Site icon nuga.co

Instagram Akan Rilis Fitur Stiker Lirik Lagu

Sepertinya Instagram bakal meluncurkan inovasi baru lagi untuk penggunanya.

Setelah rilis stiker dan filter bertema Ramadan, sekarang Instagram bakal jejalkan fitur stiker lirik lagu.

Fitur ini pertama kali ditemukan oleh pengguna instagram Jane Manchun Wong.

Wong kemudian memperlihatkan temuannya itu di Twitternya.

Dia mendemonstrasikannya dalam lagu Rick Ashley yang berjudul Never Gonna Give You Up, dilansir dari The Verge

Sayangnya, fitur ini belum tersedia untuk negeri ini

Selain itu, belum ada kepastian kapan fitur ini bakal diluncurkan.

Instagram sepertinya ingin membuat semua layanan berada dalam satu aplikasi. Bahkan, fitur ini digadang-gadang bakal menyaingi TikTok.

Sebelumnya, Instagram sudah memperkenalkan fitur soundtrack yang bisa disematkan dalam story, Desember lalu. Pengguna bisa menambahkan lagu dengan beberapa gambar dan video.

Sebelumnya, Instagram mengumumkan kalau layanannya akan memblokir tagar (hashtag) berkaitan dengan konten yang menyebarkan informasi terkait anti-vaksin.

Adapun alasan Instagram memblokir tagar konten tersebut tak lain karena perusahaan tidak ingin penggunanya mengakses informasi yang keliru mengenai vaksin.

Instagram juga tidak ingin informasi seputar vaksin yang sudah diklaim salah oleh World Health Organization, Centers for Disease Control, dan beberapa organisasi lain, beredar luas di platform-nya.

“Jika ada tagar yang berkaitan dengan anti-vaksin, seperti #vaccines dan sejenisnya, atau jika ada tagar yang berkaitan dengan informasi yang salah seputar vaksin, kami tak segan akan langsung memblokirnya,” ujar pimpinan Public Policy Instagram Karina Newton.

Untuk sekarang dan ke depannya, Instagram akan mengulas unggahan seperti foto dan video yang berkaitan ke anti-vaksin dengan machine learning, agar tidak ada lagi konten serupa beredar dan bisa menimbulkan misinformasi di penggunanya.

Terlepas dari upaya memberantas konten anti-vaksin, Instagram dilaporkan berusaha untuk mengurangi peredaran informasi palsu atau hoaks. Hal ini sejalan dengan langkah yang dilakukan “saudaranya”, Facebook.

Dikutip dari Phone Arena, Facebook saat ini bekerja sama dengan lima puluh dua perusahaan untuk melakukan fact checks atau pemeriksaan fakta.

Jika ada konten yang terbukti palsu oleh salah satu fact checker, maka distribusi unggahan melalui News Feed si pembuat akan dikurangi.

Instagram pun menerapkan dasar kebijakan yang sama dengan Facebook.

“Pendekatan kami terkait informasi palsu sama dengan Facebook. Ketika kami menemukan informasi palsu, ketimbang menghapusnya, kami akan mengurangi distribusinya,” jelas juru bicara Instagram, Stephanie Otway.

Instagram pun dilaporkan tengah melakukan pengujian dengan fact checker. Mitra fact checker Instagram disebut sama dengan Facebook, termasuk Factcheck.org dan agensi berita seperti Associated Press.

Adapun dengan adanya pemeriksaan fakta itu, unggahan yang ditandai Instagram akan dihapus dari tab Explore dan laman pencarian tagar. Namun akan tetap ada di laman yang membuat unggahan.

Langkah tersebut akan membatasi jumlah pembaca unggahan-unggahan polarisasi semacam itu.

Menurut laporan The Verge, selain membatasi penyebaran konten hoaks, Instagram juga memiliki fitur tambahan seperti pop-up yang akan muncul ketika pengguna mencari topik seperti anti-vaksin. Topik ini sering digunakan untuk menyebarkan hoaks.

Exit mobile version