Site icon nuga.co

Yamaha Tuding Lorenzo Pengkhianat

Yamaha tidak akan memakai Jose Lorenzo lagi sebagai tandem Valentino Rossi di musim balapan mendatang karena sudah “mengurang-ajari” “The Doctor” lewat komentarnya yang memihak Marquez dan Repsol Honda.

“Silakan dia memilih tim mana. Kami tak ingin ada pengkhianat di dalam tim. Dia tak mampu menahan diri dan menjatuhkan teman hanya untuk sebuah predikat juara,” tulis Yamaha dalam rilis terbarunya yang disampaikan ke media Kamis, 29 Oktober 2015.

Kerjasama Yamaha dengan Jorge Lorenzo telah berlangsung selama lima tahun

Rilis Yamaha yang dikutip oleh laman situs “san marinomotorace,” itu menuding Lorenzo merupakan satu-satunya orang dari kubu Yamaha yang ikut menyudutkan Rossi usai insiden ‘tendangan’ terhadap pebalap Repsol Honda, Marc Marquez, di MotoGP Malaysia.

Usai balapan, Lorenzo menganggap hukuman yang didapat Rossi terlalu enteng.

Loronzo dengan entengnya mengatakan, Rossi seharusnya mendapatkan hukuman lebih dari sekadar penalti tiga poin.

“Rossi menjatuhkan Marquez hingga tak mendapatkan poin. Tapi Rossi mendapatkan 16 poin. Saya pikir ini bukan keputusan yang tidak adil dan mungkin karena namanya, Rossi tidak mendapatkan keputusan lebih buruk kali ini,” ujar Lorenzo.

Seperti dikutip dari Auto Evolution, Yamaha tidak senang dengan pernyataan Lorenzo, yang saat ini hanya tertinggal tujuh poin dari Rossi dalam perebutan gelar juara dunia MotoGP 2015.

Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, tak bisa menyembunyikan rasa kesalnya dengan sikap Lorenzo.

“Yamaha sudah mempertimbang tidak menggunakan jasa Lorenzo untuk musim 2016.”

Jarvis menganggap sikap Lorenzo tidak bisa diterima. Yamaha sendiri sempat melakukan pembelaan terhadap Rossi dengan melakukan banding hukuman yang diberikan race director MotoGP, meski Jarvis menyatakan tindakan The Doctor adalah salah.

“Tugas kami adalah melindungi pebalap. Meski kami tidak menampik gerakan Rossi adalah sesuatu yang tidak ingin kita lihat di MotoGP, secara bersamaan hukuman Rossi terlalu berlebihan, terutama Rossi bukan pebalap yang bikin banyak masalah,” ujar Jarvis seperti dilansir Crash.net.

Kontrak Lorenzo bersama Yamaha baru akan berakhir setelah musim depan.

Sebelumnya, pebalap asal Spanyol itu sempat dikabarkan akan hengkang ke Ducati

Kritik keras yang dilayangkan Lorenzo kepada Rossi membuat Yamaha gusar.

Seperti dimuat Autoevolution, Movistar Yamaha dikabarkan tak senang dengan reaksi Lorenzo yang cenderung membela Marquez pada kejadian tersebut.

Hal itu sudah terlihat ketika keduanya tak saling tegur sebelum naik ke podium. Padahal, mereka berdiri bersebelahan.

Pihak Tim Garpu Tala yang tak senang atas apa yang dilakukan oleh X-Fuera dikabarkan mulai memikirkan untuk menendang Lorenzo dari tim.

Selain karena respons yang berlebihan, hal itu bisa merusak atmosfer tim pada musim depan.
Keberadaan Lorenzo di tim mulai dipertimbangkan musim depan.

Bukan tak mungkin konflik antara Rossi dan Lorenzo layaknya di lima musim lalu mencuat kembali.

Saat itu bahkan paddock keduanya harus dipasang papan pembatas agar strategi masing-masing pembalap tak bocor.

Lorenzo memang begitu vokal merespons insiden tersebut. Ia dengan keras memprotes tindakan Rossi yang diduga menjatuhkan Marquez secara sengaja dengan menggunakan kakinya.

Respons Lorenzo yang begitu menggebu-gebu didasari oleh peta persaingan perebutan gelar MotoGP yang memang tinggal menyisakan dirinya dan Rossi.

Peluang Lorenzo untuk meraih gelar terbuka lebar di GP Valencia, sebab Rossi harus memulai race dari posisi paling buncit dan minimal harus finis di posisi kedua untuk mengamankan gelar.

Dalam komentar lainnya Yamaha menuduh Marc Marquez terlebih dulu menyerang Rossi dengan berbagai manuver berbahaya.

Menurut Managing Director Movistar Yamaha, Lin Jarvis, tak satu pun manuver The Baby Alien dilakukan secara ilegal.

Akan tetapi, yang jadi pertanyaan besar untuknya adalah apa tujuan Marquez melakukan hal tersebut kepada The Doctor.

Jika menilik papan klasemen sementara, perebutan gelar juara telah mengerucut ke dua nama saja yakni Rossi serta rekan setimnya, Jorge Lorenzo.

Marquez yang peluangnya sudah tertutup untuk meraih gelar seharusnya tak melakukan provokasi kepada Rossi karena tak memengaruhi apa pun untuknya.

“Jika Anda menganalisis balapan secara detail dan mempelajari manuver yang dilakukan Marc, tak ada sama sekali hal illegal yang ia lakukan.”

” Namun saya pikir, kita harus melihat gambaran besarnya. Apa sebenarnya motivasi dia pada race itu dan apa tujuannya mengganggu Rossi,” cetus Jarvis melansir Speedweek.

“Apa yang ia lakukan membuat frustrasi Valentino. Dia melakukan manuver yang seharusnya tak ia lakukan. Sayangnya, dia menyentuh kaki Valentino dan membuatnya terjatuh,” sambung Jarvis singkat.

Exit mobile version