Laman situs “recode,” Selasa, 03 November 2015, menuduh Instagram mencontek trik dari Twitter dan Snapchat pada aplikasi media berbagi fotonya karena memperlihatkan fitur yang sangat mirip.
Fitur tersebut berupa sebuah kumpulan kurasi konten yang terkait dengan momen tertentu.
Sebagai contoh dari hasil contekan itu berasal dari foto-foto dan video singkat terkait perayaan halloween lalu.
Fitur tersebut, seperti ditulis “recode,” baru terlihat oleh pengguna Instagram di Amerika Serikat, meski tidak menutup kemungkinan untuk dirilis di negara lainnya.
Bentuknya berupa sebuah notifikasi yang muncul di bagian teratas linimasa Instagram ketika pengguna baru membuka aplikasi tersebut.
“Watch Halloween’s Best Videos,” demikian tertulis di bagian notifikasi itu.
Jika pengguna menyentuh notifikasi, maka akan muncul sebuah deretan video yang dikurasi oleh tim internal Instagram.
Uniknya video-video tersebut tampil penuh, tanpa ada pembatas di tepi, dskripsi teks, atau hitungan love yang sudah didapat.
“Ini adalah cara baru untuk turut merasakan sebuah peristiwa besar yang terjadi, terutama melalui mata para anggota komunitas Instagram,” ujar juru bicara media berbagi foto tersebut.
Fitur seperti ini sebenarnya bukan ide eksklusif Instagram. Sebelumnya sudah ada fitur serupa yang diterapkan di Twitter serta Snapchat.
Di Twitter, bentuknya berupa sebuah tab Moment.
Layanan microblogging ini memperkenalkannya ke publik pada awal bulan lalu, kendati baru bisa dirasakan di negara tertentu saja dan belum sampai ke Indonesia.
Media sosial yang pertama kali menerapkan fitur seperti di atas adalah Snapchat. Aplikasi chatting tersebut menamainya Live Stories dengan isi berupa kurasi konten Snapchat yang terkait peristiwa offline.
Wajar saja bila ketiga media sosial tersebut bermain dengan sejumlah fitur yang mirip.
Ketiganya sama-sama punya masalah, yaitu soal menata berbagai variasi konten penggunanya agar bisa memberikan keuntungan baru.
Setidaknya dengan cara kurasi dan membungkus ulang event offline, mereka bisa mulai menawarkannya pada brand tertentu.
Sebelumnya, dalam sebuah rilisnya dalam blog resminya, Twitter mengumumkan telah meluncurkan fitur tambahan filter foto ala Instagram untuk aplikasinya di perangkat mobile.
Fitur ini sudah tersedia di update terbaru aplikasi Twitter untuk iPhone dan ponsel berbasiskan sistem operasi Android.
Untuk saat ini, filter yang tersedia masih belum terlalu banyak. Hanya tersedia 8 filter di layanan baru ini, seperti “Black & White”, “Vintage”, dan “Gritty”.
Selain dapat digunakan untuk mempercantik foto, layanan baru ini juga mengizinkan pengguna untuk melakukan beberapa fungsi editing sederhana, seperti crop dan zoom.
Twitter juga memberikan fitur “auto-enhance”. Fitur ini dapat digunakan untuk menyeimbangkan pencahayaan dan warna yang ada di sebuah foto.
Dikutip dari Engadget, untuk menghadirkan layanan ini, Twitter bekerja sama dengan Aviary, perusahaan penyedia software editing foto. Selain hadir di Twitter, layanan Aviary juga dapat ditemukan di situs berbagi foto Flickr.
Dari berita sebelumnya, diketahui Instagram sepenuhnya mematikan integrasi layanannya dengan Twitter Cards, sebuah teknologi yang dipakai Twitter untuk menampilkan konten multimedia dalam sebuah tweet.
Pengguna Instagram masih bisa mempublikasi fotonya di Twitter versi web maupun mobile.
Tetapi, foto tersebut akan muncul di timeline. Yang tampak di linimmassa hanyalah tautan URL ke situs resmi Instagram.
Setahun sebelumnya justri Twitter yang dituduh meniru fitur filter untuk mengubah foto seperti yang ada di Instagram.
Fitur ini akan tersedia untuk aplikasi Twitter di iOS dan Android.
Filter dapat diaktifkan setelah foto diunggah ke tweet dengan memilih gambar, lalu tekan pada gambar maka aplikasi sunting foto akan tampil. Ada preview dari setiap filter yang ditampilkan, sedangkan menu filter tampil dalam thumbnail di bagian bawah, seperti di Instagram.
Selain itu, semua filter juga dapat disesuaikan dan menampilkan slider yang memungkinkan pengguna untuk menyesuaikan kekuatan filter.
Tidak seperti Instagram, sebagian besar filter Twitter tidak tampil dengan kekuatan penuh secara default, meskipun dapat disesuaikan hasilnya seperti yang diinginkan oleh pengguna.
Twitter meluncurkan filter foto pertamanya apda tahun 2012 setelah Instagram berhenti mendukung kartu Twitter, yang memungkinkan Instagram menampilkan foto di dalam linimasa pengguna Twitter, seperti yang dikutip dari situs mashable.com.