“Ada yang kontroversial di Marina Bay Sircuit,” tulis Agus Rinadi, kontributor “nuga.co,” usai lomba balapan Formula One GP Singapura. “Sebastian Vettel disoraki fans Ferarri usai memenangi lomba. Anehnya, Vettel balas menyoraki para publik Ferarri. Ini amat mengejutkan karena baru pertama kali seorang juara kehilangan kontrol diri,” lapor Agus dalam surat elektroniknya dari Singapura, Minggu larut malam WIB.
Sebastian Vettel memang berhasil merampungkan ambisinya dengan mencetak “hattrick” di tiga seri terakhir balapan Formula One dengan menaiki puncak podiumnya di GP Singapura. Kemampuan Vettel ini mendapat apresiasi dari penggemar lomba “jet darat” itu. Ia diprediksi akan mampu mempertahankan predikatnya juaranya di musim ini.
Tapi, di Marina Bay, pebalap Red Bull Racing itu tampil kontroversial dan menjadi bahan sorakan tak mengenakkan dari sejumlah suporter saat berdiri di podium utama. Hal serupa juga sebelumnya terjadi di Monza, akhir pekan lalu, tapi Vettel berhasil mengontrol penampilannya dengan bersikap diam.
Tapi di Singapura, ketika sorakan itu berulang, Vettel mulai gerah dengan sorakan yang bikin panas telinga. Vettel pun membalas dengan mengejek balik para penonton yang diketahui dari fans Ferrari itu, “Sepertinya mereka selalu melakukan tur untuk mengejek di tiap seri,” cerocos Vettel dengan nada kesal usai turun dari panggung.
“Memang tidak menyenangkan tapi jika Anda lihat sekitar tribun, ada banyak fans yang berpakaian merah karena Ferrari, punya tradisi kuat lebih sukses dari tim manapun,” lanjutnya, sebagaimana disadur DNAIndia, Senin, 23 September 2013.
“Tapi saya mulai menyadari, ada banyak pula suporter yang berpakaian biru, warna Red Bull, itu artinya kami juga melakukan pekerjaan hebat dalam hal pembangunan tradisi. Mereka fans Ferrari cukup emosional ketika tak menang dan mereka tak suka karena sudah menghabiskan banyak uang, baik di Monza maupun berperjalanan udara ke Singapura. Selama mereka tetap mencemooh, selama itu pula kami tampil hebat,” ejek Vettel lagi.
Sebelum naik panggung juara dan disoraki fans Ferrari, Vettel mengaku menikmati hasil kerja keras segenap timnya yang membuat mobilnya tetap kompetitif di garasi siang dan malam.
“Tidak mudah untuk menjalani akhir pekan ini tapi saya sangat senang, begitupun tim yang juga bisa bangga dengan kerja keras mereka. Di sini, kami punya ritme yang unik, para mekanik terjaga sampai tibanya jam malam, memeriksa segala yang ada di mobil,” imbuhnya.
“Usaha tim begitu besar dan hasilnya kami menang hari ini di mana kami punya kemewahan kendali balapan di beberapa fase. Semuanya karena kerja siang-malam dan komitmen dari semua orang di tim,” tuntas Vettel.
Sebastian Vettel berhasil keluar sebagai pemenang pada Formula One GP Singapura, dan dengan kemenangan ini, Pembalap Red Bull tersebut semakin nyaman di puncak klasemen pembalap.
Dalam balapan yang berlangsung di Marina Bay Street, Vettel memulai balapan dari posisi pertama dengan dibayangi oleh Nico Rosberg di posisi kedua. Vettel sempat tersalip oleh pembalap Mercedes tersebut pada tikungan pertama.
Akan tetapi, jawara bertahan F1 ini berhasil merebut posisi terdepan. Sedangkan, Alonso yang membela Ferrari berhasil melejit ke posisi ketiga usai memulai balapan dari posisi ketujuh.
Memasuki lap ke-25, safety car memasuki lintasan karena terjadi kecelakaan yang menimpa Daniel Ricciardo karena menabrak pembatas di tikungan ke-17. Kembali ke balapan, Vettel semakin melaju di barisan depan.
Bahkan pada lap ke-39, dirinya berhasil unggul dengan waktu 18,7 detik dari pembalap di belakangnya. Pada lap ke-46, Vettel berhasil mencatatkan waktu tercepat dengan waktu 1 menit 48,574 detik.
Dominasi Vettel pun semakin tidak tertandingi hingga balapan selesai, di posisi kedua ada Alonso. Kimi Raikkonen akhirnya menguasai posisi ketiga, padahal dirinya tengah didera cedera punggung dan memulai balapan dari posisi ke-13.
Sementara itu, Nico Rosberg berhada di urutan keempat dengan disusul oleh rekan setimnya di Mercedes, Lewis Hamilton. Kemenangan ini membuat Vettel berada di puncak klasemen dengan raihan 272 poin.