Setelah beroperasi selama lebih dari tiga tahun, Instagress,, salah satu penyedia jasa bot milik Instagram pekan ini dipastikan tutup .
Langkah ini diambil Instagram sebagai komitemnya memerangi aktivitas akun palsu.
Dan, Instagress termasuk salah satu penyedia layanan pihak ketiga yang disasar.
“Atas permintaan Instagram, kami terpaksa menutup layanan web yang telah banyak membantu Anda di Instagram. Kami sangat sedih tapi tak ada yang bisa dilakukan,” tulis Instagress di laman situsnya, hari ini, Sabtu, 22 April.
Bot Intsagress sebelumnya memungkinkan akun pengguna untuk memberikan “like” dan berkomentar di posting orang lain secara otomatis.
Meningkatkan engagement dengan sesama pengguna lewat cara ini terbukti efektif mendongkrak jumlah follower.
Instagress mengiklankan layanannya sebagai sarana untuk “membuat pasukan robot, klon dari Anda sendiri dengan ketertarikan dan gaya yang sama, lantas membiarkan mereka bekerja untuk Anda di Instagram”.
Ada biaya bulanan sebesar sepuluh dollar AS yang dikutip Instagress dari para pengguna jasanya.
Setelah ditutup, Instagress menawarkan refund bagi pengguna dengan melakukan login di situs.
Instagram menolak berkomentar mengenai penutupan Instagress.
Layanan photo sharing itu hanya merujuk pada developer policy yang melarang penjualan data Instagram oleh pihak ketiga.
Penggunaan bot atau layanan lain untuk mendongkrak popularitas secara artifisial kerap ditemukan di Instagram.
Sebuah studi yang dilakukan pada dua tahun silam memperkirakan bahwa sekitar delapan persen dari keseluruhan akun Instagram merupakan akun spam otomatis yang berjalan dengan bot.
Jumlah pihak-pihak ketiga yang menyediakan jasa follower palsu atau bot otomatis untuk Instagram disinyalir mencapai angka ratusan.
Untuk menjaga pengalaman pengguna tetap baik di tengah kondisi internet yang tak stabil, Instagram juga telah mulai menerapkan penjajalan tanpa internet alias offline.
Hal ini diumumkan dalam ajang tahunan Facebook bertajuk “F8”.
Fungsi offline ini baru mulai berlaku untuk pengguna Android, mengingat sistem operasi tersebut yang mendominasi pasar smartphone sekarang.
Instagram berjanji pengguna iOS akan kebagian fungsi yang sama dalam beberapa bulan ke depan.
Lantas, seperti apa fungsi offline ala Instagram?
Pengguna Instagram bisa melihat konten-konten yang sebelumnya sudah dibuka tanpa loading ulang.
Jadi, profil yang pernah dikunjungi, laman eksplor, dan postingan-postingan yang pernah dibuka bisa diakses tanpa memakan data sama sekali.
, pengguna bisa tetap membuka aplikasi Instagram ketika sedang offline tanpa diberi peringatan “can’t load the page” dari layanan bernuansa ungu tersebut.
Selain itu, pengguna juga bisa tetap meninggalkan komentar, me-like sesuatu, menyimpan media, meng-follow atau unfollow pengguna Instagram lainnya ketika offline.
Perintah itu tersimpan di sistem Instagram untuk kemudian otomatis digulir ketika pengguna mendapat koneksi internet.
Dengan kemampuan ini, pengguna Instagram tak perlu “mati gaya” ketika tak menerima koneksi internet. Instagram tak akan serta-merta memutus semua fungsinya ketika pengguna sedang offline.
Menurut perwakilan Instagram, kemampuan penjajalan di kala offline menjadi penting untuk mendorong pertumbuhan Instagram di negara-negara berkembang.
Selain ke Instagram, toleransi untuk pengguna di wilayah internet tak stabil juga diberlakukan ke Facebook dengan merilis Facebook Lite.
Layanan Facebook dalam versi lebih ringan dan hemat data tersebut diklaim sudah dinikmati lebih dari dua ratus juta pengguna.
Angka itu diperoleh hanya dalam kurun waktu satu tahan pasca Facebook Lite dirilis