Site icon nuga.co

Usai “Kurang-ajari” Rossi, Lorenzo Nyesal

Usai “mengurang-ajari” Valentino Rossi dengan pernyataan “nyelekitnya” selama dua pekan terakhir, terutama usai “tendangan” Valentino terhadap Marc Marquez di Sepang, GP Malaysia, dan kemudian meraih juara di seri terakhir MotoGP Valencia, Jorge Lorenzo mulai bersahabat dengann ucapannya terhadap “The Doctor.”

Juara dunia “hambar” itu mengakui bahwa Rossi sangat membantunya meraih gelar juara dunia MotoGP musim ini.

Menurut Lorenzo tanpa peran Rossi ia tak akan melaju mulus menjadi juara dunia musim ini.

Tentu saja, kata Lorenzo, hal itu terjadi jkarena Rossi terlibat kontroversi dengan Marquez.

“Valentino merupakan seorang juara dan mungkin berdasarkan statistik dan segala yang ia capai di dunia balapan membuat dirinya menjadi orang paling penting dalam sejarah olahraga ini,” ujar Lorenzo kepada Cadena Ser.

“Tapi kita semua melakukan kesalahan dan di Sepang dia melakukan kesalahan yang membuatnya kehilangan gelar juara dunia.”

Akibat insiden dengan Marquez di Sepang, Rossi harus memulai balapan pada seri terakhir di Valencia dari posisi terakhir.

Kendati memiliki keunggulan tujuh poin sebelum GP Valencia digelar, Rossi akhirnya harus merelakan gelar juara dunia jatuh ke pelukan rekannya di Movistar Yamaha, Lorenzo.

Kendati tetap menegaskan dirinya sebagai juara dunia yang sah dan pantas, rivalitas memanas antara Lorenzo dan Rossi juga coba diredam oleh pebalap asal Spanyol itu dengan mencoba memahami kekecewaan yang dirasa Rossi saat ini.

“Saya mencoba melihat kembali apa yang telah saya capai musim ini dan saya pikir saya berhak menjadi pemenang, berdasarkan statistik dan juga poin yang lebih banyak,” ujar Lorenzo melanjutkan.

“Setiap orang berhak memiliki opini mereka masing-masing dan sulit menempatkan dirinya pada situasi pebalap lain. Saya pikir jika saya berada di situasinya, saya juga akan berpikir sama. Jadi saya tidak menghakimi opininya.”

Jorge Lorenzo mengaku tidak masalah dengan sejumlah kritikan yang dilontarkan oleh Valentino Rossi mulai dari beberapa seri hingga musim MotoGP 2015 benar-benar berakhir.

Menurut Lorenzo, hal tersebut lumrah dan manusiawi karena pebalap bukanlah robot.

Rossi memang mulai terus bersuara tentang kekhawatirannya terhadap konspirasi pebalap-pebalap Spanyol yang bersatu menghalangi dirinya untuk jadi juara dunia MotoGP untuk kedelapan kalinya sejak di GP Australia.

Kritikan Rossi makin terdengar keras di Sepang dan makin menuju klimaks lantaran Rossi terprovokasi dan akhirnya ‘menendang’ keluar Marquez dari lintasan di Malaysia.

Kekesalan Rossi pun mencapai puncaknya usai dirinya gagal jadi juara dunia karena Lorenzo sukses memenangi balapan terakhir di Valencia.

Para pebalap Spanyol hingga penyelenggara MotoGP tak luput dari serangan Rossi.

Meski demikian, Lorenzo mengaku memaklumi apa yang dilakukan oleh Rossi dalam beberapa waktu terakhir.

“Itu adalah pendapat darinya dan kita semua harus menghormatinya. Bila saya jadi Rossi dan baru saja gagal memanfaatkan peluang untuk jadi juara dunia, maka saya pun akan menunjukkan reaksi yang sama.”

“Kita semua harus menghargai setiap pendapat orang tentang sebuah hal. Semua komentar itu sah karena kami tetaplah manusia dan bukan robot,” ujar Lorenzo menegaskan.

Ucapan Lorenzo ini sendiri pun tentunya bisa disebut sebagai pembelaan terhadap langkahnya yang turut bereaksi usai insiden Sepang antara Rossi-Marc Marquez meskipun dirinya tak terlibat di dalamnya.

Lorenzo saat itu berharap Rossi seharusnya mendapatkan hukuman yang lebih berat dibandingkan sekadar terkena penalti tiga poin.

Namun di lain waktu, Lorenzo pun mendukung langkah Yamaha yang membela Rossi dengan mengajukan banding ke Pengadilan Arbitrase Olahraga.

“Yamaha menjalankan perannya sebagai tim dengan coba melindungi pebalapnya. Bila saya yang tertimpa masalah seperti Rossi, mereka pun pasti akan melakukan hal yang sama,” kata Lorenzo meyakini.

Jorge Lorenzo disebut mendapatkan bantuan dari Marc Marquez di seri-seri terakhir MotoGP musim ini.

Mengenai hal itu, Lorenzo menegaskan hubungannya dengan Marquez tidaklah sedekat yang dibayangkan orang-orang.

Marquez memprovokasi Valentino Rossi sehingga Rossi ‘menendang’ Marquez di Sepang. Hal itu berbuntut pada penalti tiga poin yang membuat Rossi harus start dari belakang di GP Valencia.

Setelah itu, Marquez malah tak memberikan perlawanan berarti pada Lorenzo di GP Valencia sehingga hal itu membuat publik berasumsi bahwa Marquez memang lebih senang melihat Lorenzo yang jadi juara dunia dibandingkan Rossi.

Menanggapi hal itu, Lorenzo pun menegaskan bahwa hubungannya dengan Marquez terbilang biasa saja meskipun mereka berasal dari negara yang sama.

“Kami memang saling bertegur sapa dan berupaya ramah satu sama lain, namun kami tak pernah sekalipun menghabiskan waktu untuk makan malam bersama,” ucap Lorenzo memberikan gambaran hubungannya dengan Marquez seperti dikutip dari Deportes Elpais ini.

“Bahkan di masa lalu hubungan kami lebih dingin dan sama sekali tidak ada kontak. Persaingan dan gesekan di arena perlombaan menghambat upaya menjalin hubungan yang akrab sesama pebalap. Namun sejatinya saya terbuka untuk bersahabat dengan siapapun,” kata pemilik lima gelar juara dunia di semua kelas ini.

Karena itulah Lorenzo menegaskan bahwa sama sekali tidak ada proses diskusi antara dirinya dengan Marquez dan Dani Pedrosa untuk membuat skenario balapan di GP Valencia.

“Saya sama sekali tidak melakukan negosiasi dengan mereka terkait apapun. Saya hanya fokus memacu motor saya karena hanya itulah yang terus saya lakukan selama ini dan juga di masa depan,” ujar Lorenzo.

Andai Rossi pensiun, Marquez dan Pedrosa sendiri bakal jadi rival terberat yang tersisa bagi Lorenzo dalam hal perebutan juara dunia MotoGP tiap musimnya. Saat ini Marquez sudah mengoleksi dua gelar juara MotoGP, sedangkan Pedrosa masih mencari titel perdana MotoGP dalam kariernya.

Exit mobile version