Anda pemakai personal computer? Dan selama ini memakai sistem operasi chrome?
Nah, dalam rilis terbarunya Google meminta Anda untuk bersiap-siap meninggalkan sistem itu karena mereka akan meleburkan chrome menjadi satu kesatuan dengan Android.
Pekerjaan besar yang sudah dimulai Goggle sejak tahun lalu itu akan dirampungkan dalam dua tahun mendatang, 2017.
Natinya, Google hanya memiliki satu sistem operasi di pasar dan menjadikan Android sebagai OS dasar untuk semua perangkat jenis ponsel pintar, tablet, hingga PC.
Seperti dikutip “nuga” dari laman situs media terkenal “Wall Street Journal,” Senin, 02 November 2015, yang mendapatkan informasi dari sumber yang tak ingin disebut namanya, Google akan memperkenalkan versi awal dari OS Android terpadunya itu tahun depan.
Keputusan ini dinilai seharusnya bisa menyatukan upaya tim software perusahaan untuk semakin mengembangkan sistem operasinya agar lebih memikat para pengembang pihak ketiga.
Google sendiri telah menggabungkan tim kerja Chrome dan Android ke dalam satu payung divisi manajemen sejak tahun lalu.
Sistem operasi Chrome selama ini menjadi dasar peranti lunak yang berjalan di komputer konvensional dan perangkat PC Chromebook, sementara Android diperuntukan untuk perangkat seperti tablet dan ponsel pintar yang kemudian diperluas lagi untuk jam tangan pintar dan televisi.
Google pun nantinya akan mengganti nama komputer notebook Chromebook begitu perusahaan memasukan versi baru Android, namun memang belum ditentukan apa nama penggantinya.
Pihak Google menolak untuk memberi tanggapan soal keputusan ini
Sebelumnya, Google juga telah merilis versi baru dari Chrome yang membuat peramban penggunanya melaju lebih cepat dan memberikan baterai laptop hidup lebih panjang.
Sudah bukan rahasia lagi bahwa Chrome saat ini merupakan alat peramban yang paling banyak digunakan, namun tidak sempurna.
Chrome dianggap terlalu banyak mengambil memori baik versi komputer ataupun ponsel pintar yang berujung menguras baterai lebih cepat.
Jadi Google berusaha untuk mengatasi kedua masalah tersebut dalam update terbaru dari Chrome.
Untuk memperbaiki masalah kecepatan, Chrome kini akan mencari data yang tidak lagi digunakan di dalam memori komputer. Malah, bila saatnya tepat, data tak terpakai itu bisa dibuang oleh Google.
Google sebenarnya sudah melakukan ini di versi sebelumnya dari Chrome. Namun, misal Google tidak akan menunggu sampai benar-benar tidak terpakai, artinya Chrome akan agresif membersihkan memori yang tidak terpakai.
Versi sebelumnya Chrome mengambil data p pada waktu yang acak, kadang-kadang di tengah-tengah sebuah animasi atau video. Namun kini itu tidak akan terjadi lagi.
Fitur baru ini akan mengurangi penggunaan memori rata-rata antara sepuluh persen hingga empat puluh lima persen dalam beberapa kasus, kata Google dalam sebuah posting blog.
Selain itu, bila pengguna menginginkan pemulihan di tab secara otomatis Google akan memeriksa memori di komputer dan tidak akan memaksakan untuk membukanya.
Dengan secara otomatis berhenti mendukung sistem Flash yang tidak penting untuk operasi sebuah situs Google yakin bisa menghemat sampai lima belas persen dari baterai pengguna komputer.
Angka lima belas persen berasal dari pengujian laboratorium Google, tetapi perusahaan mengatakan jumlah tabungan baterai Anda akan tergantung pada sejumlah faktor, termasuk sistem operasi yang digunakan dan berapa banyak konten Flash pada situs web yang dikunjungi.
Google mengatakan akan mengaktifkan fitur yang untuk semua pengguna selama beberapa minggu ke depan.
Dalam kebijakan lainnya Chrome telah mengambil tindakan keras terkait dengan fitur yang paling seringkali dianggap mengganggu yakni memutar video secara otomatis atau autoplay.
Salah satu insinyur Chrome, Francois Beaufort, mengenalkan pendekatan terbaru dari Google Chrome, yaitu gerakan membungkam video autoplay.
Seringkali pengguna Chrome dikagetkan dengan audio yang muncul tiba-tiba di tengah-tengah berselancar di internet. Tidak hanya mengejutkan, fitur autoplay video juga seringkali dianggap mengganggu para pengguna Chrome.
Tahun lalu, Chrome mengenalkan fitur yang akan menginformasikan para pengguna Chrome dari tab mana audio berasal. Tahun ini, Chrome melakukan pendekatan yang lebih ekstrem.
Chrome memutuskan untuk tidak memutar video secara otomatis, selama video tersebut berada di tab yang sedang tidak dibuka.
Fitur autoplay akan berfungsi kembali begitu tab dimana video tersebut berada dibuka. Video akan langsung diputar tanpa meminta izin lebih lanjut kepada pengguna dan akan berhenti diputar pengguna mengganti tab.
“Ini berarti tidak akan ada lagi kasus ‘Darimana audio ini berasal?’ yang terjadi ketika iklan di salah satu tab yang anda buka diputar secara otomatis,” tulis Beaufort di sebuah pengumuman yang diunggah di Google Plus.
Pendekatan baru Chrome ini kemungkinan besar akan disambut dengan gembira oleh para pengguna Chrome.
Pasalnya, sejak tersebarnya video penembakan dan pembunuhan reporter Alison Parker dan juru kamera Adam Ward awal minggu ini, banyak orang telah menuntut dihapuskannya fitur autoplay.
Berkat fitur autoplay, banyak orang terpaksa harus menonton video yang sebenarnya tidak mereka kehendaki.