Site icon nuga.co

Diprediksi, Harga Emas Akan Naik Pekan Ini

Harga emas berpeluang menguat pada pekan ini.

Ketidakpastian geopolitik dan pertemuan bank sentral Amerika Serikat (AS) atau the Federal Reserve (The Fed) bayangi gerak harga emas.

The Fed akan melakukan pertemuan pada pekan ini. Pelaku pasar dan analis mengharapkan the US Federal Open Market Committee (FOMC) akan lebih berhati-hati menaikkan suku bunga.

Analis menilai the Fed akan lebih kurang agresif usai menaikkan suku bunga pada Desember tahun lalu

Berdasarkan CME FedWatch Tool, pasar tidak mengharapkan kenaikan suku bunga. Selain itu, tiga puluh satu persen pelaku pasar melihat kenaikan suku bunga satu kali lagi pada akhir tahun ini

Sentimen lainnya yang akan pengaruhi harga emas yaitu sejumlah ketidakpastian politik.

“Saya percaya minggu depan adalah minggu buat emas. Setelah upaya awal bulan ini menembus dan tetap di atas level USD 1.300, kemungkinan kali ini emas akan berhasil ke USD 1.380 pada semester pertama tahun ini,” ujar Editor Eureka Miner Report, Richard Baker seperti dikutip dari laman Kitco,hari ini, Senin, 28 Januari.

Prediksi harga emas ini juga berdasarkan survei yang dilakukan Kitco kepada delapan belas para profesional. Berdasarkan surveinya, sekitar tiga belas suara atau tujuh puluh dua persen harga emas akan menguat.

Sedangkan satu responden atau enam perseroan mengatakan lebih rendah. Sedangkan empat atau dua puluh dua persen prediksi harga emas sideway.

Sementara itu, dua ratus enam puluh enam responden yang ambil bagian lewat online, sebanyak seratus dua puluh enam pemilih atau empat puluh tujuh persen memprediksi harga emas naik. tujuh puluh tujuh lainnya atau dua puluh sembilan persen memperkirakan harga emas merosot.enam puluh tiga pemilih atau dua puluh empat persen melihat harga emas sideways.

“Saya bullish pada emas untuk pekan ini. Antara pertemuan the Fed, rilis keuangan, pembicaraan perdagangan AS-China dan penutupan pemerintahan AS, saya pikir mungkin ada volatilitas signifikan yang dapat menarik minat baru terhadap emas,” ujar Colin Cieszynski, Chiet Market Strategist SIA Wealth Management.

Sementara itu, Head of Commodity Strategy Saxo Bank, Ole Hansen optimistis harga emas menguat pada pekan ini. Ini karena ada risiko geopolitik dan makro ekonomi yang signifikan sehingga dorong kemungkinan harga emas di atas posisi startetegisnya

“Jika kami melihat ada gangguan besar dalam ekonomi global, emas dapat menembus batas psikologis,” ujar Hansen.

Ia menambahkan, bursa saham AS atau wall street juga signifikan menguat pada bulan lalu. Namun, harga emas bertahan di level support.

“Saya tidak berpikir investor harus mengabaikan permintaan untuk emas sebagai aset safe haven,” kata dia.

Direktur Pelaksana RBC Wealth Management, George Gero menilai keuntungan pada emas juga akan didorong dari kekhawatiran global. Sebelumnya pada pekan lalu, harga emas didorong sentimen ketidakpastian politik di Amerika Serikat dan zona euro.

Selain itu, ketidakpastian politik di Venezuela, Amerika Selatan. Serta negosiasi perdagangan China-AS.

 

Exit mobile version