Setelah mengalami stagnasi harga pada pembukaan perdagangan pecan ini, hari ini, Rabu, 24 Oktober, harga emas dunia di Comex mengalami kenaikan tertinggi selama sebulan terakhir.
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “Bloomberg,” pagi ini, Rabu WIB, harga emas mengalami kenaikan satu persen
Harga ini merupakan level tertinggi selama tiga bulan terakhir.
Menurut “Bloomberg,” pendorong kenaikan harga emas adalah pelemahan dolar Amerika Serikat dan kejatuhan pasar saham.
Paladium melonjak ke rekor tertinggi dan membawa logam mulia tersebut memperlebar jarak dengan harga emas setelah terjadi lonjakan permintaan dari sektor otomotif di China.
Harga emas di pasar spot naik satu persen per ounce di New York.
Sebelumnya harga emas di pasar spot ini sempat menyentuh level USD 1.239,68 per ounce yang merupakan level tertinggi sejak pertengahan Juli.
Sedangkan untuk harga emas berjangka AS naik nol koma sembilan persen menjadi USD 1.236 per ounce karena dibantu oleh pelemahan nilai tukar dolar AS.
“Aksi jual di pasar saham pada perdagangan Selasa mendorong pelemahan dolar AS sehingga mampu membantu harga emas,” jelas analis INTL FC Stone, Edward Meir.
Wall Street mengikuti penurunan di pasar saham Eropa dan Asia, tertekan oleh pendapatan perusahaan yang mengecewakan, krisis diplomatik Arab Saudi dan perselisihan keuangan Italia.
Komisi Eropa menolak rancangan anggaran depan Italia karena dianggao melanggar peraturan Uni Eropa tentang belanja publik.
Sementara itu, harga paladium naik lebih tinggi, satu koma delapan persen
Selisih atau disparitas dengan harga emas mencapai sekitar seratus dollar
Logam mulia ini digunakan terutama dalam pengurangan emisi autocatalysts untuk kendaraan.
Harga paladium telah naik sekitar tujuh persen sepanjang tahun ini.
Kombinasi faktor persediaan yang ketat dan defisit besar hingga permintaan bangkit kembali dari investor spekulatif sehingga membuat harga logam mulia ini melonjak.
Kemarin harga emas sempat ambruk bersamaan makin perkasanya dollar di berbagai pusat keuangan dunia.
Akibat tekanan dollar ini emas gagal menembus level teknis utamanya.
Seperti ditulis laman keuangan terkenal “bloomberg,” pagi ini, Selasa, harga emas di pasar spot turun nol koma tiga persen per ounces, setelah menembus level tertinggi dalam dua setengah bulan pada pekan lalu
Selain itu harga emas berjangka AS juga turun pada presentase yang sama nol koma tiga persen
“Kekuatan dolar dan ketidakmampuan pasar emas untuk berdagang di atas rata-rata pergerakan seratus hari telah memberi kesan bahwa emas tidak memiliki kesempatan untuk rally,” kata Walter Pehowich dari Dillon Gage Metals.
Nilai tukar dolar AS menguat terhadap sekeranjang mata uang utama, menghambat permintaan emas, yang dihargai dalam mata uang AS, sementara Wall Street gagal memanfaatkan kenaikan di pasar saham Eropa dan Asia.
“Prospek fundamental untuk emas masih tampak sedikit suram meskipun pemulihan baru-baru ini, jadi saya tidak akan terkejut jika kenaikan harga emas terputus dari sini,” kata Fawad Razaqzada, analis Forex.com.