Usai melewati libur panjang Idul Adha, hari ini, Selasa, 13 September 2016, pada pembukaan perdagangannya, harga emas PT Aneka Tambang Tbk atau Antam berada di posisi stabil walaupun harga emas dunia sedikit naik di awal pekan ini.
Antam masih menjual emasnya dengan harga di Rp 604 ribu per gram pada perdagangan Selasa pagi WIB
Harga emas Antam ini sama dengan perdagangan pada Sabtu pekan kemarin.
Sementara untuk harga pembelian kembali atau buyback berada di posisi Rp 551 ribu per gram. Adapun harga emas Antam ini berlaku di kantor Antam Pulogadung, Jakarta.
Pembayaran buyback dengan volume di atas satu kilogram akan dilakukan maksimal dua hari setelah transaksi dengan mengacu pada harga buyback hari transaksi.
Antam menjual emas dengan ukuran mulai satu gram hingga 500 gram. Hingga menjelang siang WIB, sebagian emas tak tersedia terutama ukuran besar.
Di sesi Asia, harga emas menguat pada hari Selasa pagi setelah pasar melihat peluang kenaikan suku bunga AS dapat dilakukan pada minggu depan.
Emas telah bergerak rally sebanyak dua puluh lima persen pada tahun ini dengan mendapatkan keuntungan tahunan terbesar sejak enam tahun silam.
Perlu diketahui, The Fed telah menahan untuk menaikkan suku bunga, sementara itu kebijakan moneter akomodatif dari Jepang hingga ke Eropa telah mendorong beberapa imbal hasil obligasi bergerak di bawah nol.
Biaya pinjaman yang lebih rendah telah meningkatkan daya tarik investasi emas yang sebenarnya tidak memberikan imbal hasil atau dividen.
Beberapa fedspeak terus membuat opini pasar.
Anggota dewan gubernur Federal Reserve, Lael Brainard menentang kebijakan untuk menghapus pelonggaran lanjutan di Amerika Serikat.
Pernyataan tersebut meredam ekspektasi bahwa kenaikan suku bunga dapat dilakukan pada minggu depan dan membuat pasar semakin bingung ketika Presiden Fed Boston, Eric Rosengren mengatakan bahwa suku bunga yang rendah secara signifikan meningkatkan kesempatan ekonomi AS akan overheating.
Pernyataan Brainard mungkin menarik perhatian pasar secara jangka pendek menjelang pertemuan FOMC berikutnya pada tanggal 20-21 September ketika pernyataan dovish mampu untuk meyakinkan ketua Fed Janet Yellen agar menunda menaikkan suku bunga.
The Fed Rate menunjukkan kemungkinan kenaikan suku bunga pada bulan September akan dilakukan sebanyak lima belas persen pada pertemuan tersebut.
Namun, Presiden Federal Reserve Atlanta Dennis Lockhart mengatakan pada hari Senin bahwa data ekonomi akhir-akhir ini memberikan informasi bahwa kenaikan suku bunga dapat dilakukan pada pertemuan berikutnya.
“Saya percaya ekonomi dapat mempertahankan momentum secara substansial untuk mencapai tujuan kebijakan moneter dalam jangka menengah dengan horizon waktu yang dapat diterima,” lanjut Lockhart dalam pidato untuk Asosiasi Nasional untuk Ekonomi Bisnis.
Seperti ditulis laman kantor berita Reuters, hari ini, harga emas di pasar spot naik sangat tipis untuk setiap ounce-nya
Gubernur Fed Lael Brainard pekan lalu seakan memberikan sinyal tersirat tentang dampaknya jika terburu-buru untuk menaikkan suku bunga. Pernyataannya mengurangi probabilitas tentang kenaikan suku bunga akan terjadi dalam waktu dekat ini oleh bank sentral AS.
Wall Street juga naik setelah pembuat kebijakan Fed menyatakan tentang sikap kehati-hatian untuk menaikkan suku bunga ini.
“Komentarnya jelas berada di sisi dovish dan emas melakukan berbalik dari level terendah,” kata Bill O’Neill, Pendiri Logic Advisors, merujuk pada pernyataan Brainard.
Dia menambahkan, kini semua pihak telah berubah ke arah gagasan bahwa sekarang tidak akan ada lagi kenaikan suku bunga pada bulan September ini.