Aplikasi Tik Tok dipastikan sudah diblokir karena terdapat banyak konten negatif di platform tersebut.
“Banyak kontennya yang negatif, terutama bagi anak-anak,” ujar Menteri Kominfo Rudiantara.
“Ada yang tidak senonoh, tidak mendidik, pokoknya tidak pantas untuk anak-anak.”
Rudiantara mengaku telah melakukan koordinasi mengingat banyak pengguna aplikasi Tik Tok adalah anak-anak.
Selama sebulan terakhir, Kemenkominfo telah mengawasi Tik Tok dan menerima laporan dari masyarakat .
Di samping itu, terdapat juga sejumlah petisi di situs change.org yang meminta untuk memblokir Tik Tok.
Lebih lanjut, Rudiantara mengatakan Kominfo melakukan pendekatan yang serupa dengan yang pernah dilakukan terhadap platform Bigo.
“Waktu itu Bigo merespons cepat. Ada sekitar 40 orang yang membersihkan konten Bigo untuk Indonesia sampai sekarang, makanya dibuka lagi,” ujarnya.
Ia menyebut, jika Tik Tok membersihkan konten dan menjamin untuk terus menjaga kebersihan kontennya, maka Kemenkominfo bisa kembali membuka aksesnya di Indonesia.
Hingga saat ini, Kemenkominfo mengklaim belum mendapat tanggapan dari pihak Tik Tok terkait pemblokiran ini.
Sebelum diblokir aplikasi video musik Tik Tok menjadi perbincangan hangat .
Aplikasi ini nyatanya dinilai banyak orang membawa hal-hal negatif.
Untuk mengejar jumlah like yang banyak, para remaja ini bukannya melakukan kreativitas malah melakukan sebuah aksi yang membuat geleng-geleng kepala.
Jengah dengan tingkah laku pengguna Tik Tok yang menghilangkan esensi kreativitas , masyarakat mendesak untuk memblokir aplikasi Tik-Tok.
Melalui situs change.org, petisi “Blokir Aplikasi Tik Tok” sudah dibuat sejak tiga minggu lalu.
“Mereka generasi kita, mari kita lindungi dari aplikasi yang bisa menimbulkan keterbelakangan mental generasi muda. Blokir Sekarang, Sebelum menjadi penyakit mental di masa mendatang,” tulis Rizky dalam petisi itu.
Ambil saja salah satu contoh tren di Tik Tok, dalam aplikasi itu pengguna Tik Tok mencampurkan air deterjen cair, deterjen bubuk, cairan pencuci piring, bahkan mencampurkan ketiganya. Deterjen dalam gelas ini lantas seolah-olah seperti diminum lantaran isinya berkurang saat direkam.
Tapi diakhir video para pembuat video menunjukkan bahwa sebenarnya gelas yang digunakan sudah dibolongi, sehingga mereka tidak benar-benar meminumnya.
Namun hal ini menimbulkan kekhawatiran bahwa pengguna yang lebih muda malah menyalah artikan aksi ini dan benar-benar meminum deterjen tersebut.
Tak hanya itu baru-baru ini juga terdapat video viral di media sosial yang memperlihatkan dua bidan yang bermain aplikasi Tik Tok sambil menggendong bayi.
Tak hanya itu, mereka bahkan mempermainkan wajah bair itu mengikuti irama musik Tik Tok. Mereka diduga bekerja di salah satu klinik rumah sakit di kawasan Tambun, Bekasi.
Tak jarang pengguna Tik-Tok juga menggunakan baju minim yang memamerkan aurat sembari berjoget eksotis mengikuti irama.
Akar masalahnya sama dengan Bigo, untuk mengejar jumlah penonton.
Nama Prabowo Mondardo, beken dengan nama Bowo Alpenliebe juga melambung karena aplikasi Tik Tok.
Bahkan ia kini sudah memiliki basis fans yang rela mendirikan agama dengan Bowo sebagai Tuhannya. Hal ini disampaikan oleh salah satu lewat postingan foto dengan Bowo di Facebook.