Site icon nuga.co

Yamaha Ultimatum Lorenzo Teken Kontrak

Yamaha Movistar memberi ultimatum kepada pebalapnya asal Sppanyol, yang musim lalu menjuarai MotoGP, Jorge Lorenzo, untuk menekan kontrak baru dipertengahan musim ini tanpa harus menyinggung kontrak yang sudah ditandatangani Valentino Rossi.

Seblum “ancaman” ini, Lorenzo berulah dengan menyindir “kecepatan” Rossi meneken kontrak dan menyindir sang “The Doctor” tidak laku lagi.

Ancaman Yamaha Movistar ini disampaikan secara resmi dalam rilis yang dikirim ke manajemen Lorenzo karena sang pebalap yang memenangkan seri lomba pertama di Losail dua pekan lalu mengabaikan sodoran kontrak baru yang sudah ditangannya.

Movistar Yamaha memang mengalah untuk tidak terburu-buru mendapatkan tanda tangan Jorge Lorenzo untuk perpanjangan kontrak.

Manajer Lorenzo, Albert Valera, mengatakan kliennya punya waktu hingga pertengahan musim MotoGP 2016.

Lorenzo hingga kini belum juga mengambil keputusan terkait tawaran kontrak baru dari Yamaha, sementara rekan setimnya, Valentino Rossi, sudah setuju memperpanjang kontrak hingga 2018.

Hubungan yang tidak harmonis dengan Rossi diklaim sejumlah pihak yang membuat Lorenzo berpikir keras untuk bertahan di Yamaha. Pebalap asal Spanyol itu dikabarkan sedang menjadi incaran Ducati.

Valera mengatakan Yamaha memberi batas waktu kepada Lorenzo untuk mengambil keputusan. Namun, Valera memastikan Lorenzo masih punya waktu yang panjang sebelum mengambil keputusan.

“Yamaha memberikan deadline. Tapi, kami punya batas waktu yang cukup panjang, setelah balapan di Jerez atau bahkan Le Mans. Selain itu pihak Yamaha mengerti kalau Lorenzo butuh waktu untuk mengambil keputusan,” ujar Valera seperti dilansir Motorsport.com.

Valera membantah Lorenzo sudah mendapat tawaran dari tim lain, termasuk Ducati. Valera juga mengatakan keputusan menunda perpanjangan kontrak bukan berarti Lorenzo sudah tidak betah di Yamaha.

“Sekarang sepertinya tidak memperpanjang kontrak sebelum musim berjalan adalah sesuatu yang tidak normal. Tapi, kondisi itu tidak benar,” ucap Valera.

“Pebalap Honda dan Ducati juga tidak mendapatkan tawaran kontrak baru atau dari tim lain. Hal yang normal adalah melakukan negosiasi setelah lima atau enam seri, bukan menandatangani kontrak sebelum musim berjalan,” sambungnya.

Sementara itu , Valentino Rossi mengungkapkan alasannya untuk mengubah rencana dengan memperpanjang kontrak bersama Movistar Yamaha sebelum musim MotoGP 2016 berjalan.

Rossi hampir pasti pensiun dari MotoGP bersama Yamaha setelah memperpanjang kontrak dengan tim asal Jepang itu hingga 2018.

Penandatangan kontrak dilakukan The Doctor sebelum seri pembuka musim ini GP Qatar

Keputusan Rossi untuk menerima tawaran perpanjangan kontrak dari Yamaha terbilang mengejutkan.

Pasalnya, pebalap asal Italia itu sempat mengatakan akan menunda perpanjangan kontrak hingga pertengahan musim.

Rossi mengaku ingin melihat apakah dirinya tetap kompetitif bersama Yamaha musim ini sebelum melakukan penandatanganan kontrak.

Namun, ketika Yamaha menyodorkan kontrak baru sebelum musim berjalan, Rossi langsung menerimanya.

“Saya berpikir untuk menunggu setelah sejumlah balapan, saya ingin melihat apakah saya cukup kompetitif. Selain itu, biasanya di posisi seperti ini Anda akan mengambil keputusan seputar Juni,” ucap Rossi seperti dilansir Autosport.

“Saya berbicara dengan Yamaha setelah tes dan mereka bilang akan senang jika saya tetap di tim ini. Di pikiran saya juga ingin bertahan. Ketika itu kontrak hampir siap. Mereka bilang, ‘kenapa harus menunggu?’ dan saya menjawab, ‘saya setuju’. Akhirnya kami melakukannya.”

Direktur pelaksana Movistar Yamaha, Lin Jarvis, mengatakan Rossi langsung merespons positif ketika mendapat tawaran kontrak baru. Jarvis mengaku Yamaha dan Rossi memiliki visi yang sama.

“Saya pikir seperti harapannya dan harapan kami, ini akan menjadi kontrak terakhirnya di MotoGP. Tapi, jangan menutup semua kemungkinan, itu yang kita pelajari dari karier Rossi yang bertahan hingga saat ini,” ucap Jarvis.

Yamaha juga menyodorkan kontrak baru kepada rekan setim Rossi, Jorge Lorenzo, namun juara bertahan MotoGP itu belum mengambil keputusan.

Exit mobile version