Google hari ini, Kamis, 08 Februari, tampil dengan doodle unik untuk merayakan hari ulang tahun Paula Modersohn-Becker
Paula Modersohn-Becker adalah seorang pelukis ekspresionis terkenal yang berasal dari Jerman
Karya-karyanya menjadi saksi keberaniannya, ketegasannya, dan ambisinya.
Temperamen Modersohn-Becker justru memberi pengaruh positif sepanjang kariernya. Sehingga walau kariernya singkat, dia menghasilkan banyak karya.
Paula Modersohn-Becker mengecap dunia pendidikan sejak dia masih kecil. Dia tumbuh besar di Dresden-Friedrichstadt.
Kemudian, dia memulai ikhtiar artistiknya sebagai mahasiswa di Breman, Jerman. Pada usia delapan belas tahun, Modersohn-Becker pindah ke Worpswede.
Di sana dia bertemu calon suaminya yang juga pelukis, Otto Modersohn.
Mereka akhirnya menikah
Namun, Paula Modersohn-Becker terus-menerus ingin belajar dan belajar lagi. Sehingga dia pun pindah ke Paris untuk belajar.
Tak mau pergi sendiri mengejar kariernya, Modersohn-Becker membujuk sembari mendesak kekasih hatinya untuk ikut ke Paris.
Pada tahun-tahun berikutnya, kehidupan pribadi Modersohn-Becker mengalami banyak perubahan. Namun, gejolak hidupnya itu justru memicunya untuk terus melukis.
Dia bahkan menghasilkan delapan puluh lukisan hanya pada awal abad lalu.
Masa hingar-bingar itu justru diperlukannya untuk terus berkarya. Keadaan itu membuatnya mampu melalui dua dekade pertama dalam hidupnya dengan tetap berkarya.
Paula Modersohn-Becker pun bergabung dengan ekspresionis seperti Pablo Picasso dan Henri Matisse.
Dia mengenalkan modernisme pada dunia. Modersohn-Becker sangat dikenal karena tegas menentukan pilihannya sebagai seniman.
Dia perempuan seniman pertama yang menggambarkan tokoh perempuan telanjang. Dia juga berani melukis perempuan yang menyusui anak-anak mereka. Modersohn-Becker gigih menolak pemikiran yang dianut perempuan pada masa itu. Alih-alih ikut dengan arus, dia justru terus mengeksplorasi. Modersohn-Becker lanjut melukis hal-hal bersifat tradisional yang sebenarnya memiliki nilai seni.
Google doodle hari ini mencerminkan gaya artistik Paula Modersohn-Becker dalam melukis. Google memuat lukisan-lukisan yang menggambarkan hal-hal sederhana atau sangat bersifat domestik. Namun, justru bernilai seni. Doodle ini diilustrasikan duo Golden Cosmos.
Pemilik nama asli Paula Becker ini pun meninggal 30 November seratus sebelas tahun lalu setelah melahirkan anak tunggalnya.
Tak heran jika Google merayakan Paula Modersohn-Becker. Dia pelukis yang lebih tertarik pada ekspresi perasaan batinnya daripada sekadar melukiskan realitas yang terlihat mata saja. Selamat ulang tahun Paula Modersohn-Becker!
Kehebatan Paula Modersohn-Becker adalah, ia pernah melukis dirinya sendiri tanpa busana.
Salah satu dari potret dirinya yang penuh emosional. Lukisan ini dibuat saat ulang tahun pernikahnnya yang keenam dan juga setahun sebelum ia meninggal dunia.
Dalam lukisan itu Paula Modersohn-Becker menulis tulisan bercat hijau zaitun di pojok kanan bawah kanvas. Ia menandai lukisan itu dengan inisial “PB”, untuk Paula Becker, nama gadisnya, mengabaikan Modersohn, nama yang dia dapatkan saat menikah.
Paula Modersohn-Becker berusia tiga puluh tahun saat ia melukiskan dirinya sendiri setahun sebelum meninggal
Wanita ini menikah dengan Otto Modersohn, seorang akademisi pelukis yang berusia sepuluh tahun lebih tua darinya.
Dalam lukisan tanpa busananya, Paula Modersohn-Becker melukis bukan sekadar potret diri yang tanpa busana (telanjang) melainkan sebuah deklarasi pembebasan. Tidak hanya dari ikatan dan tugas pernikahan. Akan tetapi sebagai gambaran dari apa yang ia rasakan kala itu.
Lukisan itu menggambarkan seperti Paula Modersohn-Becker sedang mengandung (hamil), akan tetapi sebenarnya ia tidak sedang mengandung dalam lukisan itu. Beberapa bulan sebelumnya dia menegaskan ia belum mau memiliki anak, terutama dengan Otto.
Independent.co.uk menyebutkan lukisan dirinya tanpa busana ini merupakan metafora untuk dirinya sendiri sebagai seniman muda. Yang untuk pertama kalinya dalam hidupnya ia bisa menciptakan dan melukis secara bebas sesuai dengan keinginannya.
Maksud seperti sedang hamil itu bukan melahirkan anak, melainkan dirinya yang dewasa, mandiri, dan artistik. Lukisan-lukisan tanpa busana umumnya disamarkan untuk menghindari tatapan “buruk” dari para pria. Namun dalam lukisannya, Paula Modersohn-Becker justru menciptakan bentuk baru, lukisan itu tampak hendak mengekspresikan seorang wanita yang mampu melindungi dirinya sendiri dari “perangkap” pernikahan. Menggambarkan wanita yang tidak memerlukan pria untuk melengkapinya.
Yang pada akhirnya, lukisan Paula Modersohn-Becker itu berujung pda kesetaraan hubungan antara pelukis pria dan wanita. Selama ini wanita dijadikan objek seksual dan merupakan model (lukisan) yang bisa dibeli dengan uang.
Hal yang menjadi anggapapan para pelukis pria kala itu. Namun melalui lukisan dirinya sendiri tanpa busana, Paula Modersohn-Becker membantah paham itu. Potret tanpa busananya secara implisit menunjukkan kepercayaan diri yang tinggi.
Dalam lukisannya ini, tidak sada objek eksploitasi seksual dan perampasan hak atas diri sebagai wanita yang mungkin “terjajah” seperti lukisan yang dibuat para seniman pria yang menggambarkan tatapan lukisan seorang wanita yang kososng.
Yang ia lukis menggambarkan seorang wanita yang berani menatap langsung dan tak kenal takut. Paula Modersohn-Becker melahirkan ekspresi akan dirinya yang baru tanpa rasa takut dan bernilai seni. Dia termasuk pelukis wanita pertama yang mengeksploitasi masalah ini.
Paula Modersohn-Becker pingsan karena emboli dan meninggal beberapa minggu setelah kelahiran putrinya..
Masa kecil Paula Modersohn-Becker berbarengan dengan apa yang disebut sebagai perdebatan nasional tentang akses perempuan terhadap pendidikan tinggi dan profesi liberal.
Ayah Paula Modersohn-Becker mendukung pendidikan dan menginginkan putrinya dapat mencari nafkah sendiri, karena ayahnya kala itu menganggap putrinya, Paula Modersohn-Becker akan menikah.
Sang ayah mendorong putra dan putrinya untuk bisa hidup mandiri meskipun diterpa banyak kritikan. Paula Modersohn-Becker mengikuti pelajaran seni dan pendidikan.
Dia menghadiri akademi menggambar dan melukis yang dikelola oleh Asosiasi Artis Wanita, tempat Kathe Kollwitz belajar.
Paula Modersohn-Becker menetapkan subjek seninya tidak hanya dalam konsteks historis dan sosiologis. Akan tetapi juga menarik gambaran tentang orang-orang yang terkait langsung dengan Paula Modersohn-Becker sendiri
Paula Modersohn-Becker merupakan tokoh aliran ekspresionisme dunia.
Google Doodle merayakan hari ulang tahun perempuan ini.
Karya Paula Modersohn-Becker, Girl with Flower Vases dikenang sebagai aksi meninggalkan linier tradisional menuju interpretasi yang Paula Modersohn-Becker sangat nyata akan perempuan telanjang.
Selain Paula Modersohn-Becker, inilah dua perempuan pelukis dengan aliran ekspresionisme yang berpengaruh.
Setidaknya itulah yang ditampilkan dalam pameran instalasi Ekspresionisme di Jerman dan Prancis: Dari Van Gogh ke Kandinsky di Museum Seni Los Angeles County empat tahun lalu.