“Gaduh”nya kehadiran Memex, mesin pencari khusus ‘Dark Web,’ yang jauh mengungguli “search google,” dan disinyalir dapat melacak semua informasi yang tak bisa disentuh oleh Google, terus menjadi bahan analisa para ahli informasi teknologi global.
Beberapa hari terakhir Memex memang tengah menjadi perbincangan, salah satunya karena diklaim mampu menembus ‘dark web’ yang tak terjamah oleh Google.
Yang pasti, kesepakatan para ahli adalah, Memex dapat melesuri informasi yang tersembunyi.
Para ahli Security Management System mengungkap, jaringan “Dark Web” sendiri adalah jaringan situs ilegal yang selama ini belum tersentuh atau belum dapat dijangkau oleh mesin pencari biasa.
Umumnya situs tersebut mempunyai kegiatan digital yang bersifat rahasia dan tentu ilegal dan berada di dalam Deep Web.
Informasi publik yang ada di Deep Web lebih besar lima ratus kali dari yang ada pada web biasa atau yang ter-index. Deep Web mempunyai sebanyak tujuh ribu lima ratus terabyte informasi, sementara pada web biasa kurang lebih hanya 1sembilan belas terabyte.
Mereka juga berpendapat, Google dan Memex memiliki perbedaan yang signifikan. Perbedaan antara Google dan Memex adalah, Memex dapat mencari data yang biasanya tidak tersentuh oleh Google.
Jika internet diibaratkan sebagai sebuah lautan, maka Google adalah kapal yang berlayar di permukaan laut berdasarkan algoritma khusus dari rating atau index iklan sebuah situs. Sedangkan Memex adalah ibarat sebuah kapal selam yang menjelajah hingga ke laut dalam.
Saat ini, prototipe Memex masih dikembangkan oleh lembaga riset Defense Advanced Research Projects Agency telah membantu pihak keamanan di Amerika Serikat untuk menjelajahi beberapa Dark Web.
Kemampuan Memex sebagai mesin pencari ‘dark web’ pasti menghasilkan informasi yang lebih mendalam, sehingga pada akhirnya akan membantu penelitian atau kegiatan lain yang membutuhkan data secara detail.
Memex sendiri saat ini masih dalam pengembangan dan tengah difokuskan untuk memerangi perdagangan manusia. Namun belum diketahui kapan dan apakah Pentagon, sebagai pengembangnya, akan merilis proyek tersebut untuk publik.
Pentagon melalui lembaga Defense Advanced Research Projects Agency mulai mengembangkan proyek Memex enam bulan lalu. Proyek ini diprediksi akan menjalani proses riset selama tiga tahun.
Memex memang sedang menyedot perhatian para netizen. Tak hanya karena kemampuannya yang diklaim lebih canggih dari Google, tetapi juga berkat teknologi `misterius` yang diyakini bisa digunakan untuk memerangi kejahatan.
Setahun belakangan ini Pentagon diketahui telah melakukan penelitian terkait Memex dengan tujuan melacak informasi di internet yang tak bisa dicari Google.
“Ada potensi besar,” kata Jeff Schneider, seorang profesor peneliti dari Robotics Institute di Carnegie Mellon School of Computer Science.
Awal tahun ini, Carnegie Mellon diberikan kontrak untuk berkolaborasi mengembangkan proyek ini bersama DARPA.
“Program ini sekarang difokuskan untuk memerangi perdagangan manusia – yang dipilih sebagai target domain,” kata Schneider. Pun demikian, Memex bisa diterapkan pada bidang lain.
“Setiap algoritma bisa kita gunakan untuk mempelajari gerak-gerik perdagangan manusia dengan mudah dan kemudian diinformasikan kepada masyarakat,” tambahnya.
Tujuan dibuatnya Memex adalah untuk mengembangkan software dengan kemampuan seperti mesin pencari, namun dengan pencarian yang lebih spesifik.
Selain untuk mendeteksi kejahatan, Memex diduga dapat digunakan untuk kepentingan bisnis. Analis saham mungkin menggunakan Memex untuk mencari halaman tersembunyi untuk mencari informasi yang relevan terkait saham.
“Teknologi ini juga bisa digunakan untuk mengungkap penipuan dan aktivitas ilegal lainnya dalam dunia bisnis,” kata Emily Kennedy, CEO Marinus Analytics, cabang Carnegie Mellon yang juga terlibat dalam proyek Memex.
Memex diklaim sembilan puluh lima persen lebih responsif dari Google dalam melakukan pencarian informasi.
“Kami membayangkan sebuah paradigma baru dalam proses pencarian di internet yang akan menyesuaikan konten, hasil pencarian, dan tampilan antarmuka untuk pengguna individu dan pengguna yang berkecimpung dalam bidang studi,” kata Program Manager DARPA, Chris White.
Memex sendiri adalah kependekan dari memory dan index. Mesin pencari tersebut dikabarkan sudah diujicoba oleh sebagian kalangan, seperti aparat di New York City untuk mengungkap kasus human trafficking, prostitusi online maupun terorisme.
Berbeda dengan hasil pencarian dari Google, Bing, dan Yahoo – yang mana didasarkan pada iklan dan ditampilkan secara linear berdasarkan algoritma, Memex menyajikan informasi ke dalam bentuk infografis yang sulit ditemukan oleh Google.