Google , menurut sebuah informasi, sedang memasuki tahapan baru dalam pengambangan sebuah proyek rahasia untuk menghadirkan streaming aplikasi Android melalui sebuah Web browser.
Laman situs “phone arena,” Sabtu, 20 Juni 2015, mengungkapkan, proyek rahasia yang dijalankan Google itu, nantinya, akan memudahkan para pengguna Android mengaktifkan langsung streaming aplikasi dan bukan men-download langsung aplikasi tersebut, seperti sekarang ini.
Kemungkinan streaming aplikasi yang dimaksudkan adalah mendapatkan aplikasi melalui sebuah web browser.
Untuk menjalankan proyek ini, kabarnya Google telah menggandeng start-up Agawi dalam pengembangan sistem tersebut.
Sumber informasi menyebutkan bahwa Agawi telah melakukan kolaborasi dengan Nvidia, dan pernah tergabung dalam pengembangan Grid. Sebuah layanan penyimpanan berbasis cloud, serta permainan dengan grafis yang baik.
Bersamaan dengan dimulainya proyek aplikasi streaming itu, Google sendiri sedang melakukan misi rahasia lainnyadengan mengakuisisi Agawi.
Agawi merupakan perusahaan IT yang khusus berkonsetrasi di bidang streaming aplikasi pada perangkat mobile.
Bila mereka mampu mengakuisi Agawi pekerjaan membuat sebuah layanan aplikasi streaming akan jauh lebih mudah.
Bila misi ini terwujud pengguna yang akan mengakses sebuah aplikasi tidak perlu mengunduh dan menginstalnya.
Google akan menyediakan beragam aplikasi melalui layanan cloud.
Walau pun dihebohkan dijagad maya Google pun cenderung menutup mulut terkait tujuan mereka dalam mengakuisisi Agawi.
“Tim Agawi sudah resmi bergabung dengan kami. Mohon maaf, kami tidak bisa menyebutkan alasan lebih detail tentang proses akuisisi ini,” ungkap Google.
Melihat apa yang telah dilakukan Google ini, maka tidak salah jika para praktisi IT berspekulasi bahwa Google akan segera membuat misi rahasia untuk mengembangkan aplikasi streaming.
Seperti yang sudah kita ketahui, berbagai hal sudah dapat kita lakukan dengan layanan streaming, mulai dari mendengarkan lagu, video, hingga foto.
Jika hal ini benar terjadi di masa depan, tentu ini akan membuat media penyimpanan pada ponsel semakin hemat. Akan tetap dengan suatu syarat, ponsel kita harus terhubung ke internet setiap kita ingin menggunakan aplikasi yang diinginkan.
Sementara itu Google juga telah mengumumkan proyek baru lainnya bernama Project Glass.
Walau pun terjadi dualism pendapat dalam pengembangan proyek ini, satu kubu berpendapat teknologi tersebut merupakan sebuah misi penting untuk masa depan.
Sedangkan kubu kedua memandangnya secara sinis. Pasalnya ada kekhawatiran proyek ini hanya sebagai alat untuk menancapkan dominasi mereka dalam industri periklanan.
Google Glass sendiri mencoba secara efektif sebuah kacamata dengan integrasi teknologi di dalamnya dan sebuah baterai yang tersembunyi di dalamnya agar dapat berkerja berdasarkan kinerja komputer.
Secara sederhana, para penggunanya akan dapat mengakses komputer langsung dari kacamata yang mereka gunakan.
Walaupun terdengar aneh, Google mengklaim teknologinya ini dapat menjadi produk pertama yang mampu melakukan beberapa pekerjaan dengan baik.
Lalu kapan produk ini akan dirilis?
Kemudian apa perbedaan antara Google Goggles dan Google Glasses?
Goggle sendiri merupakan sebuah perangkat lunak. Sebuah aplikasi yang mampu melakukan pencarian web berbasis foto dan pemindaian.
Sementara Glass merupakan perangkat keras yang menjalankan program tersebut. Berdasarkan cara kerjanya, Glass akan menggunakan sebuah LCD transparan atau layar AMOLED untuk menampilkan beragam informasi ke hadapan bola mata penggunanya.
Teknologi inipun akan dilengkapi dengan sebuah kamera dan GPS. Dengan begitu Anda dapat mencari dan mendapatkan informasi hanya dengan memiringkan posisi kepala. Selain itu Google telah memberikan kemampuan untuk menggunakan perintah suara untuk melakukan beragam hal di dalamnya.
Beberapa informasi pun mengatakan bahwa Google menambahkan fitur WiFi dan Bluetooth ke dalam kacamata ini.
Kedua teknologi itu digunakan untuk mengirim gambar ke dalam layar.
Sedangkan induksi pada batang kacamata berfungsi sebagai pengirim suara dan memberikan getaran untuk mengkomunikasikan suara ke dalam telinga. Ini memang bukan penemuan teknolog terbaru, tetapi beberapa kritik tertuju kepadanya karena kemiripannya dengan headphone tradisional biasa.
Dalam hal spesifikasi, beberapa media menuliskan bahwa Google Glass akan menjalankan sistem operasi Android. Anda akan mendapatkan sebuah layar kecil di hadapan mata, sebuah sensor gerakan, GPS, dan konektivitas data 3G atau 4G.
Perangkat ini dapat terhubung dengan smartphone melalui jaringan WiFi atau Bluetooth melalui jaringan komputasi awan. Melalui kacamata ini Anda dapat mengetahui beragam informasi, mendapatkan navigasi, mengambil foto dan membagikannya. Semua hal tersebut dapat dilakukan dari hadapan bola mata Anda.
Pada dasarnya, proyek ini berusaha mendistribusikan realitas augmented melalui informasi yang revelan berdasarkan objek yang berada di hadapan penggunanya.
Sebagai contoh, kacamata tersebut dapat memberita Anda dimana lokasi restoran terdekat, mereservasi meja, mengundang kawan-kawan Anda untuk bergabung, dan menunjukkan arah kepada mereka. Beberapa media di Amerika Serikat merilis bahwa beberapa pegawai Google membocorkan harga teknologi canggih ini.