Valentino Rossi hanya tertawa ketika “crash,” Minggu, 29 Mei 2016, menulis bahwa dirinya adalah pembalap yang suka berganti gaya sesuai dengan kebutuhan di ajang MotoGP.
“Saya memang suka mengganti gaya balap,” katanya ringkas.
Menurut pembalap berusia gaek tersebut, hal tersebut dilakukannya karena memang itulah yang dia butuhkan.
Ia menilai, pembalap tidak bisa terus-menerus menerapkan gaya yang sama di setiap tahunnya.
“Ya, saya sangat sering (mengganti gaya balap). Seperti yang pernah saya katakan, akan selalu ada insting yang bekerja saat balapan dan hal itu akan terus datang,” kata Rossi, sebagaimana dimuat Speedweek.
“Anda harus pintar untuk bisa memahami apa yang Anda butuhkan agar bisa berubah,” sambungnya.
Pembalap berjuluk The Doctor itu menyatakan perubahan juga kembali dilakukannya musim ini. Hal ini dilakukan agar ia bisa menunjukkan yang terbaik, sehubungan dengan adanya penambahan perangkat elektronik dan kembalinya ban Michelin.
Menghadapi balapan di Sirkuit Katalunya yang notabene tempat digelarnya race ketujuh MotoGP musim ini, Rossi sedikit tersenyum.
Semenjak mentas di ajang Grand Prix, sudah sembilan kali The Doctor –julukan Rossi– meraih podium utama di sirkuit yang juga digunakan untuk balapan Formula One tersebut.
Rossi sendiri masih berpeluang menjadi yang terbaik pada MotoGP yahun ini
Dari enam seri yang sudah dilangsungkan, Rossi masih tertahan di posisi tiga
Sejatinya Rossi selalu mencatatkan performa optimal jika tak mengalami kesialan seperti yang dialami di GP Amerika Serikat dan Italia.
Karena itu, skill saja belum cukup, dewi fortuna juga diharapkan terus menaungi juara dunia tujuh kali kelas utama tersebut.
Pembalap Tim Movistar Yamaha itu memang akan tampil setidaknya hingga MotoGP 2018.
Namun, tak ada salahnya bagi Rossi untuk menyabet gelar juara dunia kesepuluh di semua kelas dengan memenangi MotoGP 2016.
Silvano Galbusera selaku Kepala mekanik Valentino Rossi di Tim Movistar Yamaha, sangat yakin kalau The Doctor masih punya peluang meraih gelar juara dunia musim ini.
Ya, meskipun Rossi saat ini tertinggal tiga puluh tujuh poin dari Jorge Lorenzo di klasemen sementara rider.
“Kini persaingan makin sulit, tapi peluang belum tertutup rapat.”
“Masih ada dua belas seri tersisa. Satu-satunya masalah adalah ban depan Michelin sangat mudah selip, jadi apapun bisa terjadi. Marc Marquez dan Jorge sangat kuat, tapi saya bisa katakan Vale merupakan yang terkuat dari semuanya,” kata Galbusera
Galbusera juga yakin Rossi akan bangkit dan kembali tampil baik di dua seri selanjutnya musim ini, yakni MotoGP Katalunya dan MotoGP Belanda.
“Vale sangat kompetitif di Mugello dan tengah menjalani musim dengan cara yang baik. Ini masih sepertiga musim, dan kesempatan menjadi juara dunia belum sirna. Ia tampil baik di Katalunya dan Assen beberapa tahun terakhir, jadi saya yakin ia akan melaju sangat cepat di sana nanti,” tukas Galbusera.
Pembalap Movistar Yamaha, Valentino Rossi, gagal menyelesaikan balapan di GP Italia akhir pekan lalu.
Meski demikian, terlepas dari nasib nahas yang menimpanya di Mugello, Rossi menilai penampilannya di MotoGP musim ini sejauh ini sudah lebih baik.
Rossi gagal finis di GP Italia setelah mengalami kerusakan mesin saat balapan berlangsung. Alhasil, pembalap berusia 37 tahun tersebut terpaksa menyelesaikan balapan secara prematur dan menghilangkan asa untuk memangkas jarak dengan rekan setimnya Jorge Lorenzo.
Meski kecewa dengan kesialannya tersebut, Rossi mengaku senang melihat performanya. Pembalap berkebangsaan Italia itu menilai, penampilannya saat ini sudah lebih baik ketimbang di seri-seri awal.
“Motor saya sudah tampil dengan kecepatan yang sangat baik. Di balapan terakhir, kecepatan saya lebih baik dibanding balapan-balapan sebelumnya,” tutur Rossi, sebagaimana diberitakan Speedweek
“Saat latihan, saya lebih banyak mengalami masalah, tapi saat balapan, motor dan ban Michelin membuat saya bisa tampil lebih cepat dalam waktu yang lama,” sambung juara dunia tujuh kali MotoGP itu.