Site icon nuga.co

Valentino Rossi Bersiap untuk Musim Depan

Valentino Rossi menyebut, hasil tes MotoGP di Sirkuit Catalunya, Barcelona cukup bagus meskipun dia hanya menempati posisi keempat belas.

Pembalap Monster Energy Yamaha itu mengatakan, selain mempersiapkan diri menghadapi MotoGP Belanda, tes tersebut juga telah menyiapkan program menjelang musim depan.

Rossi membukukan waktu lap terbaik. Rekan setimnya, Maverick Vinales, mendulang hasil lebih baik karena menempati posisi pertama. The Doctor total melahap  tujuh puluh satu lap, sedangkan waktu terbaik tersebut dibukukan pada lap kelima puluh delapan.

“Kondisinya lebih baik dibanding Minggu (balapan MotoGP Catalunya. Pada siangnya saya bisa meraih waktu terbaik. Pada siang hari lebih panas, jadi lebih sulit,” kata Rossi, seperti dilansir Speedweek).

“Kami menghabiskan sebagian waktu dengan menguji perangkat elektronika, berusaha menemukan setelan yang lebih baik untuk traction control dan mesin pengereman. Kami juga menguji beberapa hal. Beberapa berfungsi baik, tapi ada juga yang tak berkembang,” imbuh pembalap pengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut.

Rossi juga menjajal tombol pengereman di rem tangan untuk roda belakang. “Itu menarik, tak buruk,” kata Rossi, 40 tahun.

“Pada saat start dan kecepatan maksimal, itu dapat membantu. Mungkin suatu saat kami bisa menggunakannya pada masa depan. Secara keseluruhan, tes berjalan positif. Kami sudah bekerja untuk masa depan, untuk musim mendatang, dan juga bersiap menghadapi balapan berikutnya juga. Kami berharap lebih cepat di balapan Assen,” juara MotoGP sembilan kali itu.

Rossi sendiri saat ini sudah fokus menjelang MotoGP Belanda, yang akan digelar pekan depan. Balapan MotoGP Belanda bakal sangat penting bagi Valentino Rossi dan Vinales setelah keduanya gagal finis di Catalunya.

Selain itu Rossi  marah setelah jurnalis Sky Sports Italia Antonio Boselli mengadu domba Maverick Vinales dan Jorge Lorenzo usai kontroversi di MotoGP Catalunya

Vinales menjadi pebalap yang paling tidak bisa menerima dengan insiden tabrakan di balapan MotoGP Catalunya 2019. Vinales, bersama Rossi dan Andrea Dovizioso, menjadi tiga pebalap korban terjatuhnya Lorenzo pada tikungan sepuluh di lap kedua.

Rossi mengklaim Vinales semakin marah terhadap Lorenzo karena mendapat informasi yang salah dari Boselli. Dalam wawancara dengan Vinales, Boselli memberi informasi kalau Lorenzo menyalahkan Vinales atas insiden kecelakaan kontroversial di MotoGP Catalunya

Dalam wawancara dengan Rossi, Boselli kena marah The Doctor. Rossi mendesak Boselli untuk minta maaf karena berusaha adu domba Vinales dengan Lorenzo.

“Kamu bermain kotor dengan Vinales. Kamu bilang kalau Lorenzo mengatakan Vinales melakukan pengereman yang salah, tapi itu tidak benar. Kamu bilang seperti itu, jadi normal kalau Vinales marah,” ujar Rossi dikutip dari Sport Fair.

Pihak Sky Sports Italia kemudian meralat pemberitaan melalui direktur motorsport Guido Meda. Boselli pun minta maaf dalam siaran langsung Sky Sports Italia ketika melakukan wawancara dengan Rossi.

Vinales sendiri menjadi pebalap yang paling marah terhadap Lorenzo. Mantan pebalap Suzuki itu menganggap Lorenzo sebagai pebalap rookie karena melakukan kesalahan di tikungan sepuluh MotoGP Catalunya 2019.

“Dia menyingkirkan empat pebalap. Bila dia hanya menyingkirkan salah satu dari diri saya atau Valentino Rossi, karena kami tidak bertarung dalam perburuan juara dunia saat ini, maka itu bisa jadi sebuah insiden di balapan, dan hal itu tidak terlalu buruk. Namun dia juga menyingkirkan Andrea yang bertarung dalam perburuan gelar juara dunia. Saya harap race direction bersikap seperti halnya yang mereka lakukan pada saya,” kata Vinales.

Rossi, kini tertinggal enam puluh delapan poin dari pemuncak klasemen, Marc Marquez, setelah gagal finis pada balapan MotoGP Katalunya,

The Doctor mengklaim masih mampu bersaing kompetitif asalkan mendapat motor yang tepat.

Rossi tak bisa merampungkan balapan setelah terlibat insiden kecalakaan pada lap kedua. Insiden itu dipicu kesalahan pembalap Repsol Honda, Jorge Lorenzo, saat hendak menyalip di tikungan sepuluh.

Tiga pembalap jadi korban gara-gara kejadian tersebut, yaitu Rossi, Maverick Vinales dan Andrea Dovizioso. Keempat pembalap tersebut terpaksa keluar dari balapan.

Bagi Rossi, ini kali kedua beruntun dia tak berhasil finis. Pengoleksi sembilan gelar juara dunia tersebut juga gagal merampungkan balapan pada MotoGP Italia, dua pekan lalu. Dia makin tertinggal dari Marquez karena sang rival berhasil naik podium utama di Catalunya.

Rossi mengakui perasaannya campur aduk setelah lagi-lagi gagal finis, apalagi kali ini terhenti pada lap kedua MotoGP Katalunya.

“Akhir pekan ini di satu sisi membuat saya putus asa, karena saya hanya melahap satu lap di balapan. Di sisi lain, saya juga merasakan aura positif, karena motor ini bisa bekerja lebih baik. Kami sebagai tim juga bekerja lebih baik di sini,” ujar Rossi, seperti dilansir Speedweek.

“Sekarang kami akan menjalani tes pada Seninkemudian beristirahat sepekan. Setelah itu kami berangkat ke Belanda dan membawa feeling yang bagus dari Barcelona,” imbuh Valentino Rossi.

Setelah mengalami masa sulit dalam dua tahun terakhir, Rossi tak mau menyiksa diri dengan menengok ke belakang. Dia memilih fokus menatap ke depan.

Salah satu harapan terbesar Rossi adalah mendapat motor yang lebih baik dari Yamaha. Dia berharap pabrikan asal Jepang itu bekerja lebih keras mengembangkan motor supaya lebih kompetitif.

“Saya tak suka melihat ke belakang. Bukan rahasia bahwa kami secara teknik mengalami situasi yang sulit di Yamaha. Yamaha butuh bekerja lebih keras jika ingin kompetitif, karena level persaingan sangat tinggi,” kata pembalap itu.

“Saya yakin kami dalam kondisi bagus, saya bisa menjaga laju saya, bisa mempersiapkan balapan bersama tim. Terima kasih terhadap pengalaman saya, kami bisa kompetitif, tentunya jika memiliki motor yang tepat,” tegas Rossi.

Exit mobile version