Facebook akhirnya merilis layanan pesan instan Messenger Lite secara resmi di sini.
Pengguna ponsel dan tablet Android dengan spesifikasi pas-pasan sudah sudah bisa mengunduhnya melalui Google PlayStore.
Mesenger Lite hanya berukurang kurang dari sepuluh megabyite, sementara Messenger biasa berukuran seratus dua puluh lima megabyte
Meski begitu, Lversi Lite tetap menghadirkan sejumlah fitur utama Messenger.
Pengguna tetap bisa mengirim dan menerima pesan, hingga berbagi tautan foto, dan stiker.
Ada dua fitur yang absen di layanan Messenger ‘ramah memori’ ini, yakni layanan telepon dan panggilan video.
Messenger Lite menggunakan logo yang sama dengan Messenger standar, dengan sedikit perbedaan warna.
Layanan ini menggunakan logo petiro berwarna biru dengan layar belakang balon chat berwarna putih.
Selain Indonesia, Messenger Lite juga sudah tersedia di kenya, Malaysia, Tunisia, Sri Lanka, Venezuela, Bangladesh, Brazil, Meksiko, dan Filipina.
Kehadiran layanan ini menjadi upaya Facebook untuk meningkatkan jumlah pengguna yang terhubung dengan internet di seluruh dunia.
Facebook sebelumnya telah menginisasi divisi internet.org untuk menyediakan akses internet gratis melalui ponsel untuk sejumlah negara dengan keluhan internet lambat.
Layanan pesan instan diklaim Facebook mengalami pertumbuhan signifikan–dengan lebih dari satu juta pengguna aktif bulanan di seluruh dunia. Hanya saja, Facebook belum berhasil memonetisasi bisnisnya melalui alyanan aplikasi pesan instan.
Head of Product for Messaging, Stan Chudnosky menegaskan pihaknya saat ini memang sedang membangun pengalaman, bukan memonetisasi bisnis melalui Messenger.
“Saat ini fokus kami bukan memonetisasi bisnis melalui Messenger, kami hanya berupaya memberikan pengalaman terbaik untuk pengguna pribadi dan bisnis,” ungkap Chudnovsky.
Bersamaan dengan dirilisnya messenger lite itu, posisi Facebook sebagai raksasa internet makin kukuh setelah laporan terbaru menyebutkan pengguna mereka terus bertambah.
Laporan kuartal pertama tahun ini menunjukkan Facebook terus dipakai oleh hampir dua miliar penguna aktif setiap bulannya.
Pencapaian tersebut dipamerkan oleh Mark Zuckerberg, sang pendiri sekaligus CEO, di akun Facebook resminya.
Dalam status yang diunggahnya pada Rabu 3 Mei, terdapat sejumlah pencapaian yang Facebook raih di laporan terbaru.
Salah satunya adalah jumlah pengguna aktif bulanan yang kini mencapai satu koma sembilan miliar.
“Komunitas kami sekarang sudah punya lebih dari satu koma sembilan miliar pengguna aktif per bulan, termasuk hampir satu koma tiga miliar orang yang aktif setiap hari,” tulis Zuckerberg.
Angka itu berarti setengah populasi dunia yang sudah menggunakan internet aktif di Facebook.
Sebagai catatan, berdasarkan data Internet World Stat, masyarakat di seluruh dunia yang punya akses ke internet per 31 Maret lalu berjumlah tiga koma tujuh miliar.
Ini berarti penetrasi Facebook di seluruh penduduk dunia yang telah mengenal internet sudah mencapai lima puluh satu persen.
Pencapaian tersebut menasbihkan Facebook sebagai raja jejaring sosial.
Namun dominasi Facebook tak hanya nampak dari layanan utamanya. Masih dari infografik yang sama, aplikasi lainnya yang berada di bawah naungan Facebook pun juga mencatat performa yang cukup mengesankan.
Instagram misalnya, dalam laporan terbaru memperoleh pengguna aktif setiap bulan sebesar tujuh ratus juta.
Sementara untuk aplikasi pesan instan WhatsApp dan Messenger kini sudah digunakan secara aktif oleh satu koma dua miliar pengguna setiap bulan.
Melihat laporan tersebut, raihan Facebook nampak tak goyah meski sejumlah kasus menimpa mereka.
Belakangan, sejumlah kasus bunuh diri dan pembunuhan merebak di platform Facebook. Hal itu lantas menyebabkan keresahan bagi pengguna lainnya di seluruh dunia.
Pada status yang Zuckerberg buat sebelumnya, Facebook berencana merekrut pengawas tambahan terkait mencegah konten sensitif menyebar luas.
“Saya sudah memberitahukan sebelumnya kami akan menambah tiga ribu orang di tim operasional kami agar unggahan yang dilaporkan bisa ditinjau lebih cepat,” aku Zuckerberg