Site icon nuga.co

Facebook Rilis Aplikasi “Breaking News”

Setelah berbulan-bulan diselimuti kabut misteri dan pemberitaan yang menyesatkan, Facebook memastikan peluncuran aplikasi breaking news yang berisikan berita dari berbagai media.

Seperti ditulia laman situs “The Verge,”Jumat, 06 November 2015, aplikasi breaking news milik Facebook ini nantinya akan dinamakan Notify.

“Aplikasi ini berdiri sendiri alias tidak dibuat menyatu bersama dengan aplikasi Facebook lainnya.

Di awal peluncurannya, seperti diungkapkan seorang petinggi Facebook, yang dirumorkan akan berlangsung pada minggu depan, sudah ada berbagai media menyatakan minatnya untuk bergabung.

Di antaranya adalah Vogue, Mashable, The Washington Post, dan CNN.

Aplikasi Notify sendiri akan mengizinkan pengguna untuk berlangganan berita dari media yang ada di aplikasi tersebut.

Nantinya, setiap ada berita yang dilansir oleh media tersebut, pengguna akan langsung mendapatkan notifikasi via Notify.

Dengan cara seperti ini, aplikasi Notify bisa saja menjadi portal atau pengepul berita.

Sebelumnya, upaya Facebook untuk bermain di dunia media sudah diwujudkan melalui fitur Instant Article.

Fitur tersebut menjadi satu dengan aplikasi Facebook mobile.

Efeknya adalah membuat berita-berita dari para penerbit rekanan mereka dapat dibuka sepuluh kali lebih cepat dibandingkan dengan membukanya di laman web resmi penerbit itu.

Facebook bukanlah satu-satunya jejaring sosial yang bermain di dunia media.

Sebelum adanya kepastian tentang peluncuran “breaking news” ini Facebook memang dikabarkan sedang membuat sebuah aplikasi khusus untuk berita terbaru pada para penggunanya.

Bagi raksasa jejaring sosial tersebut, aplikasi semacam itu berguna karena bisa membantu meningkatkan konsumsi berita dari linimasa mereka.

Aplikasi tersebut membuat para penerbit yang bekerja sama dengan Facebook bisa menulis teks seratus karakter.

Selain itu, disematkan juga sebuah URL menuju situs mereka.

Namun Facebook membatasinya, URL yang bisa disematkan harus berasal dari halaman web asli penerbit.

Dengan kata lain, URL yang berasal dari sumber lain, baik sosial media atau laman lain tidak akan bisa dipakai di sana.

Sedangkan dari sisi pengguna, Facebook menawarkan sebuah aplikasi yang dapat diunduh dan berfungsi untuk berlangganan berita dari penerbit-penerbit tertentu.

Aplikasi akan menunjukkan pemberitahuan bila penerbit yang diikuti mengirimkan update informasi.

Memperhatikan detil desas-desus itu, dapat disimpulkan aplikasi breaking news mirip kombinasi antara Twitter dengan Flipboard.

Facebook mengumpulkan sumber-sumber berita atau agregasi kemudian mengirimkan pesan dengan karakter terbatas yang berisi URL.

Strategi tersebut, jika benar dibuat, mungkin saja bakal membantu Facebook merayu penerbit untuk bekerja sama.

Ditambah lagi mereka memiliki fitur Instant Article, yang mempercepat loading berita khusus penerbit pilihan mereka.

Namun belum diketahui apakah breaking news akan menyatu dengan Instant Article.

Facebook sendiri menolak berkomentar. Sementara itu sumber yang dekat dengan rencana tersebut mengatakan breaking news kini sudah diuji coba dalam status alpha.

Memperhatikan detil dapat disimpulkan aplikasi breaking news mirip kombinasi antara Twitter dengan Flipboard.

Facebook mengumpulkan sumber-sumber berita atau agregasi kemudian mengirimkan pesan dengan karakter terbatas yang berisi URL.

Strategi tersebut, jika benar dibuat, mungkin saja bakal membantu Facebook merayu penerbit untuk bekerja sama.

Ditambah lagi mereka memiliki fitur Instant Article, yang mempercepat loading berita khusus penerbit pilihan mereka.

Namun belum diketahui apakah breaking news akan menyatu dengan Instant Article. Facebook sendiri menolak berkomentar.

Sementara itu sumber yang dekat dengan rencana tersebut mengatakan breaking news kini sudah diuji coba dalam status alpha.

Exit mobile version