pada Minggu 14 Juni 2015 malam WIB.
Rider asal Spanyol itu sebelumnya juga terjatuh di seri Mugello saat berkejaran dengan pembalap Ducati, Andrea Iannone.
Padahal ketika itu ia sedang berada di posisi tiga coba merebut peringkat dua yang ditempati Iannone.
Marquez yang kembali gagal finis di posisi tiga besar membuat perolehan poinnya mandek di papan klasemen sementara pembalap MotoGP
Jika menghitung secara objektif, sulit bagi Marquez untuk mempertahankan gelar juaranya atau hattrick di musim 2015.
Dengan sebelas seri balapan yang tersisa dan jumlah poin yang dimilikinya, memang masih ada sedikit harapan. Syaratnya, Baby Alien harus selalu finis terdepan dan pesaing beratnya dari Movistar Yamaha, Valentino Rossi
Jika Rossi atau Lorenzo masih bisa finis kedua atau ketiga di sebelas sisa balapan, salah satu di antara mereka berdua yang akan juara di akhir musim.
Kalau melihat bagaimana kinerja Tim Movistar Yamaha, motor yang mereka miliki dan kemampuan Rossi-Lorenzo, memang sulit mengharap mereka melakukan kebodohan atau kecerobohon di sebelas balapan tersisa.
Rossi dan Lorenzo begitu solid dan kompetitif satu sama lain, meski mereka berada dalam satu tim.
Lorenzo bahkan sukses naik podium teratas dalam empat seri beruntun yang membuatnya nyaman di posisi dua klasemen sementara, berbeda 43 angka dari peringkat tiga yang ditempati Andrea Iannone.
X-Fuera tampak begitu berambisi merusak dominasi Marquez dan Rossi dalam dua musim terakhir. Rider 28 tahun itu juga bertekad ingin menjadi juara dunia untuk ketiga kalinya.
Sedangkan Rossi, semua pencinta balap MotoGP tahu bagaimana kualitas rider Italia berusia “gaek” itu. Meski memulai balapan dari posisi di luar lima besar, Rossi pasti akan naik podium di akhir balapan.
Dari tujuh seri yang sudah digelar, Tim Movistar Yamaha memenangkan enam kali dan diselingi Repsol Honda.
Melihat kenyataan tersebut tidak membuat Marquez kecil hati.
“Bagi saya, sudah menjadi sifat untuk tidak mudah menyerah, dan itulah mental yang saya miliki. Saya akan balapan melebihi seratus persen dan hanya itu caranya untuk juara,” jelasnya usai balapan Katalunya, mengutip dari Fox Sports.
Marquez pun berharap Honda melakukan inovasi progresif untuk motor RC213V yang beberapa kali kehilangan cengkeraman di tikungan tajam.
Marc Marquez sendiri menyadari ketertinggalannya dan sedang mengompromikan untuk melanjutkan musim MotoGP 2015 ini dengan memakai sasis tahun lalu.
Hasil ujicoba yang dianggap memuaskan jadi pertimbangan sang juara dunia.
RC213V sudah dirasakan bermasalah oleh Marquez sejak awal musim ini. Satu hal yang jadi kendala besar adalah saat tunggangannya itu dibawa melaju masuk ke tikungan. Hal mana sudah membuat sang juara dunia sudah tiga kali terjatuh di Argentina, Italia dan terakhir di Catalunya.
Menyusul rangkaian hasil buruk tersebut, Marquez dan Honda memutuskan untuk memakai lagi sasis motor 2014 saat digelar ujicoba di Sirkuit Catalunya.
Menduduki posisi empat catatan waktu keseluruhan, Marquez mengaku ada hal positif dia rasakan dari ujicoba tersebut.
“Kami belum memutuskan (apakah akan memakai sasis 2014 di Assen). Saya masih melakukan pertemuan saat ini dan kami masih harus melihat bagian mana yang mengalami perkembangan. Intinya adalah, feeling-nya bagus. Saya merasa bagus dan itu potensi yang bagus,” sahut Marquez di Crash.
“Tapi saya hanya turun lima hingga tujuh lap dan saya tidak bisa bilang apakah itu lebih baik atau lebih buruk, karena Anda juga harus mencobanya dengan ban baru, ban lama, dicoba dalam durasi yang panjang dan kami tidak punya kesempatan melakukan itu hari ini,” lanjut dia.
crash, motogp.com, foxnews dan mcn