Anda mengalami pelambatan perangkat Android yang dimiliki?
Nah, kini sudah ada cara terbaru mengatasinya.
Salah satu caranya adalah mempercepat sistemnya dengan mengatur sistem animasi.
Android versi lama seringkali melamban dalam merespon perintah.
Bisa jadi, hal tersebut karena perangkat penyimpanan aplikasi terlalu penuh oleh file ‘sampah’.
Beberapa langkah pasti sering dilakukan oleh para pengguna Andorid, seperti menghapus cache aplikasi, menghapus atau uninstal aplikasi yang tidak digunakan lagi, menghapus widget, bahkan melakukan factory reset atau mengembalikan kondisi software ke kondisi semula.
Cara yang terakhir diyakini memang ampuh, namun sedikit ‘ribet’ karena harus mencadangkan semua data dan mengunduh kembali aplikasi yang hilang. Lalu, adakah cara yang lebih cepat tanpa ribet?
Salah satu cara mudah dan cepat mempercepat sistem Andorid lama adalah dengan mengurangi atau menon-aktifkan sistem animasi transisi.
Salah satu manfaat menggunakan sistem Android adalah pengguna dapat menyesuaikan sistem operasi.
Beberapa perubahan pengaturan dapat dilakukan, salah satunya adalah developer mode yang juga mengatur sistem animasi.
Animasi pada perangkat Android membuat semua transisi lebih ‘mengalir’ dan menimbulkan kesan cepat dan canggih.
Namun, lama kelamaan animasi akan nampak seperti video stop motion akibat kinerja Andorid yang melamban.
Dengan mengurangi atau menon-aktifkan animasi, Andorid ‘usang’ yang mulai lelet akan mulai bekerja lebih cepat.
Berikut adalah langkah mengurangi atau menon-aktifkan sistem animasi
Pilihlah menu setting atau pengaturan lalu pilih developer option atau opsi bagi pengembang aplikasi Android.
Jika belum menemukan opsi pengembang, buka menu About phone lalu pilih menu Device Information atau System.
Kemudian carilah menu Build Number dan ketuklah sebanyak tujuh kali agar fitur developer mode aktif.
Setelah developer mode diaktifkan, akan muncul kolom ‘window animation scale’, ‘transition animation scale’, dan ‘animation duration scale‘. Anda bisa mengurangi skala pada masing-masing kolom dengan memilih skala tertentu.
Selain mengurangi skala, Anda pun bisa menon-aktifkan animasi jika dirasa perlu, agar performa Andorid lebih cepat. Caranya, pilih opsi animation off pada pilihan pertama animasi transisi.
Langkah terakhir adalah melakukan restart pada perangkat Android. Jika sudah mengikuti langkah-langkah di atas, coba bandingakan kecepatan sebelum dan sesudah sistem animasi dikurangi atau di non-aktifkan.
Cara ini juga bisa digunakan di smartphone Android baru yang memungkinkan kinerjanya lebih cepat.
Sementara itu “phone arena” mengingatkan data cadangan atau back up yang ada di Android ternyata bisa saja terhapus secara otomatis.
Hal itu bisa saja terjadi ketika pengguna smartphone Android sudah tidak menggunakan perangkat tersebut selama dua bulan.
Data cadangan yang dimaksud berupa pengaturandalam smartphone Android, password WiFi, dan data aplikasi di perangkat.
Data penting seperti contact dan foto tidak akan terhapus. Datadi Google Drive pun aman.
Penghapusan data cadangan di Android ini sebenarnya merupakan hal yang wajar. Google telah mencantumkan aturan tersebut di terms of service Android.
Google akan mengirimkan notifikasi, bahkan perangkat baru tidak aktif selama 2 minggu.
“Jika tidak menggunakan perangkat selama dua minggu, Anda akan melihat (notifikasi) tanggal expiration di bawah informasi back up,” tulis Google.
Sayangnya, notifikasi tersebut hanya akan muncul di informasi back up. Google tidak mengirimkan notifikasi berupa e-mail soal penghapusan data cadangan itu.
Hal tersebut terjadi pada seorang pemilik akun Tanglebrook di Reddit, yang tidak mengetahui adanya syarat tersebut. Tiba-tiba saja data cadangan di Android miliknya hilang.
Saat itu, Tanglebrook memang ganti menggunakan iPhone lama miliknya selama beberapa waktu. Sedangkan smartphone Android-nya tidak digunakan sama sekali.
Namun demikian, pengguna juga bisa memiliki solusi sederhana untuk menghindari penghapusan data otomatis itu.
Solusinya cukup dengan mengaktifkan atau menggunakan smartphone Android miliknya, dalam rentang waktu yang tidak melebihi dua pekan atau dua bulan.