Site icon nuga.co

S. Chandrasekhar dan Teori Evolusi Bintang

Hari ini, Kamis, 19 Oktober,  Google kembali datang dengan Doodle baru lewat seorang astrofisikawan terkenal Subrahmanyan Chandrasekhar

Dalam tampilan Doodle-nya, Google  membuat animasi S. Chandrasekhar

Animasi ini  bertepatan dengan hari ulang tahun astrofisikawan tersebut yang keseratus tujuh tahun

Dalam animasi doodle, digambarkan secara sederhana mengenai teori bintang dan evolusinya, atau dikenal dengan teori S. Chandrasekhar Limit.

Seorang anak ajaib yang belum menginjak usia dua puluh  tahun menerbitkan makalah pertamanya dan mengembangkan teori evolusi bintang sebelum berusia dua puluh tahun.

Lima belas tahun kemudian, atau ketika ia menginjak usia tiga puluh empat ia terpilih menjadi anggota Royal Society of London.

Tidak lama, anak ajaib itu menjadi profesor terkemuka.

  1. Chandrasekha lahir 19 Oktober 1910 dan  merupakan astrofisikawan pertama yang memenangkan hadiah Nobel, atas teorinya tentang evolusi bintang.

Berbagai penghargaan bidang astronomi pernah diraih oleh S. Chandrasekhar. Termasuk National Medal of Science, the Draper Medal of the US National Academy of Science, hingga penghargaan Royal Astronomical Society.

Meskipun sempat mendapatkan skeptimisme pada tahun 1930-an, namun 50 tahun kemudian teori dan persamaan yang ditemukannya akhirnya membawanya memenangkan hadiah Nobel bidang fisika.

Teori ini menjelaskan ketika massa bintang lebih ringan kali dari matahari, maka kemudian ia akan jatuh ke tahap yang lebih padat dan disebut ‘kurcaci putih’

Namun jika melebihi  maka kurcaci putih tersebut akan terus runtuh dan mengembun, yang kemudian berkembang menjadi lubang hitam atau ledakan supernova.

Teori universal S. Chandrasekhar mendorong penelitian ruang angkasa dan astronomi modern pada misi ambisius mereka.

TANPA penelitian yang dibuat oleh Subrahmanyan Chandrasekhar, barangkali evolusi bintang masih menjadi misteri. Penelitiannya membantu memahami semesta dengan lebih baik.

Ia merupakan astrofisikawan yang memenangkan Hadiah Nobel karena teorinya tentang evolusi bintang yang menyebut tidak semua bintang akan menjadi bintang kerdil putih.

Berikut lima hal yang perlu diketahui tentang S. Chandrasekhar dan teori yang dicetuskannya seperti dikutip dari Independent:

Pada tahun tiga puluhan, para ilmuwan menyimpulkan semua bintang akan runtuh menjadi bintang kerdil berwarna putih setelah mereka mengubah hidrogen dan helium yang terkandung di dalamnya.

“Kurcaci putih” itu seukuran bumi, sangat padat dari kompresi elektron bintang dan nukleus.

Penelitiannya menunjukkan, beberapa bintang tidak berhenti berkontraksi di kemudian hari.

Ia juga membuat banyak orang  memahami bintang neutron yang diciptakan dan apa yang memicu ledakan supernova.

Bintang dengan massa lebih besar dari matahari akan terus berkontraksi melampaui statistik kyrcaci putih.

Kontraksi yang terus berlanjut inilah yang menciptakan supernova. Bagi bintang-bintang yang bermassa lebih banyak, kontraksinya akan berlanjut dan diperkirakan menghasilkan lubang hitam.

Astrofisikawan India-Amerika itu juga terpilih menjadi anggota Royal Societu of London sebelum berusia 34 tahun. Tidak lama setelah itu ia menjadi profesor fisika disegani.

Chandrasekhar menjadi astrofisikawan pertama yang memenangkan Hadiah Nobel. Penghargaan itu sebagai penghormatan atas penemuannya akan ‘batas Chandrasekhar’.

Penghargaan itu ia terima pada di awal tahun delapan puluhan

Pamannya seorang fisikawan, Sir C.V. Raman juga menerima Hadiah Nobel Nobel

Exit mobile version