Pebalap Movistar Yamaha, Jorge Lorenzo, mengingatkan para pesaingnya untuk bersiap-siap menghadapi musim mendatang setelah dalam tes kecepatan di Sepang Ciircuit, Malaysia, ia berada di depan dengan menjungkalkan Marc Marquez di urutan
Jorge Lorenzo, mendominasi tes dan menjadi yang tercepat dengan putaran dan satu detik lebih cepat dari catatan terbaik rekan satu timnya, Valentino Rossi.
Marquez sendiri tertinggal satu setengah detik lebih dari Lorenzo.
“Mungkin Jorge lebih cepat dari yang kami prediksi. Valentino lebih dekat. Kami sudah menduga ini karena kami butuh waktu lebih dengan elektronik dan untuk mendapatkan feeling dengan ban,” kata pebalap Repsol Honda tersebut.
Tentang urutannya yang melorot Marquez mengatakan bahwa Honda masih belum menemukan setelan terbaik dengan Electronic Control Unit standar yang mulai diberlakukan musim ini.
“Dengan ban, pada dasarnya saya tidak mengalami masalah besar, tetapi sepertinya dengan elektronik. Saya tidak merasa nyaman dengan karakteristik mesin,” aku Marquez.
Marquez harus beradaptasi dengan ban Michelin yang mulai tahun ini menggantikan Bridgestone. Dia harus mengganti gaya balapnya, terutama saat mengerem.
“Mungkin sirkuit ini bukan yang terbaik untuk gaya balap saya, tetapi dengan Beidgestone saya bisa mengerem sangat telat dan mendapatkan putaran yang bagus,” kata pemegang dua gelar juara dunia kelas premier tersebut.
“Namun, dengan Michelin, saya harus sedikit mengubah gaya balap. Hari ini saya mengerem terlambat,
tetapi berbeda dengan ketika memakai Bridgestone,” kata Marquez menambahkan.
Tes pramusim di Sirkuit Sepang berlangsung selama tiga hari
Sesi latihan bebas di Sepang benar-benar dimanfaatkan para pembalap untuk menyesuaikan diri dengan berbagai hal baru, salah satunya adalah ban Michelin.
Lorenzo sendiri mengaku dirinya nyaman dan melibas trek dengan ban tersebut.
“Saya pikir pembalap yang cepat akan selalu menjadi yang tercepat. Marquez, Pedrosa, Valentino, dan saya cepat atau lambat akan bisa merasakannya cocok dengan ban Michelin,” ujar Lorenzo seperti diwartakan Crash, Selasa, 02 Februari 2016.
“Untuk sementara tampaknya saya dan Dani yang merasa cocok karena ban sesuai dengan gaya membalap kami.
Pembalap yang kerap telat melakukan rem tampaknya akan merasakan kesulitan. Meski demikian setelah melewati satu hari kami tidak bisa membuat kesimpulan,” jelasnya.
Juara bertahan MotoGP tersebut menegaskan tes yang akan dilakukan kembali pada esok hari tidak akan berbeda jauh dengan hari pertama.
Por Fuera juga menegaskan akan beristirahat untuk mengumpulkan tenaga kembali.
Sementara itu, Valentino Rossi, juga memuji kinerja pemasok ban baru MotoGP, Michelin.
Meski memuji, The Doctor –julukan Rossi– memberikan imbauan agar pabrikan ban asal Prancis terus berbenah untuk kebaikan para pembalap.
Bersama dua puluh rider Rossi menyelesaikan tujuh sesi tes pramusim di Sirkuit Sepang, Malaysia pada Senin 01 Februari.
Dari ketujuh sesi yang dilakukan, rider berpaspor Italia mendapat hasil beragam.
Rossi memulai sesi pertama dengan menjadi yang tercepat.
Rider “gaek” tersebut sempat menduduki posisi tujuh pada sesi empat, lima dan enam.
Namun pada sesi pamungkas, Rossi berhasil menempati posisi dua.
Selain mencoba ban Michelin, perangkat elektronik baru buatan Magnetti Mareli dari Dorna juga ikut dites. Masih ada dua hari lagi bagi rider MotoGP untuk menguji motornya di Sirkuit Sepang.
“Michelin sudah jauh lebih berkembang. Putaran ban belakang juga tak terlalu buruk. Namun, Michelin harus memperbaiki sedikit felling di ban depan,” jelas Rossi seperti mengutip dari Motorsport, Selasa, 02 Februari 2016.
Rossi menegaskan saat ini waktu menjadi hal yang sangat krusial untuknya.
Karena, bukan hanya untuk mendapatkan feeling membalap dengan motor baru, ia juga harus melakukan perkembangan di motor barunya tersebut.
“Waktu memegang peranan penting karena kami harus mengerjakan segala sesuatu terutama di elektronik.”
“ Saya juga menyesuaikan diri dengan motor baru, feelingnya tidak buruk, tapi untuk saya ini saya tak bisa menentukan apakah itu bagus atau tidak,” jelasnya seperti dikutip dari Speedweek.
Pada delapan sesi tes yang dilakukan, Rossi mencoba tidak hanya satu tipe motor tetapi dua.
Pada sesi perdana ia sukses menjadi yang tercepat mengungguli rivalnya seperti Jorge Lorenzo dan Marc Marquez. Akan tetapi di sesi terakhir, ia hanya menempati posisi kedua pembalap tercepat.
“Motornya sama seperti 2015. Kami menggunakannya untuk beberapa putaran untuk mendapatkan feeling yang bagus.”
“ Kami memiliki dua varian motor, yang pertama modelnya mirip dengan 2015. Sementara satu lagi memiliki beberapa modifikasi,” ujar Rossi