Site icon nuga.co

Emas Global Benar-benar Ambruk

Harga emas global, hari ini, Jumat, 16 September 2016, benar-benar ambruk  akibat ketidakpastian kenaikan suku bunga The Fed dan menjadikannya sebagai perdagangan terburuk selama dua pekan terakhir.

Sehari sebelumnya, Kamis, 15 September 2016, harga emas di Comex Exchane New York, masih bisa bertahan di tengah badai spekulasi kejatuhan permintaan.

“Permintaan yang menurun dan ketidakpastian Federal Reserve membuat pedagang melakukan aksi jual komoditas ini,” tulis media ekonomi dan bisnis terkenal “wall street journal,” Jumat pagi WIB..

Emas untuk pengiriman Desember turun lebih dari setengah  persen ke level US$ 1.318 per troy ounce pada divisi comex di New York Mercantile Exchange, dan diperdagangkan lebih murah lagi  di awal sesi.

Harga ditutup pada level terendah sejak 01 September 2016.

Rilis dari data ekonomi yang lemah, termasuk penjualan ritel yang loyo membantu mendorong harga emas pada Kamis pagi.

Namun lanjut kekhawatiran atas kemungkinan kenaikan suku bunga minggu depan telah membuat investor di tepi, mendorong beberapa untuk menutup posisi long di emas, kata para pedagang.

Logam mulia juga dipengaruhi ketidakpastian pada tahun ini, terutama setelah Inggris memutuskan untuk meninggalkan Uni Eropa.

Namun analis Commersbank mengatakan kekhwatiran mereda, yang bisa meningkatkan harga emas.

“Di jangka pendek harga emas akan tetap tertekan, sebagian karena ekspektasi investor sudah tinggi dan sebagian lagi karena pelaku pasar keuangan tidak punya rasa takut pada saat ini,” katanya.

Sebelumnya, pada pekan lalu,  harga emas sempat naik akibat pelemahan dolar AS karena adanya harapan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat atau The Federal Reserve belum akan menaikkan bunga dalam waktu dekat.

Sebuah data yang mengukur aktivitas di sektor jasa AS mendorong penguatan harga emas.

Data aktivitas di sektor jasa AS tersebut tenggelam ke level terendah dalam enam bulan terakhir. Hal tersebut menjadi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi di AS belum merata.

Masih ada beberapa sektor kunci yang belum bisa mendukung Bank Sentral AS menaikkan suku bunga acuan dalam waktu dekat ini atau dalam pertemuan 20-21 September mendatang.

Ekspektasi suku bunga yang masih rencah memberikan tenaga bagi harga emas untuk terus merangkak naik.

Emas tidak perlu bersaing dengan beberapa instrumen investasi lainnya yang memberikan kenaikan yield saat suku bunga naik.

Harga emas kemungkinan akan tetap kuat untuk beberapa minggu ke depan,” kata James Steel, analis HSBC.

Namun, ia melanjutkan, pasar tetap percaya bahwa kenaikan suku bunga tetap akan dilakukan dan pada akhirnya harga emas akan kembali tertekan.

Exit mobile version