Sehari setelah mengalami tekanan pasar saham, hari ini,, Rabu, harga emas kembali terjungkal dan mencatatkan harga terendah selama tiga bulan terakhir.
Seperti ditulis laman keuangan “bloomberg” Rabu pagi WIB, harga emas tergelincir pada perdagangan hari ini dan berada di level terendah
Pemicu dari jatuhnya harga emas ini adalah meningkatnya selera untuk aset berisiko, sementara Presiden AS Donald Trump gagal memberikan informasi tentang kesepakatan perdagangan dengan China dalam pidatonya.
Harga emas di pasar spot turun nol koma satu persen menjadi seribu empat ratus lima puluh tiga dollar per ounce, setelah menyentuh level terendah sejak awal Agustus sebelumnya. Sedangkan harga emas berjangka AS turun nol koma dua persen pada seribu empat ratus lima puluh tiga dollar per ounce.
“Masalah untuk harga emas saat ini adalah imbal hasil (Treasury) telah meningkat, probabilitas bahwa Federal Reserve akan mengetatkan kebijakan moneter telah turun dan pasar ekuitas telah kembali dengan sangat baik,” kata Bart Melek, Kepala Strategi Komoditas di TD Securities.
“Setiap pengurangan perilaku agresif di sektor perdagangan akan mendorong investor menjauh dari emas,” lanjut dia.
Saham dunia dan imbal hasil obligasi pemerintah naik tipis, sementara Nasdaq naik ke rekor tertinggi.
Sementara itu, pasar sedang mencari jaminan pada perjanjian perdagangan China-AS dan untuk setiap keterlambatan dalam keputusan tentang tarif mobil Eropa.
“Ada optimisme yang dijaga (di pasar) dan kami memiliki gagasan bahwa akan ada beberapa kesepakatan yang dilakukan, mungkin tidak selengkap yang diperdebatkan oleh kedua belah pihak,” tambah Melek.
Namun, Trump sekali lagi membidik The Fed untuk kebijakan suku bunganya, dalam pidato yang sangat dinanti-nantikan yang tidak memberikan perincian baru tentang perang dagang jangka panjang pemerintahannya dengan Cina.
Emas sendiri dianggap sebagai instrumen investasi yang aman selama ketidakpastian ekonomi dan politik. Emas telah meningkat sekitar tiga belas persen sepanjang tahun ini di tengah kekhawatiran mengenai resolusi perdagangan AS-China dan pelonggaran kebijakan moneter oleh bank sentral global.
“Bullish logam mulia mencoba menstabilkan pasar mereka setelah tekanan jual yang kuat baru-baru ini telah mendorong harga ke posisi terendah tiga bulan,” ujar analis senior Kitco Metals Jim Wyckoff mengatakan dalam sebuah catatan.
Sementara logam mulia lainnya, paladium naik nol koma delapan persen menjadi seribu tujuh ratus dollar per ounce, setelah menyentuh level terendah satu bulan di sesi sebelumnya.
Harga perak juga turun begitu juga dengan harga platinum setelah menyentuh level terendah sejak akhir Agustus di awal sesi.
Sehari sebelumnya, Selasa, harga emas global terutama di Comex Exchange mengalami tekanan paar saham dan jatuh ke harga terendah selama tiga bulan terakhir.
Penurunan harga emas ini karena investor lebih menyukai mengoleksi instrumen berisiko seperti saham.
Harga emas di pasar spot turun nol koma dua persen menjadi seribu empat ratus lima puluh lima dollar per ounce, setelah sempat menyentuh level terendah sejak awal Agustus.
Sedangkan harga emas berjangka AS turun nol koma empat persen menjadi seribu empat ratus lima puluh enam dollar per ounce.
“Secara keseseluruhan prospek untuk pasar saham tampaknya lebih positif,” jelas Tai Wong analis dari BMO. Hal tersebut membuat harga emas gagal bertahan di level seribu empat ratus enam puluhb dollar per ounce.
Bursa saham AS kembali menguat dari level terendah pada perdagangan Senin karena investor melihat hal yang positif dari pembicaraan perdagangan antara AS dengan China.
Harga emas merosot tiga koma enam persen pada minggu lalu dan menjadi penurunan mingguan terbesar dalam tiga tahun terakhir di tengah optimisme pasar saham dan optimisme seputar kesepakatan perdagangan AS-China.
“Emas sedang menunggu perkembangan fundamental besar berikutnya,” kata analis senior Kitco Jim Wyckoff.
Harga emas diperkirakan akan kembali menguat pada perdagangan pekan ini. Hal ini terjadi karena pada pekan lalu harga emas telah mengalami tekanan yang cukup dalam. Namun memang penguatannya masih akan tertahan.
Mengutip Kitco, , harga emas telah mengalami tekanan yang cukup dalam pada pekan lalu. Harga emas melemah lebih dari tiga persen sepanjang pekan lalu yang merupakan kinerja mingguan terburuk dalam dua setengah tahun tahun.
Beberapa analis memperkirakan tekanan jual tidak akan berlanjut pada pekan ini. Darin Newsom, president Darin Newsom Analysis, menjelaskan bahwa harga emas akan mengalami tekanan tetapi tidak akan sedalam pekan lalu.
“Jika dilihat secara teknikal harga emas akan mendapat dukungan,” jelas dia. Kemungkinan besar harga emas akan berada di kisaran yang baik
Pada pekan ini, tiga belas analis bergabung dalam survei Kitco. Dari jumlah tersebut, empat analis atau tiga puluh satu persen mengatakan bahwa harga emas akan naik.
Sedangkan delapan analis atau enam puluh satu persen memperkirakan harga emas akan jatuh. Sedangkan satu analis atau delapan peren melihat bahwa harga emas akan mendatar.